Hakikat Belajar Hasil Belajar IPS

tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega. b Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor- faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru. 8 Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dimana faktor internal bersumber dari dalam diri individu itu sendiri yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal dari luar individu. Faktor yang sangat berpengaruh besar dalam belajar adalah faktor internal, karena sebaik apapun faktor eksternal yang ada jika dalam diri individu tidak ada keinginan yang kuat untuk belajar maka pembelajaran menjadi tidak efektif.

2. Hakikat Belajar IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan bidang ilmu yang terintegrasi dari beberapa ilmu-ilmu sosial yang meliputi ilmu Sejarah, Geografi, Sosiologi, antropologi, dan Ekonomi serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Sebagai suatu mata pelajaran yang terintergarasi dengan mata pelajaran lain, Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki objek kajian material yang sama, yaitu manusia sebagai makhluk sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, di ajarkan pada pendidikan dasar dan menengah serta sekolah menengah kejuruan. Sedangkan di tingkat menengah atas SMA, IPS dipelajari pada jurusan ilmu Sosial dan di ajarkan sebagai disiplin ilmu yang terpisah-pisah. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan 8 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta,2008 , h. 124. generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Dalam pencapaian prestasi belajar, mata pelajaran IPS berbeda dengan mata pelajaran lain, karena mata pelajaran IPS mempunyai karakteristik hafalan, mengedepankan teori, menganalisis perilaku manusia yang selalu berubah-ubah. Menurut Trianto konsep pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi; “1 interaksi, 2 saling ketergantungan, 3 kesinambungan dan perubahan, 4 keragamankesamaanperbedaan, 5 konflik dan consensus, 6 pola patron, 7 tempat, 8 kekuasaan power, 9 nilai kepercayaan, 10 keadilan dan pemerataan, 11 kelangkaan scarcity, 12 kekhususan, 13 budaya culture, dan 14 nasionalisme ”. 9 Proses pembelajaran IPS, tidak hanya menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih menekankan pada segi praktis mempelajari, menelaah, serta mengkaji gejala dan masalah sosial. Tujuan mata pembelajaran IPS pada umumnya adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat dengan dasar nilai-nilai moral etik yang tinggi dan menjunjung tinggi nilai budaya bangsa serta membentuk peserta didik yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan, wawasan kebangsaan, dan etika sosial, berakhlak sosial yang tinggi. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, dan Permendikbud Nomer 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, mengemukakan sejumlah prinsip pembelajaran sebagai berikut: a. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; c. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 9 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, Cet. 2, h.173. d. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; e. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; f. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; g. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal hardskills, dan keterampilan mental softskills; h. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat. 10 Seperti yang di jelaskan di atas, bahwa pelajaran IPS mempunyai karakteristik hafalan, mengedepankan teori, menganalisis perilaku ekonomi manusia yang selalu berubah-ubah. Untuk itu, dalam menyampaikan materi, diharapkan guru mengunakan keterampilan mengajar yang mengharuskan siswa menjadi aktif, kreatif, dan inovatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

B. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru

1. Definisi Persepsi

a. Pengertian Persepsi Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia “persepsi diartikan sebagai proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra”. 11 Ikhwan Luthfi memberikan definisi persepsi sebagai “pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimulus indrawi sensory stimuli ”. 12 10 Kemdikbud, Buku Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: Kemdikbud, 2014 , h. 6. 11 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008, Cet. Keempat, h. 1061. 12 Ikwan Luthfi, dkk, Psikologi Sosial , Jakarta: lembaga penelitian uin, 2009, h. 25. Robins mendefinisikan “persepsi sebagai suatu proses cara masing-masing individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indra mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka ”. 13 Davidoff menyatakan bahw a “persepsi adalah proses yang terintegrasi mengenai perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir dan kerangka acuan yang dimiliki oleh seseorang terhadap objek”. 14 Sedangkan menurut Slameto “persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman”. 15 Dari beberapa pengertian tentang persepsi di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses bagaimana seseorang memilih, mengatur dan mengartikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menyimpulkan untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti terhadap suatu objek. Setiap individu dalam memandang suatu objek akan menghasikan kesimpulan yang berbeda-beda, ini disebabkan karena persepsi mereka terhadap benda tersebut berbeda- beda. Gregorc mengatakan persepsi yang dimiliki oleh setiap pikiranpribadi ada dua macam, yaitu persepsi konkret dan persepsi abstrak: 1 Persepsi Konkret Persepsi konkret, membuat anak lebih cepat menangkap informasi yang nyata dan jelas, secara langsung melalui kelima indranya, yaitu penglihatan, penciuman, peraba, perasa dan pendengaran. Anak tidak mencari arti yang tersembunyi atau mencoba menghubungkan gagasan atau 13 Rafi Sapuri, Psikologi Islam, Jakarta: PT Raja Grafido, 2009, h. 294. 14 Ikwan Luthfi, dkk, op.cit., h. 26. 15 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 102. konsep. Ka nci untuk jenis persepsi ini adalah “sesuatu adalah seperti apa adanya”. 2. Persepsi Abstrak Persepsi abstrak memungkinkan anak lebih cepat dalam menangkap sesuatu yang abstrakkasata mata, dan mengerti atau percaya pada apa yang tidak bisa dilihat sesungguhnya. Sewaktu anak mengunakan persepsi abstrak ini, mereka mengunkan kemampuan intuisi, intelektual dan imajinasi. Kunci untuk jenis persepsi ini adalah ”sesuatu tidak selalu seperti apa yang terlihat ”. 16 Ada dua bentuk persepsi yang dimiliki oleh seseorang yaitu persepsi konkret dan persepsi abstrak. Persepsi konkret dapat dipahami sebagai sesuatu yang nyata sesuai dengan apa yang diketahui melalui panca indra, sedangkan persepsi abstrak sesuatu tidak seperti apa terlihatdirasakan oleh panca indra b. Faktor yang Mempengarui Persepsi Menurut David Kreach dan Richard S Crukchfield menyebutkan ada 2 faktor yang mempengarui persepsi, yaitu faktor fungsional dan faktor struktural. 1 Faktor fungsional, berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor personal. Kreach dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi pertama “persepsi bersifat selektif secara fungsional” 2 Faktor stuktural berasal semata-mata dari sifat stimulus dan efek-efek syaraf yang ditimbulkannya pada sistem syaraf individu. Prinsif-prinsip ini kemudian dikenal dengan teori Gestalt. Dari prinsip ini, Krech dan Crutchfield melahirkan dalil persepsi y ang kedua “medan perpectual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti”. 17 Persepsi seseorang atau individu dalam menyimpulkan objeknya dipengaruhi faktor fungsional dan faktor struktural yang dirasakan berbeda-beda oleh tiap individu. Oleh karena itu persepsi dari tiap-tiap individu dalam memandang objeknya akan 16 Rafi Sapuri, op. cit., h. 294-296. 17 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, h. 54-57.

Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

1 15 0

HASIL BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN GURU DALAM MENGAJAR DAN Hasil Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Guru dalam Mengajar dan Disiplin Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMK Prawira Mart

0 6 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS Sekolah Menengah Ata

0 4 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS

0 3 13

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan ‎Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas Xi ‎IPS SMA Negeri 1 Karta

0 3 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan ‎Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas Xi ‎IPS SMA Negeri 1

0 2 19

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Ketrampilan Mengajar Guru Dan Kedisiplinan Siswa Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VII Pad

0 1 14

PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Kelas XI IPS Pada SMA Negeri 1 Purwodadi

0 1 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

0 1 18

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Dan persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonom

0 0 16