Produk-produk AJB BUMIUTERA 1912 DIVISI SYARIAH

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Pemasaran Produk Mitra Iqra Plus

Strategi pemasaran yang digunakan dalam asuransi konvensional maupun asuransi syariah dan strategi pemasaran yang digunakan untuk calon peserta muslim dan non muslim pada prinsipnya tidak ada perbedaan, namun yang membedakannya adalah dari manfaat-manfaat yang didapat oleh peserta asuransi syariah. Dan juga hasil dari improvisasi agent dalam memasarkan produknya ketika berhadapan langsung dengan calon peserta muslim serta non muslim. Peserta asuransi syariah mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingkan peserta asuransi konvensional. Begitu pula di PT. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Bekasi memberikan keuntungan yang lebih di bandingkan dengan PT. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah konvensional. Perkembangan bisnis asuransi syariah di indonesia mengalami peningkatan, hal ini didukung dengan semakin stabilnya iklim perekonomian di indonesia, banyak asuransi konvensional telah membuka unit usaha syariah seperti prudential, allianz, astra dan lain-lain, munculnya pesaing baru merupakan tantangan bagi AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, oleh karena itu diperlukan beberapa strategi guna memenangkan pasar. Differensi atau kemampuan suatu perusahaan untuk membedakan dirinya secara efektif dari para pesaing sangat penting dilakukan oleh industri asuransi syariah untuk menjadi yang terbaik ditengah-tengah pasar yang semakin kompetetif. Pada saat ini AJB Bumiputera Syariah menyediakan beberapa layanan jasa asuransi guna memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan tersebut sangat memperhatikan setiap rincian yang ada dalam setiap kegiatan guna mendukung dalam memberikan proses pelayanan yang profesional. Berdasarkan hasil pengamatan dan praktek langsung, AJB Bumiputera Syariah menerapkan strategi bauran pemasaran. Pembahasan stgrategi pemasaran akan dimulai bagaimana PT. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Bekasi melakukan segmentasi pasar Segmenting, penentuan target pasar targeting, dan positioning. Selanjutnya akan dibahas bagaimana PT. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Bekasi membangun bauran pemasarannya.

1. Segmentasi Pasar

Pada segmentasi pasar ini perusahaan melakukan 2 segmentasi pasar, diantaranya yaitu: 1 Segmentasi Demografis Pada segmentasi demografis, varibel yang sering digunakan adalah umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, daur hidup keluarga, generasi, etnik, agama, kebangsaan, dan kelas sosial. 1 1 Ibid, h. 176 Segmentasi demografis yang dilakukan PT. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah cabang Bekasi terhadap Produk Mitra Iqra Plus ini dari segi propesi seperti: a. Kedokteran b. Perawat c. Kejaksaan d. Pengusaha e. Dll Bahkan dalam 1 agen bisa memilki beberapa propesi. Jika dilihat dari segi usia minimal 21 tahun atau sudah menikah dan maksimal kurang dari 65 tahun, ada pun rumus yang digunakan perusahaan untuk menghitung range umur calon nasabah itu adalah: Usia Nasabah + Masa Kontrak Asuransi = 65 tahun Jika dilihat dari segi pendapatan tidak ada patokan yang khusus karena dilihat dari moral hazardnya dan tidak ada persyaratan – persyaratan yang khusus melainkan para calon nasabah itu mampu untuk membayar premi yang sudah di sepakati. Produk Mitra Iqra Plus merupakan produk andalan yang ada di PT. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah cabang Bekasi dan produk ini difokuskan kepada nasabah perorangan dengan minimum premi Rp 500.000,-triwulan. Dengan adanya Produk Mitra Iqra Plus di PT. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Bekasi, para orang tua dapat menggunakan dan memanfaatkan produk ini utuk menjamin dan menghadapai kebutuhan dana pendidikan anaknya di masa yang akan datang. 2 Segmentasi Geografis Segmentasi geografis misalnya menggunakan variabel seperti propinsi, kabupaten, kota, dan identitas populasi. Segmentasi geografis yang dilakukan PT. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Bekasi terhadap Produk Mitra Iqra Plus adalah dengan menggunakan Blok sistem geografis kepemerintahan Bekasi, dari Geografis kepemerintahan ini maka akan dibagi menjadi 3 blok, yaitu: a. Blok Cabang b. Blok SPV Supervisior c. Blok Agen Untuk agen adalah yang paling diutamakan atau paling terdepan, mereka harus memprospek minimal 1 agen memegang 1 kelurahan dengan target 600 prospek potensial. Setelah proses segmentasi dilakukan maka langkah selanjutnya adalah mengevaluasi daya tarik setiap segmen dan memeriksa apakah segmen tersebut sesuai dengan kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.