Masa Jepang Gambaran Umum Pendidikan Islam dari Masa ke Masa

4. Masa Kemerdekaan dan Orde lama

Dari awal kemerdekaan sampai masa pemerintahan Orde Lama dapat dibagi sebagai beriku: 1 Masa awal kemerdekaan dimulai sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 hingga saat penyerahaan kedaulatan dari pemerintahan Belanda tahun 1949. Dalam periode ini, keadaan dalam negeri masih meliputi suasana revolusi fisik melawan Belanda dan tentara sekutu yang ingin menganulir kemerdekaan Indonesia. Disamping harus berperang melawan Belanda dan tentara sekutu, pemerintah Indonesia harus berhadapan pula dengan anasir-anasir dalam negeri yang melakukkan makar dan pemberontakan seperti yang dilakukan PKI di Madiun tahun 1948, peristiwa Soumokil yang memproklamasikan “Negara Maluku Utara”, pemberontakan DITII yang dipimpin Kartosoewirjo di Jawa Barat dan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, dan lain- lain. 2 Era “Demokrasi Liberal” berlangsung antara 1952-1959 hingga saat Dekrit Persiden kembali ke Undang-Undang Dasar 1945. 3 Era “Demokrasi Terpimpin pemerintahan Orde Lama tahun 1959, sampai meletus peristiwa makar G30SPKI tahun 1965.” Kebijakan publik yang berkaitan dengan pendidikan Islam dalam masa awal kemerdekaan sampai runtuhnya pemerintahan Orde Lama yang dibicarakan dalam hal ini meliputi: 1 Rancangan Pembaruan Sistem Pendidikan Nasional, 2 Penyelengaraan Pendidikan Agama di sekolah umum dan pembinaan madrasah dan pesantren, 3 Cita-cita konvergensi antara isi pendidikan umum dan Pendidikan agama Islam, 4 Pembaruan dan revitalisasi sekolah Agama, menyusul penerbitan Undangan-undang No 12 tahun 1954 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah. Sebagai model dalam melakukan pembaruan dan revitalisasi Sekolah Agama itu, kementrian Agama mengembangkan proyek perintisan Madrasah Wajib Belajar MWB. 52 52 Marwan Saridjo, op. cit., hal. 65-66.

5. Masa Orde Baru

Dalam masa pemerintahan Orde Baru, terjadi banyak upaya untuk pembaruan dan pengembangan sistem dan peningkatan mutu pendidikan Islam, baik dilakukan oleh pemerintah, maupun dilakukan oleh masyarakat sendiri. Di antara upaya yang dilakukan oleh Negara pemerintah, di samping memberikan perhatian dalam pembiayaan dan subsidi juga menerbitkan sejumlah kebijakan publik, baik berupa TAP MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Keputusan Presiden, Keputusan mentri dan SKB tingkat Mentri. Beberapa kebijakan yang diterbitkan pemerintah itu, ada yang dinilai oleh masyarakat sebagai kontroversial. Bahkan dari kebijakan Pemerintah terhadap lembaga-lembaga pendidikan Islam itu dinilai sebagai memuat agenda untuk mengubah lembaga-lembaga pendidikan Islam menjadi lembaga sekuler. Tetapi kontroversi dan kesalahan pahaman itu dapat diselesaikan, dicarikan solusi melalui dialog dan musyawarah diantara Pemerintah dan komponen-komponen masyarakat yang terlibat dalam penyelengaraan pendidikan Islam. Dari pihak masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat juga aktif melakukan revitalisasi terhadap sistem dan metodologoi pembelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti madrasah dan pesantren dll. 53 Di masa ini juga ada ide penyelengaraan Pendidikan di Bawah satu Atap dan SKB tiga Mentri 1975.

