33 dasar masuk dalam tahap pemikiran konkret-operasional concrete operational
thought, yaitu masa di mana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya. Menurut Piaget,
operasi adalah hubungan-hubungan logis di antara konsep-konsep atau skema- skema sedangkan operasi konkret adalah aktivitas mental yang difokuskan pada
objek-objek. Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas
IV SD berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini aktivitas siswa terfokus pada objek-objek nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah
dialaminya. Oleh karena itu pada tingkatan ini pemikiran anak masih terbatas mengenai benda yang konkret. Siswa masih kesulitan untuk menerima
informasi yang bersifat abstrak. Pada tahap operasional konkret, siswa lebih mudah menerima informasi
pemahaman dari berbagai materi pembelajaran yang bersifat nyata. Oleh karena itu metode mind mapping merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
untuk memberikan materi pembelajaran yang lebih mudah, karena dilaksanakan pada kondisi real dari materi pelajaran tersebut.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Priantini, Atmad
ja, Marhaeni 2013 yang berjudul “Pengaruh Metode Mind mapping Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Prestasi Belajar
IPS ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode Mind
34 mapping terhadap keterampilan berpikir kreatif dan prestasi belajar IPS
.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan penggunaan metode mind mapping peta pikiran terhadap keterampilan
berpikir kreatif dan prestasi belajar. 2.
Subiyati 2012 melakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan Pengaruh Penggunaan Metode Mind mapping dan Metode Ceramah Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Keputran A Yogyakarta Tahun Ajaran 20112012”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan pengaruh penggunaan metode mind mapping dan metode ceramah terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Keputran A
Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan metode mind mapping terhadap hasil belajar IPS
siswa. 3. Rahmawati 2013 juga melakukan p
enelitian yang berjudul “Pengaruh Mind mapping dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada
Pembelajaran IPA SMP Kelas VII” tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan metode mind mapping dengan
siswa yang menggunakan metode ceramah dan presentasi. b. Mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa
dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
35 c. Mengetahui apakah terdapat pengaruh antara metode pembelajaran mind
mapping dengan gaya belajar terhadap pemahaman konsep IPA siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan pemahaman
konsep pada siswa yang melaksanakan pembelajaran IPA menggunakan metode mind mapping dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Rata-
rata skor hasil pemahaman konsep siswa yang menggunakan metode mind mapping sebesar 68,25 lebih besar dari skor hasil pemahama konsep siswa yang
menggunakan metode ceramah dan presentasi sebesar 55,395. Metode mind mapping mempengaruhi pemahaman konsep siswa sebesar 25,8.
Tidak terdapat perbedaan pemahman konsep antara siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik baik pada kelas eksperimen yang
menggunakan metode mind mapping maupun pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan presentasi. Gaya belajar tidak menyebabkan
perbedaan yang signifikan pada pemahaman konsep siswa, walaupun terdapat perbedaan rata-rata skor hasil pemahaman konsep siswa. Pada kelas eksperimen
siswa dengan gaya belajar auditori rata-ratanya sebesar 69,11 lebih tinggi dari siswa dengan gaya belajar visual sebesar 65,88 dan kinestetik sebesar 65,56.
Sedangkan pada kelas kontrol siswa dengan gaya belajar auditori rata-ratanya sebesar 56,923 lebih tinggi dari siswa dengan gaya belajar visual sebesar 55,3
dan kinestetik sebesar 53,25. Tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran dan gaya belajar
terhadap pemahaman konsep siswa. Metode mind mapping dan gaya belajar tidak secara bersama-sama mempengaruhi pemahaman konsep siswa. Metode
36 pembelajaran dan gaya belajar tidak terdapat interaksi terhadap pemahaman
konsep siswa. Penelitian di atas memiliki kesamaan dengan penelitian ini dari segi
variabel yang digunakan yaitu metode mind mapping peta pikiran dan pemahaman konsep. Jenis penelitian yang digunakan juga sama yaitu quasi
eksperimen. Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, penelitian ini juga mengharapkan metode mind mapping berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pemahaman konsep siswa kelas IV SD Negeri Purwomartani.
C. Kerangka Berpikir