Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan

mahasiswa 1,01 yang termasuk kategori rendah. Data tersebut menunjukkan bahwa kecendrungan data berpusat pada kategori tinggi.

1.01 34.34

60.27

4.38 10

20 30 40 50 60 70 Failitas Belajar sangat rendah rendah cukup tinggi sangat tinggi Gambar 4.5: Sebaran Kategori Ketersediaan Fasilitas Belajar Berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang diujikan kepada 297 responden menunjukkan bahwa variabel ketersediaan fasilitas belajar X 3 diperoleh skor tertinggi 59 dan skor terendah sebesar 29. Hasil analisis diperoleh nilai rata-rata atau mean sebesar 44,22; median sebesar 44; modus sebesar 44; dan standar devisiasi sebesar 5,186. Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah responden sehingga diperoleh jumlah kelas sebanyak 9 kelas interval yang disajikan dalam tabel 4.6 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Komulatif Frekuensi Frekuensi Komulatif 1 29 - 32.3 4 4 1,34 1,34 2 32.4- 35.7 10 14 3,37 4,71 3 35.8- 39.1 39 53 13,13 17,84 4 39.2- 42.5 52 105 17,51 35,35 5 42.6- 45.9 80 185 26,93 62,28 6 46 - 49.3 64 249 21,55 83,83 7 49.4- 52.7 28 277 9,43 93,26 8 52.8- 56.1 19 296 6,4 99,66 9 56.2- 59.5 1 297 0,34 100 297 100 Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa terbanyak pada interval kelas yang memiliki rentang antara 42,6 – 45,9 yaitu sejumlah 80 mahasiswa. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan histogramnya: 4 10 39 52 80 64 28 19 1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 29 - 3 2.3 32 .4 - 3 5.7 35 .8 - 3 9.1 39 .2 - 4 2.5 42 .6 - 4 5.9 46 - 4 9.3 49 .4 - 5 2.7 52 .8 - 5 6.1 56 .2 - 5 9.5 Interval Kelas Fr e k ue ns i Gambar 4.6: Histogram Frekuensi Ketersediaan Fasilitas Belajar

4. Prestasi Belajar

Data Prestasi Belajar diperoleh melalui kuesioner berupa nilai indeks prestasi komulatif IPK. Nilai maksimum Prestasi Belajar adalah 4,00 dan nilai minimum 0,00. Kategori prestasi belajar yang digunakan berdasarkan aturan dari Universitas Sanata Dharma yaitu : 3,50 sampai dengan 4,00 : Amat Baik 2,76 sampai dengan 3,49 : Baik 2,00 sampai dengan 2,75 : Cukup 1,00 sampai dengan 1,99 : Kurang 0,00 sampai dengan 0,99 : Sangat Kurang Berdasarkan kategorisasi tersebut, maka Prestasi Belajar dalam 5 kelas sebagai berikut: Tabel 4.7 Sebaran Kategori Prestasi Belajar No Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Komulatif Frekuensi Frekuensi Komulatif 1. Amat Baik 3,50-4,00 18 18 6,06 6,06 2. Baik 2,76-3,49 176 194 59,26 65,32 3. Cukup 2,00-2,75 96 290 32,32 97,64 4. Kurang 1,00-1,99 7 297 2,37 100 5. Sangat Kurang 0,00-0,99 0 - - - Total 3,50-4,00 297 - 100 - Berdasarkan tabel di atas frekuensi prestasi belajar pada kategori Amat Baik sebanyak 18 mahasiswa 6,06. Frekuensi Prestasi Belajar kategori baik sebanyak 176 mahasiswa 59,26. Mahasiswa yang mendapat skor prestasi belajar dalam kategori baik sebanyak 96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mahasiswa 32,32, mahasiswa yang mendapat skor prestasi belajar dalam kategori kurang sebanyak 7 mahasiswa 2,37 dan tidak ada mahasiswa yang IPKnya masuk dalam kategori sangat kurang. Data tersebut menunjukkan bahwa kecendrungan data berpusat pada kategori baik.

6.06 59.26

32.32

2.37 10

20 30 40 50 60 Prestasi Belajar Amat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Gambar 4.7: Sebaran Kategori Prestasi Belajar Berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang diujikan kepada 297 responden menunjukkan bahwa variabel ketersediaan fasilitas belajar Y diperoleh skor tertinggi 5 dan skor terendah sebesar 2. Hasil analisis diperoleh nilai rata-rata atau mean sebesar 3,69; median sebesar 4,00; modus sebesar 4; dan standar devisiasi sebesar 0,619. Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah responden sehingga diperoleh jumlah kelas sebanyak 9 kelas interval yang disajikan dalam tabel 4.8

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.

0 0 124

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma

0 0 122

Hubungan antara kinerja dosen, ketersediaan fasilitas belajar serta motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 1 170

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 109

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 229

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 135

Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dan Kompetensi Dosen Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa 000010

0 0 1

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 133

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

0 0 164

Hubungan antara kinerja dosen, ketersediaan fasilitas belajar serta motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 168