Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Pengeluaran Usahatani Ubi Jalar

72

6.3 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar

Analisis penerimaan usahatani ubi jalar berdasarkan atas rata-rata luasan dalam satu musim tanam. Varietas ubi jalar yang beragam memiliki musim tanam yang berbeda. Pada saat penelitian, petani responden rata-rata menggunakan varietas ceret, dikarenakan mempunyai potensi pasar yang cukup tinggi bertepatan dengan bulan puasa Ramadhan, dimana dapat digunakan untuk bahan makanan kolak. Satu musim tanam dalam usahatani ubi jalar yang dianalisis adalah dalam waktu empat bulan dan dilakukan sekali panen. Populasi rata-rata tanaman ubi jalar per periode tanam per luas rata-rata 0,24 hektar yang digunakan sebanyak 8461,66 setek. Kegiatan panen biasa dilakukan pagi atau sore hari untuk menjaga kesegaran ubi jalar. Pada umumnya petani responden menjual hasil panennya kepada tengkulak pedagang pengumpul dan sebagian besar menjual ke kelompok tani Hurip. Proses penjualan dilakukan di lokasi panen lahan dengan harga jual ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara petani dengan tengkulak atau kelompok tani Hurip. Total produksi rata-rata ubi jalar petani responden mencapai 2532,63 kilogram per periode tanam per luas rata-rata 0,24 hektar 10.709,44 kgHa. Sebanyak 96,73 persen dari seluruh hasil panen dijual, sedangkan sisanya dikonsumsi. Harga jual ubi jalar pada masing-masing petani berbeda-beda antara Rp 800-Rp 1.000, maka diambil harga rata-rata dari total petani responden adalah sebesar Rp 891,42 per kilogram. Penerimaan usahatani adalah jumlah total produk yang dijual berdasarkan pada harga yang berlaku di pasar. Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan usahatani tunai dan total. Rata-rata penerimaan tunai dan penerimaan total usahatani ubi jalar yang diperoleh petani responden per periode tanam per luas rata-rata 0,24 hektar sebesar Rp 2.183.979 dan Rp 2.257.637,035.

6.4 Pengeluaran Usahatani Ubi Jalar

Pengeluaran usahatani ubi jalar dikelompokan menjadi dua yaitu biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan petani responden selama kegiatan usahatani per periode tanam, yaitu mulai dari biaya persiapan lahan hingga biaya mendistribusikan hasil panen ke penjual, sedangkan 73 biaya diperhitungkan adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani responden tidak dalam bentuk nilai tunai. Biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani responden meliputi bibit, pupuk kandang, urea, KCL, TSP, tenaga kerja luar keluarga TKLK dan pajak lahan. . Rata-rata biaya tunai per periode tanam per luas rata-rata 0,24 hektar seluruh petani responden adalah Rp 737.232,99 49,24 dari biaya total . Pajak lahan PBB termasuk ke dalam biaya tunai dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 24.000 per musim tanam per 0,24 hektar untuk petani yang menggarap lahannya sendiri lahan milik sendiri, sedangkan petani penggarap tidak membayar pajak. Nilai pembayaran PBB antara petani responden memiliki perbedaan, karena perbedaan kelas lahan yang dimiliki petani responden tersebut. Biaya diperhitungkan yang dikeluarkan oleh petani ubi jalar meliputi bibit, biaya penyusutan peralatan, tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan sewa lahan lahan milik sendiri. Bibit termasuk ke dalam biaya diperhitungkan karena petani responden tidak membeli bibit, tetapi bibit didapat dengan cara pengipukan dan dari hasil panen sebelumnya, serta disediakan juga oleh kelompok tani. Sewa lahan merupakan komponen biaya diperhitungkan bagi petani yang menggarap lahan sendiri pemilik lahan, yaitu Rp 200.000 per m 2 per tahun atau Rp 666.666 per hektar per periode tanam. Dengan demikian, biaya sewa lahan dengan rata- rata luasan lahan yang digunakan petani responden 0,24 hektar adalah sebesar Rp 159.999,99. Sewa lahan termasuk ke dalam biaya diperhitungkan karena lahan memiliki nilai ekonomi yang terus meningkat dibandingkan sarana lainnya. Rata- rata biaya yang diperhitungkan per periode tanam adalah sebesar Rp 760.054,59 . Biaya total merupakan penjumlahan antara biaya tunai dengan biaya diperhitungkan. Rata-rata biaya total yang dikeluarkan petani responden per periode tanam adalah Rp 1.497.287,59. Komponen biaya pada usahatani ubi jalar dapat dilihat pada Tabel 21. 74 Tabel 21. Biaya Tunai dan Biaya Diperhitungkan pada Usahatani Ubi Jalar per Periode Tanam per Luas Rata-rata 0,24 ha di Kelompok Tani Hurip Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga Tahun 2010 No Keterangan Total Nilai Rp Persentase Persentase A Biaya Tunai 1. Sarana Produksi Pupuk kandang 115.886,00 7,74 Urea 76.307,84 5,10 KCL 29.803,36 2,00 TSP 74.036,80 4,94 2. Tenaga kerja luar keluarga TKLK 417.200,00 27,86 4. Pajak PBB 24.000,00 1,60 Total Biaya Tunai 737.233,00 49,24 B Biaya Diperhitungkan 1. Bibit 211.541,50 14,12 2. Sewa lahan milik sendiri 159.999,99 10,69 3. Penyusutan peralatan 44.313,10 2,96 4. Tenaga kerja dalam keluarga TKDK 344.200,00 22,99 Total biaya yang diperhitungkan 760.054,59 50,76 C Jumlah Total Biaya 1.497.287,59 100,00 100

6.5 Pendapatan dan Nilai RC Rasio Usahatani Ubi Jalar