Pengertian Kepala Sekolah KAJIAN PUSTAKA
13 hormat terhadap orang lain.”
27
Maka dari itu, disiplin perlu ditegakkan seoptimal mungkin agar sekolah dapat berjalan secara maksimal.
Menurut Soelaeman yang dikutip E. Mulyasa, mengatakan, “kepala sekolah berfungsi sebagai pengemban ketertiban, yang patut diteladani, tapi
tidak bersikap otoriter.”
28
Dalam hal ini, kepala sekolah yang demokratis akan lebih baik daripada yang otoriter.
E. Mulyasa mengutip dari Reisman and Payne, mengatakan, “...strategi umum membina disiplin sebagai berikut.
a. Konsep diri self concept, strategi ini menekankan bahwa konsep- konsep diri masing-masing individu merupakan faktor penting dari
setiap perilaku. Untuk menumbuhkan konsep diri, pemimpin disarankan bersikap empati, menerima, hangat, dan terbuka, sehingga
para tenaga pendidik dapat mengeksplorasi pikiran dan perasaannya dalam memecahkan masalah.
b. Ketrampilan berkomunikasi communication skill, pemimpin harus menerima semua perasaan para tenaga pendidik dengan komunikasi
yang dapat menimbulkan kepatuhan dari dalam dirinya. c. Konsekuensi logis dan alami natural and logical consequences,
perilaku-perilaku yang salah terjadi karena para tenaga pendidik telah mengembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Hal ini
mendorong munculnya perilaku-perilaku salah yang disebut misbehavior. Untuk itu, kepala sekolah perlu menunjukkan secara
tepat perilaku mereka yang salah sehingga membantu mereka dalam mengatasi perilakunya.
d. Klarifikasi nilai values clarification, strategi ini dilakukan untuk membantu para tenaga pendidik dalam menjawab pertanyaannya
sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri. e. Latihan keefektifan pemimpin leader effectiveness training, tujuan
metode ini adalah untuk menghilangkan metode refresif, misalnya hukuman dan ancaman melalui sebuah model komunikasi tertentu.
f. Terapi realitas reality therapy, pemimpin perlu bersikap positif dan
bertanggung jawab. Sikap positif perlu diterapkan sehingga akan menghasilkan suasana kerja yang kondusif....”
29
Untuk menerapkan
strategi tersebut,
kepala sekolah
perlu mempertimbangkan berbagai situasi, dan perlu memahami faktor-faktor yang
27
Ibid,. h. 141 ─ 142.
28
Ibid,. h. 142
29
Ibid,. h. 142 ─ 143.
14 mempengaruhinya. Selain itu, dia perlu mengevaluasi strategi tersebut untuk
mengetahui berhasil tidaknya strategi tersebut.