16
3.1.3 Manajemen Strategis
Menurut Hunger dan Wheelen 1996 manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan perusahaan, perumusan strategis perencanaan strategis atau
perencanaan jangka panjang, implementasi strategis, dan evaluasi serta pengendalian. Manajeman strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi
peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Lebih lanjut Hunger dan Wheelen 1996 memaparkan kebijakan bisnis berorientasi pada manajemen umum dan cenderung melihat ke dalam dan lebih
menekankan pada integrasi yang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional dalam perusahaan. Kebijakan bisnis lebih memfokuskan pada pemanfaatan aset
perusahaan secara efisien. Dengan demikian, kebijakan bisnis lebih menekankan pada perumusan arahan umum yang dapat digunakan untuk pencapain misi dan
tujuan perusahaan dengan lebih baik. Menurut Yoshida 2004 manajemen strategis adalah pendekatan yang
sistematik untuk mencpai tujuan organisasi melalui proses perencanaan yang matang guna menyelaraskan kapabilitas internal organisasi dengan peluang dan
ancaman dari lingkungan bisnis yang dimasukinya. Proses perencanaan yang matang ini tercermin dalam tahapan
Definisi lain manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Proses manajemen strategi terdiri dari tiga: perumusan strategi, implementasi strategi,
dan evaluasi strategi David 2002. Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif,
dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif
tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan
17 mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan; impelmentasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah
usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi
organisasi. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategi. Tiga
macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah meninjau faktor- faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang, mengukur
prestasi, dan mengambil tindakan yang korektif. Menurut Wibisono 2011, visi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan
want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka
panjang. Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan, visi yang efektif antara lain harus memiliki
karakteristik seperti: imagible dapat dibayangkan, desirable menarik, feasible realistis dan dapat dicapai, focused jelas, flexible aspiratif dan responsif
terhadap perubahan lingkungan, dan communicable mudah dipahami. Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai penyatuan tujuan, arah dan
sasaran perusahaan, dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya dan pembentuk dan pembangun budaya perusahaan corporate
culture. Menurut David 2002 visi merupakan pernyataan perusahaan yang menjelaskan keadaan perusahaan yang diharapkan pada masa yang akan datang.
Visi perusahaan diperlukan untuk memotivasi tenaga kerja secara efektif. Menurut David 2002 pernyataan misi adalah pernyataan jangka panjang
mengenai tujuan yang membedakan sebuah bisnis dari perusahaan lain yang serupa. Sebuah pernyataan misi mengidentifikasi cakupan dari operasi perusahaan
dalam istilah produk dan pasar. Pernyataan misi yang jelas menguraikan nilai-nilai dan prioritas dari suatu organisasi. Suatu pernyataan misi secara luas
menggambarkan arah suatu organisasi di masa depan.
18 Sasaran dapat ditentukan sebagai hasil spesifik yang ingin dicapai sebuah
organisasi dengan melakukan misi dasarnya. Sasaran perlu untuk keberhasilan organisasi karena menyatakan arah; membantu dalam evaluasi; menciptakan
sinergi; mengungkapkan prioritas; memfokuskan koordinasi; dan menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, dan mengendalikan
aktivitas secara efektif. Sasaran harus menantang, dapat diukur, konsisten, pantas, dan jelas.
Mengenali misi, sasaran, dan strategi organisasi yang sudah ada merupakan titik awal yang logis untuk manajemen strategis karena situasi dan
kondisi perusahaan saat ini mungkin menghalangi strategi tertentu dan mungkin bahkan mendikte tindakan tertentu. Manfaat prinsip dari manajemen strategis
adalah membantu organisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional pada pilihan
strategis. Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi
kerangka kerja pembuatan keputusan tiga tahap, seperti ditunjukan pada Gambar 1. Alat yang disajikan dalam kerangka kerja ini dapat dipakai semua ukuran
organisasi dan dapat membantu ahli strategi mengenali, mengevaluasi dan memilih strategi.
TAHAP 1: TAHAP INPUT Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE
Matriks Profil Persaingan
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE
TAHAP 2: TAHAP PENCOCOKAN Matriks
Strengths- Weaknesses-
Opportunities- Threats SWOT
Matriks Strategic Position and
Action Evaluation SPACE
Matriks Boston Consulting Group
BCG Matriks Internal-
Eksternal IE Matriks Grand
Strategy
TAHAP 3: TAHAP KEPUTUSAN Quantitave Strategic Planning Matrix QSPM
Gambar 1. Kerangka Kerja Analitis Perumusan Strategi
Sumber: David 2002
19 Tahap satu meringkas informasi input dasar yang diperlukan untuk
merumuskan strategi. Tahap dua memfokuskan pada menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal.
Tahap tiga menggunakan satu macam teknik yaitu Quantitave Strategic Planning Matrix QSPM. QSPM menggunakan informasi dari tahap satu untuk secara
sasaran mengevaluasi strategi alternatif layak yang diidentifikasi dalam tahap dua. QSPM mengungkapkan daya tarik relatif dari strategi alternatif dan oleh karena
itu menjadi dasar sasaran untuk memilih strategi spesifik.
3.1.4 Analisis Faktor Lingkungan Perusahaan