Analisis Fungsi Produksi Ubi Jalar

VII ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI UBI JALAR DI KELOMPOK TANI HURIP

7.1 Analisis Fungsi Produksi Ubi Jalar

Analisis dalam kegiatan produksi ubi jalar di Kelompok Tani Hurip dilakukan dengan memperhitungkan tingkat input yang digunakan terhadap tingkat produksi yang diperoleh. Analisis yang digunakan merupakan analisis fungsi Cobb-Douglas Lampiran 6. Model produksi ini menunjukkan hubungan fisik faktor-faktor input yang digunakan dengan output yang dihasilkan. Faktor-faktor yang di duga berpengaruh dalam usahatani ubi jalar adalah bibit, Urea, KCL, TSP, pupuk kandang dan tenaga kerja. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor input utama yang digunakan dalam usahatani ubi jalar. Hasil pendugaan fungsi produksi pada usahatani ubi jalar di Kelompok Tani Hurip Desa Cikarawang Tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23 . Hasil Pendugaan Fungsi Produksi pada Usahatani Ubi Jalar di Kelompok Tani Hurip Desa Cikarawang Tahun 2010 Variabel Koefisien Regresi Simpangan Baku Koefisien T-Hitung P-Value VIF Konstanta 3,512 1,472 2,39 0,000 Bibit X 1 -0,0479 0,2600 -1,80 0,855 4,5 UreaX 2 0,1237 0,1721 0,72 0,478 3,2 KCL X 3 0,2984 0,1593 1,87 0,072 2,0 TSP X 4 -0,0560 0,1729 -0,32 0,748 2,7 Pupuk Kandang X 5 0,3116 0,1308 2,38 0,024 2,7 Tenaga Kerja X 6 0,4677 0,2599 1,80 0,043 4,4 R-sq = 74,8 R-sq adj = 69,4 F-hitung = 13,87 F-tabel = 2,55 dengan α = 5 persen Hasil pendugaan model fungsi produksi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 74,8 persen dengan nilai determinasi terkolerasi R 2 adj sebesar 69,4 persen. Nilai determinasi R 2 tersebut memiliki arti bahwa sebesar 74,8 persen dari variasi produksi dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh model, sedangkan sisanya sebesar 25,2 persen dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Faktor-faktor lain diluar model yang diduga berpengaruh terhadap produksi ubi jalar antara lain pengaruh iklim dan cuaca, tingkat kesuburan tanah, serta intensitas serangan hama dan penyakit tanaman. Analisis model fungsi produksi tersebut pun dapat dilakukan uji F untuk 77 menguji variabel bebas yang digunakan dalam input produksi terhadap hasil produksi. Nilai F-hitung pada model penduga fungsi produksi mencapai 13,87 persen, maka nilai tersebut lebih besar dari nilai F-tabel yaitu 2,55. Kondisi ini menjelaskan bahwa semua faktor produksi yang digunakan dalam usahatani ubi jalar secara bersama-sama memiliki pengaruh yang nyata terhadap produksi ubi jalar petani responden pada selang kepercayaan 95 persen. Analisis model fungsi produksi selain dilakukan uji-F juga dapat melakukan uji-t. Uji-t dapat digunakan untuk menguji pengaruh nyata dari masing-masing variabel bebas input produksi yang digunakan secara terpisah terhadap variabel tidak bebas output, yaitu dengan membandingkan t-hitung dan t-tabel. Berdasarkan hasil uji-t menunjukkan bahwa variabel bebas yang berpengaruh nyata pada taraf lima persen adalah pupuk kandang dan tenaga kerja, sedangkan KCL berpengaruh nyata terhadap produksi ubi jalar pada taraf nyata 10 persen. Hasil uji terhadap bibit dan TSP memiliki nilai t-hitung lebih rendah dari t-tabel. Kondisi ini menunjukkan bahwa variabel bebas tersebut tidak berpengaruh nyata dalam produksi ubi jalar. Model penduga fungsi produksi yang telah disusun selanjutnya dianalisis untuk menunjukkan tingkat kelayakan berdasarkan asumsi OLS. Asumsi tersebut terdiri dari multikolinearitas, homoskedastisitas dan normalitas error. Analisis mengenai multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factors pada Lampiran 8, sedangkan analisis asumsi homoskedastisitas yaitu dengan menggunakan pendekatan grafik dapat dilihat pada Lampiran 9. Pada grafik menunjukkan plot antara residual dengan fitted value yang tersebar dan tidak menunjukkan pola yang sistematis. Hasil analisis model penduga fungsi produksi pada petani responden secara statistik telah memenuhi asumsi OLS. Hal ini dapat dianalisis juga dengan melihat p-value yang bernilai nol dan mengidentifikasi bahwa semua variabel atau salah satu variabel dalam model regresi secara statistik tidak bernilai nol. Syarat asumsi OLS yang telah terpenuhi ini dapat menunjukkan bahwa model fungsi produksi tersebut dapat digunakan dalam menduga hubungan antara variabel bebas input produksi yang digunakan terhadap hasil produksi output dalam kegiatan usahatani ubi jalar. 78

7.2 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ubi Jalar