Sistem Kemasyarakatan Kaum dan Pesukuan

32 Akan tetapi bisa sedikit diketahui dari cerita-cerita tambo, kaba dan berbagai sumber lainnya. Namun demikian melihat dari cerita-cerita tambo dan temuan beberapa peneliti bisa disimpulkan Minangkabau telah ada sebelum masehi. 28 Seperti biasa diketahui oleh banyak orang bahkan orang non Minang bahwa suku Minangkabau sangat identik dengan Islam. Mengingat begitu kuat dan mengakarnya Islam dalam kehidupan masyarakat Minang, seluruh sistem masyarakat adalah implementasi dari ajaran-ajaran Islam. Hal ini tertuang dalam falsafah orang Minang “adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah”. Untuk sampai pada Islam dijadikan ideology, Minangkabau melewati proses yang cukup lama dan mengorbankan banyak fikiran, tenaga dan nyawa, salah satunya terjadinya perang paderi antara tahun 1821 – 1837. 29

a. Kondisi Minangkabau Sebelum Masuk Islam

Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa sebelum Islam bahkan sebelum masuknya Budha dan Hindu ke Minangkabau, sesungguhnya Minangkabau telah mempunyai peradaban. Peradaban yang membentuk karakter manusianya. Pada masa-masa awal, masyarakat Minangkabau menjadikan alam sebagai sumber inspirasi dan dasar dari falsafahnya. Sebagai bukti dari peradaban yang pernah ada di ranah Minang, dapat dilihat dari berkembangnya pertanian dan pertukangan sebagai sumber kehidupan. 28 Amir MS, Tonggak Tuo Budaya Minang, h.206 29 Gusti Asnan, Kamus Sejarah Minangkabau, Padang: Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau, 2003, h.40 33 Koentjaningrat mengatakan: sebagian besar orang Minangkabau hidup dari tanah. Di daerah yang subur dan cukup air, kebanyakan orang mengusahakan sawah, sedangkan pada daerah subur yang tinggi, banyak orang menanam sayur-sayur untuk perdagangan, seperti kubis, tomat dan sebagainya. 30 Hal ini ditandai dengan telah adanya irigasi untuk pengairan, juga orang Minang telah bisa membuat keris seperti suku-suku lain di Indonesia, sebagaimana adat sendiri berkata: Lah batanam nan bapucuak Sudah ditanam yang berpucuk Lah mamaliaro nan banyao Sudah memelihara yang bernyawa Basawah gadang satampang baniah Punya sawah yang luas seikat bibit padi Dengan fatwa adat di atas bahwa sebelum Islam masuk ke Minangkabau, ranah Minang telah berkembang. 31

b. Kedatangan Islam Sebagai Penyempurna Adat di Minangkabau

Kedatangan Islam ke tanah Minangkabau telah membawa perubahan yang signifikan dalam struktural adat masyarakat Minangkabau, ajaran Islam akhirnya ditempatkan sebagai sumber kebenaran tertinggi. Pepatah ideologis Minangkabau pada mulanya berbunyi “adat basandi alur jo patuik” adat bersendikan alur dan patut, setelah kedatang Islam, pepatah tersebut berubah menjadi “Adat basandi alur, syara’ basandi dalil” adat bersendikan alur, 30 Koentjaningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Jembatan, 1999, h. 253 31 H. DJ. Bandao LB Sati, Alam Minangkabau: Tutua Nan Badanga Warih Nan Bajawek, 1988, h. 70