SUMILIH,1993; FB UGM
SUMILIH,1993; FB UGM
Pembimbing: Dra. Istriyati,M.S.; Drs. Suharno,M.S; Dr. Hari Hartiko
Penelitian efek ekstrak daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap ovarium dan embrio mencit (Mus musculus) pada awal kehamilan, bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun bandotan terhadap perkembangan fotikel ovarium, lokasi dan perkembangan stadium embrio
mencit pada awal kehamilan untuk mcmbuktikan bahwa ekstrak daun bandotan dapat digunakan sebagai jainu kontrasepsi.
Daun bandotan diekstraksi dengan ethanol 95% sebagai pel a nit, hewan percobaan dicckok ekstrak daun bandotan dengan dosis 0,00; 2,225 atau 4,450 mg/kg bb. pada hari kehamilan ke 0, 1 atau 2. Pada hari berikutnya mencit dibunuh secara cervical dislocation, diambil ovarium, tuba
ovarii dan uterus bagian proksimal. Jaringan difiksasi dengan larutan Bouin. dibuat preparat dengan metode parafin, disayat setebal 6 mikron dan diwarnai dengan haeniatoxilin dan cosin.
Sayatan yang telah diwarnai, diamati dengan mikroskop cahaya. penampang lintang ovarium diamati perkembangan folikel ovarium (folikel primordium, folikel primer awal, folikel primer akhir, folikel sekunder dan folikel Graaf). Penampang lintang tuba ovarii dan uterus diamati lokasi dan perkembangan stadium embrio.
Pemberian ekstrak daun bandotan dosis 2,225 mg/kg bb. berpengaruh terhadap perkembangan folikel ovarium, tetapi tidak berpengaruh terhadap lokasi dan perkembangan stadium embrio. Sedangkan pemberian dengan dosis 4,450 mg/kg bb. berpengaruh terhadap perkembangan folikel ovarium, mempercepat transpor cmbo tetapi tidak berpengaruh terhadap perkembangan stadium embrio mencit pada awal kehamilan. Pemberian ekstrak daun bandotan dapat menghambat perkembangan folikel ovarium dan dapat mempercepat transpor embrio mencit
pada awal kehamilan.
(No.4) AGERATUM CONYZOIDES L. Pengaruh sari alkohol daun Ageratum conyzoides L. terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan dan skrining fitokimianya
LISTYA PALUPI,1994; FF UGM Pembimbing: Drs. Didik Gunawan,SU,Apt.
Sejak jatnan dahulu secara tradisional banyak tanaman disekitar kita telah digunakan sebagai hair tonic, yang digunakan sebagai pemacu perUimbuhan rambut. Akan tetapi kebanyakan penggunaan tambuhtumbuhan tersebut sematamata baru didasarkan pada pengalaman yang diturunkan secara tunmtemurun, dan belum didukung oleh penelitianpenelitian baik mengenai uji farmakologinya maupun pengetahuan tentang kandungan tumbuhan tersebut yang dapat memacu pertumbuhan rambut
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh daun wedusan (Ageratum conyzoides L.), salah satu tanaman yang secara tradisional digunakan sebagai pemacu pertumbuhan rambut, terhadap pertumbuhan rambut. Dengan demikian akan didapat dasar yang ilmiah yang kuat untuk
penggunaannya dikemudian hari. Pada penelitian ini digunakan sari daun wedusan dalam alkohol sebagai bahan yang diuji, dengan menggunakan kelincijantangalur Australia sebagai hewan uji,
berumur 45 bulan dengan berat badan 2,53 kg. Penelitian ini mengikuti rancangan acak pola lengkap searah dengan metode yang pernah dilakukan oleh Tanaka (1980). Dalam penelitian ini
digunakan 5 ekor kelinci yang pada bagian punggungnya dibagi menjadi dua daerah. Daerah sebelah kanan diberi perlakuan dengan metode pencukuran dan daerah sebelah kin dengan metode
pelunakan. Tiap daerah dibagi menjadi 3 bagian persegi empat. Pada masingmasing bagian diberi perlakuan dengan sari daun wedusan sebagai. bahan yang diuji, sari alkohol kulit batang kina sebagai pembanding dan alkohol 80% sebagai kontrol. Pengolesan dilakukan setiap hari sebanyak
2 kali pada pagi dan sore, sedangkan pengukuran panjang rambut dilakukan setiap 3 hari selama 6 kali dengan menggunakan mikrometer atau kaca pembesar. Data yang diperoleh diuji dengan uji
Anava dan dilanjutkan uji Dimnet. Untuk mengetahui kandungan senyawa kiniia yang terdapat dalam daun tcrsebut dilakukan skrining fitokimia dengan menggunakan uji tabling dan kromatografi lapis tipis (KLT). Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa sari daun wedusan dalam alkohol secara bermakna dapat memacu pertumbuhan rambut kelinci (P<0,05). Dari basil skrining fitokimia diketahui bahwa daun wedusan mengandung senyawa golongan polifenol, saponin, kumarin, flavonoid dan alkaloid.
(No.5) AGERATUM CONYZOIDES L. Isolasi dan identifikasi komponen kiniia daun bandotau (Ageratum conyzoides Linn.)