Cu,Zn-SOD Hati Stres oksidatif .1 Berat badan

74 diabetes melitus. Gambar 27 memperlihatkan bahwa pemberian ekstrak metanol S. echinocarpum dosis 450 mgkg BB pada tikus diabetes melitus dapat mempertahankan persentase jumlah sel tubuli renalis berkandungan positif Cu,Zn- SOD tetap tinggi dan berkandungan negatif Cu,Zn-SOD tetap rendah. Pemberian ekstrak metanol S. echinocarpum dosis 450 mgkg BB telah mencegah tikus diabetes melitus dari kondisi stres oksidatif. Hal ini dimungkinkan florotanin yang terkandung pada ekstrak metanol S. echinocarpum dosis 450 mgkg telah mampu berfungsi sebagai antioksidan yaitu membersihkan radikal bebas, mengaktivasi SOD dan meningkatkan ekspresi SOD. Rodrigo et al. 2011 menyatakan fungsi suatu polifenol sebagai antioksidan dapat melalui mekanisme: pembersih radikal bebas, pengkelat logam, modulasi enzim, modulasi pensignalan sel dan ekspresi gen. Shibata et al. 2008, Zaragoza et al. 2008, Li et al. 2009, dan Breton et al. 2011 telah memperlihatkan bahwa florotanin dari Ascophyllum nodosum, 6,6`bieckol, dieckol dan fucodiphloretol dari Ecklonia cava, dan eckol, dieckol, bieckol dan florofurofukoeckol dari Eisenia bycyclis, Ecklonia cava dan E. kurome mampu membersihkan radikal bebas. O’Sullivan et al. 2011 memperlihatkan polifenol Fucus vesiculocus dan F . serratus mampu meningkatkan aktivitas SOD. Florotanin dalam ekstrak metanol S. echinocarpum dosis 450 mgkg BB telah efektif membersihkan radikal bebas. Donor hidrogen florotanin ekstrak metanol S. echinocarpum telah menurunkan anion superoksida sehingga pembentukan peroksinitritpun menurun. Akibatnya efek sitotoksis peroksinitrit juga menurun hingga sel dapat beraktivas dan berekspresi menghasilkan Cu,Zn-SOD.

4.4.7 Cu,Zn-SOD Hati

Data pengamatan dan analisis data profil Cu,Zn-SOD hati tikus normal dan tikus diabetes melitus yang diberi ekstrak metanol S. echinocarpum dapat dilihat pada Lampiran 14. Hasil analisis data menunjukkan bahwa persentase jumlah sel hati pada berbagai tingkat kandungan Cu,Zn-SOD hati tikus antar perlakuan berbeda sangat nyata p 0,01. Fotomikrograf dan persentase jumlah sel hati pada berbagai tingkat kandungan Cu,Zn-SOD hati tikus normal dan tikus 75 10 20 30 40 50 60 70 Normal DM + S0 DM + S150 DM + S300 DM + S450 J um la h +++ ++ +- - diabetes melitus yang diberi ekstrak metanol S. echinocarpum dapat dilihat pada Gambar 28 dan 29. Gambar 28. Fotomikrograf profil Cu,Zn-SOD hati tikus normal A, tikus diabetes melitus yang diberi ekstrak metanol S. echinocarpum dosis 0 mgkg B, 150 mgkg C, 300 mgkg D, dan 450 mgkg E Perbesaran 1000 x = 10 µm Keterangan: ◄= positif kuat, = positif moderat, = positif lemah, dan = negatif Gambar 29. Persentase jumlah sel hati pada berbagai tingkat kandungan Cu,Zn-SOD hati tikus normal dan tikus diabetes melitus yang diberi ekstrak metanol S. echinocarpum Gambar 28 memperlihatkan bahwa profil kandungan Cu,Zn-SOD hati tikus normal positif lebih tinggi dibandingkan tikus diabetes melitus. Gambar 29 memperlihatkan persentase jumlah sel bereaksi terhadap kandungan positif A B C D E ◄ 76 Cu,Zn-SOD pada hati tikus normal lebih banyak dibanding persentase jumlah sel bereaksi negatif, sedangkan pada tikus diabetes melitus persentase jumlah sel yang bereaksi negatifnya lebih banyak dibanding persentase jumlah sel yang bereaksi positif. Hal ini menunjukkan bahwa hati tikus normal tidak mengalami stres oksidatif sedang pada tikus diabetes melitus mengalami stres oksidatif. Lokalisasi Cu,Zn-SOD dalam hati menurut Liou et al. 1993 dan Weydert dan Cullen 2010 dominan terdapat pada sitoplasma dan nukleoplasma. Thaete et al. 1985, Dobashi et al. 1989, dan Frederiks dan Bosch 1997 mendapati profil kandungan Cu,Zn-SOD hepatosit tikus normal adalah moderat positif. Wresdiyati et al . 2003 menegaskan profil Cu,Zn-SOD hepatosit kera ekor panjang normal sekitar 65 sangat positif, 27 positif, 37 positif lemah dan 7 negatif. Weydert dan Cullen 2010 menjelaskan bahwa besarnya kandungan antioksidan enzim sangat tergantung pada konsentrasi radikal bebas intraselular. Gambar 28 memperlihatkan bahwa pemberian ekstrak metanol S. echinocarpum dapat mempertahankan profil kandungan Cu,Zn-SOD hati tikus diabetes melitus. Gambar 29 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak S. echinocarpum dosis 450 mgkg pada tikus diabetes melitus dapat mempertahankan persentase jumlah sel hati bereaksi positif Cu,Zn-SOD tetap tinggi dan persentase jumlah sel hati bereaksi negatif Cu,Zn-SOD tetap rendah. Hal ini dimungkinkan karena florotanin yang terkandung dalam ekstrak S. echinocarpum dosis 450 mgkg telah berfungsi sebagai antioksidan dengan menurunkan kandungan radikal bebas, mencegah peroksidasi, meningkatkan aktivitas dan modulasi Cu,Zn-SOD dalam hepatosit. Wei et al. 2003, Kang et al. 2004, Nakai et al. 2006, Zaragoza et al. 2008, dan Shibata et al. 2008 menunjukkan bahwa florotanin dari S. kljelmanianum, Fucus vesiculocus, Eisenia bycyclis , Ecklonia cava, E. kurome, E. stolonifera mampu membersihkan anion superoksida dan mencegah peroksidasi lemak dalam hati. Sementara itu menyatakan Fernandez-Pachon et al. 2009 bahwa aktivitas dan ekspresi antioksidan enzim dapat dimodulasi oleh polifenol. Polifenol dapat meningkatkan aktivitas SOD yakni dengan memicu ekspresi SOD melalui aktivasi AP-2 transkripsi faktor, ekspresi gen dan mRNA SOD Zelko et al. 2002. 77 185.31 67.17 98.02 121.40 162.40 50 100 150 200 250 Normal DM + S0 DM + S150 DM + S300 DM + S450 A kt v. K at al as e µ m ol H 2 O 2 m in m L

4.4.8 Katalase