2 Uji Reabilitas
Uji reabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan,
keakuratan, kestabilan dan konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala-gejala tertentu dari sekelompok individu,
walaupun dilakuhkan pada waktu yang berbeda. Uji reabilitas dilakuhkan dengan membandingkan antara
dan melalui tahapan analisis
Cronbach’s Alpha . Rumus pengujian reabilitas penelitian ini adalah:
Keterangan: n
= Jumlah sampel k
= Jumlah butir pertanyaan = Varians total
= Jumlah varians butir Perhitungan reabilitas dalam penelitian ini, mengunakan
bantuan program SPSS For Windows ver. 20. Adapun cara yang dilakukan adalah; 1 buka lembar data editor SPSS yang sudah
tersedia datanya, 2 Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis, Blok semua label, kecuali total X, pindahkan ke kotak
Items dengan mengklik tanda panah, lalu pada menu Model, pilih Alpha, lalu klik OK.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, hasil reabelitas instrumen penelitian dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 3.3 Uji Reabilitas
Variabel Crobach
alpha Crobach
alpha yang disyaratkan
Keterangan
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
Mengajar Guru 0,883
0.600 Reliabel
F. Teknik Pengolahan Data
Setelah semua data selesai dikumpulkan dengan lengkap, maka tahap
selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Editing, semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan
kebenaran pengisian sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. 2.
Skoring, setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya adalah memberikan skor terhadap item-item pernyataan yang terdapat pada
angket dalam bentuk pilihan ganda. Untuk memudahkan perhitungan masing-masing diberi bobot nilai yang bergerak dari 5 sampai 1 sesuai
dengan kualitas jawabannya yang disusun sebagai berikut: a.
Alternatif jawaban SB, dengan bobot nilai 4 b.
Alternatif jawaban B, dengan bobot nilai 3 c.
Alternatif jawaban KB, dengan bobot nilai 2 d.
Alternatif jawaban TB, dengan bobot nilai 1 3.
Tabulating, yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke dalam bentuk tabel selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan
prosentase.
G. Teknik Analisi Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi ke dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Uji prasyarat anlisis data digunkan untuk menentukan jenis statistik yang digunakan apakah menggunakan statistik parametik atau
nonparametik. Uji prasyarat meliputi uji normalitas, linearitas dan homegenitas. Dalam penelitian ini perhitungan uji prasyarat analisis data
menggunakan bantuan program SPSS For Windows ver. 20. a.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model linear yang diambil sudah betul-betul sesuai dengan keadaan atau tidak.
Untuk menguji normalitas data salah satu cara yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya
akan mengikuti
garis diagonalnya. Deteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan
melihat histogram residualnya. b.
Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dibuat untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel tersebut berasal dari kelompok yang sama atau
tidak
10
. Uji homogenitas bertujuan untuk membuktikan data yang di
analisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. c.
Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menentukan jenis regresi yang digunakan apakah menggunakan regresi linier atau regresi nonlinier.
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
10
Budi Susetyo, Statistika untuk analisis data penelitian, Bandung: Rafika Aditama, 2010, h.161
mempenyai hubungan yang linear atau tidak
11
. Pengujian linearitas
diperlukan beberapa kelompok data X dan data Y.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk menguji bagaimana variabel dependen Y dapat di prediksi melalui variabel independen X.
Perhitungan lineritas regresi sederhana menggunakan persamaan: = a + b.X
Keterangan : = Linearitas regresi
a = Nilai linearitas regresi apabila harga X di manipulasi b = Nilai keofidien regresi
X = Nilai variabel X Jika ada satu variabel tak bebas atau variabel terikat dependent
variable tergantung pada satu atau lebih variabel bebas atau peubah bebas independent variable hubungan antara kedua variabel tersebut
dapat dicirikan melalui model matematik statistik yang disebut sebagai model regresi.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari korelasi pada persamaan regresi
12
. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap variabel dependen. Sedangkan nilai yang mendekati 0 berarti variabel independen tidak memberikan
informasi yang pengaruh terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur kemampuan model
11
Kasmadi, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Bandung, Alfabeta, 2013, h. 120
12
Bambang Suharjo, Statistik Terapan, Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013, h. 93
dalam menerangkan variasi variabel dependen yaitu nilai adjusted R square.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t-test dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji
bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri- sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan
mambandingkan t
hitung
dengan t
tabel
atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t
hitung
, Untuk menguji pengaruh secara individual persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa digunakan kreteria, apabila dari perhitungan dengan bantuan SPSS
Windows ver. 20 diperoleh probabilitas p value 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Begitu juga sebaliknya apabila diperoleh probabilitas p value 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dengan
demikian hipotesis statistik dalam penelitian ini dapat dirumuskan: H
a
= diterima jika p value 0,05 H
= ditolak jika p value 0,05
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi pada bulan oktober sampai dengan desember tahun 2014. Adapun sebagai objek
penelitian adalah kelas VIII, yang terdiri dari tiga kelas. Variabel dalam penelitian ini, yaitu pesepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru
sebagai variabel bebas X dan hasil belajar IPS sebagai variabel terikat Y. Deskripsi data yang disajikan, untuk memberikan gambaran secara
umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik statistik
deskripsi. Dalam penelitian penulis menggunakan program SPSS for Windows ver. 20. Adapun hasil deskripsi data yang diperoleh dapat di
jelaskan sebagai berikut:
1. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Hasil deskriptif persentase untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Data
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan mengajar Guru
Variabel N
Mean Median Modus Min Max Range Persepsi Siswa
Mengenai Keterampilan
Mengajar 84
70,82 70,50
68 32
93 61
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai maksimum pada variabel bebas X, yaitu tentang persepsi siswa menganai keterampilan mengajar
guru adalah 93, sedangkan nilai minimum 32 dengan jumlah sempel 84. Dari data tersebut dapat dihitung panjang kelas interval dan banyaknya
kelas. Dari hasil perhitungan dapat diketahui, panjang interval adalah 9 dan banyaknya kelas adalah 7. Selanjutnya dapat dihitung distribusi
frekuensi variabel X, yaitu sebagai berikut;
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan mengajar Guru
No Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Frekuensi Kumulatif
1 32-40
1 1,2
1,2 2
41-49 1
1,2 2,4
3 50-58
5 6,0
8,3 4
59-67 24
28,6 36,9
5 68-76
28 33,3
70,2 6
77-85 16
19,0 89,3
7 86-94
9 10,7
100,0 Total
84 100,0
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui frekuensi skor terbanyak adalah 28, berada pada kelas interval 66-76, dengan skor rata-rata mean
sebesar 70,82. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan skor untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru X,
maka jumlah skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 42 atau sekitar 50. Dengan mambandingakan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa,
persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru adalah cukup. Berikut disajikan persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru
dalam bentuk histrogram.