6. Masa Reformasi

Berakhirnya kekuasaan Persiden Soeharto tahun 1997, dan digantikan oleh Wakil Persiden B.J. Habibie menjadi Persiden menandai lahirnya era reformasi. Lahirnya era reformasi itu disebut dengan sifat euforia oleh komponen bangsa yang telah lama menginginkan perubahan, baik masyarakat umum, kalangan birokrasi eksekutif, legislatif dan yudikatif. Euforia di kalangan anggota DPR sebagai representative darikekuatan politik, tercermin dari kegesitan mereka dalam merampungkan tugas-tugasnya yang berkaitan dengan bidang legislatif, 53 Ibid., hal. 103-104. seperti mereview Undang-undangyang sudah ada agarsejalan dengan tuntutan dan semangat reformasi, atau menyusun Undang-undang baru untuk menetapkan gerak maju reformasi. Presiden B.J Habibie, menjanjikan akan menyelenggarakan pemilihan umum lebih cepat dari semestinya. Janji itu direspon dengan antusias oleh DPR, dan mereka menyatakan kesanggupan untuk enyelesaikan Undang-undang dan peraturan perundangan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilu. Hasil pemilu tahun 1999 menghasilkan pemerintahan baru dibawah pimpinn Gus Dur alias KH. Abdurrahman Wahid. Di antara gebrakan Gus Dur setelah dilantik menjadi Presiden, ia memulai dengan melakukkan rekrunkturisasi-refungsionalisasi dan menghapus beberapa Kementrian dan lembaga non Kementrian. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan diubah menjadi Kementrian Pendidikan Nasional. Kementrian Penerangan dan Kementrian Sosial, serta Kementrian Olahraga dan Pemuda dihapus. Perubahan nama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Kementrian pendidikan Nasional dimaksudkan Gus Dur untuk menyatukan penyelenggaraan dan pembinaan pendidikan yang ada di Indonesia di bawah satu atap atau dalam satu tangan. Memang gagasan ini tidak terexpose secara meluas di masyarakat, sehingga tidak sempat menimbulkan pro dan kontra. Tetapi pentujuk khusus Gus Dur kepada Menteri Pendidikan Nasional Dr. Yahya Muhaimin, bahwa rencana untuk penyelenggaraan pendidikan di bawah satu atap itu sebagai suatu keniscayaan dan karenanya harus segera diwujudkan. Petunjuk mengenai hal itu dikemukakan Gus Dur pada saat memberitahukan atau meminta kesediaan Dr. Yahya Muhaimin untuk diangkat menjadi Menteri pendidikan Nasional. Belum sampai seratus hari menududuki kursi menteri Pendidikan Nasional, Dr. Yahya Muhaimin telah beberapa kali dipanggil Gus Dur, dan mengingatkan akan tugasnya menyatukan pengelolaan pendidikan nasional dibawah satu atap. 54 54 Ibid., hal. 147-151.

D. Kajian Yang Relevan

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis mendapatkan kajian yang relevan selama proses penelitian dan penulisan skripsi, yang membahas tentang K.H. A. Wahid Hasyim. Terdapat dalam beberapa buku dan juga terdapat dalam Tesis dan Skripsi, diantaranya dalam buku K.H. A. Wahid Hasyim yang berjudul Mengapa Memilih NU? Konsepsi tentang Agama, Pendidikan dan Politik yang didalamnya membahas tentang Keagamaan, kependidikan dan kepolitikan antaranya yaitu Perbaikan Perjalanan Haji, Beragamalah dengan Sungguh dan Ingatlah Kebesaran Tuhan, kemajuan bahasa berarti kemajuan bangsa, tuntutan berfikir, perguruan tinggi Islam dan mengapa saya memilih NU. 55 Tesis yang di tulis oleh Ruchman Basori yang berjudul The Founding Father, Pesantren Modern Indonesia: Jejak Langkah K.H. A. Wahid Hasyim, dalam tesis tersebut membahas mengenai pendidikan dan pembaharuan pesantren dan madrasah, tentang K.H. A. Wahid Hasyim dan pemikirannya serta pembaharuan pendidikan pesantren dan madrasah perspektif kontemporer. 56 Skripsi yang ditulis oleh Riky Haryanto yang berjudul K.H. Abdul Wahid Hasyim; Studi Analisis tentang Pemikiran, Kiprah Perjuangan, dalam skripsi tersebut membahas tentang Biografi singkat K.H. A. Wahid Hasyim, pemikiran aspek Agama politik, kiprah dan perjuangan K.H. A. Wahid Hasyim yang meliputi masa pra-Kemerdekaan, menjelang kemerdekaan serta sesudah kemerdekaan. 57 Selanjutnya Skripsi yang ditulis oleh Fahmi Ulum yang berjudul Abdul Wahid Hasyim; Kajian tentang Aktifitasnya dalam Bidang Pendidikan, dalam skripsi tersebut hanya membahas Biografi dan aktifitasnya dalam bidang pendidikan di pondok Tebuireng. 58 55 K.H. A. Wahid Hasyim, Mengapa Memilih NU? Konsepsi tentang Agama, Pendidikan dan Politik, Ed. Buntaran Sanusi dkk Jakarta: PT Inti Sarana Aksara, 1985, hal. 101. 56 Ruchman Basori, The Founding Father, Pesantren Modern Indonesia; Jejak Langkah K. H. A. Wahid Hasyim, Jakarta: Inceis, 2006, Cet I. Tesisnya yang berjudul Pemikiran Pembaharuan Pendidikan Pesantren dan Madrasah Studi atas Pemikiran Pendidikan Islam K. H. A. Wahid Hasyim di Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2004, dipublikasikan. 57 Riky Haryanto, K.H. A. Wahid Hasyim; Studi Analisis tentang Pemikiran, Kiprah Perjuangan, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta 2007, tidak dipublikasikan 58 Fahmi Ulum, Abdul Wahid Hasyim; Kajian tentang Aktifitasnya dalam Bidang Pendidikan, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta 2005, tidak dipublikasikan.