Pembelajaran a. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat atau segala sesuatu yang membantu guru untuk menyampaikan pesan informasi penglihatan, pendengaran, dll kepada siswa, media pembelajaran berfungsi untuk membantu guru dalam menyalurkan informasi pengetahuan kepada siswa. Dilihat dari jenisnya media pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni media audio berkaitan dengan pendengaran, media visual berkaitan dengan penglihatan dan audio visual penggabungan pendengaran dan penglihatan. Media memegang peran penting bagi guru untuk menjembatani pengetahuan-pengetahuankonsep-konsep abstrak agar dapat tersalurkan bagi siswa.

3. Pembelajaran a. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Aunurahman 2012:18 mengungkapkan bahwa belajar merupakan suatu proses mengkontruksi pengetahuan melalui keterlibatan fisik dan mental siswa secara aktif. Belajar juga merupakan suatu proses mengasimilasikan dan menghubungkan bahan yang dipelajari dengan pengalaman-pengalaman yang dimiliki seseorang sehingga pengetahuannya tentang obyek tertentu menjadi lebih kokoh. Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebuat adalah: 1 bertambahnya jumlah pengetahuan, 2 adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, 3 ada penerapan pengetahuan, 4 menyimpulkan makna, 5 menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas, dan 6 adanya perubahan sebagai pribadi Siregar, 2010:17. Belajar diperlukan oleh individu manusia akan tetapi belajar juga harus dipahami sebagai sesuatu kegiatan dalam mencari dan membuktikan kebenaran Daryanto, 2012:17. Majid 2013:4 menjelaskan bahwa pembelajaran instructional bermakna sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya effort dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menkankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar UU SPN No. 20 tahun 2003. Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa Winkel, 1991. Sementara Gagne 1985, mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna. Dalam pengertian lainnya, Winkel 1991, mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang proses belajar siswa dan menghambatnya Siregar, 2010:12. Piaget 1950, mengatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya teori perkembangan kognitif. Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran dan akomodasi proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek. Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi seimbang Majid, 2014:9. Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses dalam sebuah tindakan yang dilakukan untuk memperoleh sebuah pengetahuan dan perubahan berbagai aspek kognitif, psikomotorik, afektif karena pengalamannya dalam proses tersebut. Sedangkan prestasi merupakan hasil pencapaian yang bisa dilihat setelah proses belajar, prestasi belajar pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari proses belajar. Prestasi belajar dan proses belajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, yaitu; Wea 2014 dengan penelitian yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Bersatu Dalam Keberagaman Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa bahan ajar merupakan kebutuhan penting bagi para guru maupun siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan modifikasi dari Kemp dan Borg and Gall. Tujuan penggunaan metode ini adalah mengetahui 1 prosedur pengembangan, 2 kualitas produk bahan ajar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar kurikulum 2013 Subtema bersatu dalam