Menurut Phitip Kotler 2002:429, komponen jasa merupakan suatu bagian yang sedikit atau utama dari seluruh penawaran, hal tersebut dapat dibedakan menjadi lima
kategori antara lain: 1.
Pure Tangible Good, barang berwujud yang hanya meliputi barang yang dapat dilihat seperti sabun,  pasta  gigi,  atau  gula.  Tidak  terdapat  jasa  yang mendampingi  produk
tersebut. 2.
Tangible  Good  With,  Accompanying  Service,  barang  berwujud  dengan  jasa tambahan  yang  terdiri  dari  barang  nyata,  disertai  oleh  satu  atau  lebih  jasa  untuk
memperkuat  daya  tarik  konsumen.  Misalnya  penjualan  mobil  atau  komputer  yang sangat bergantung pada kualitas barang tersebut dan tersedianya pelayanan purna-
jual atau bergaransi. 3.
Hiebried,  terdiri  dari  barang  dan  jasa  dengan  properti  yang  sama  seperti  restoran yang harus didukung oleh makanan dan pelayanannya.
4. Mayor Service With Accompanying Minor Good and Service, terdiri dari jasa utama
utama  dan  jasa  tambahan  atau  barang  pelengkap  lainnya,  misalnya  penumpang penerbangan  membeli  jasa  transportasi.  Dalam  penerbangannya  disertai  juga
pelayanan tambahan seperti makanan dan minuman serta majalah. 5.
Pure  Service,  jasa  murni,  yang  menawarkan  suatu  jasa  seperti  jasa  penjaga  bayi, memasukkan pelayanan psikoterapi dalam pemijatan massage.
3.2. Kepuasan Konsumen
2
Menurut  Kotler  2003,  kepuasan  adalah  perasaan  senang  atau  kecewa seseorang  yang  muncul  setelah  membandingkan  antara  persepsi  atau  kesannya
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya.
2
www.gunadarma.ac.idlibraryarticles...Artikel_3140071.pdf
Menurut  Hurrtyati  2003,  konsumen  adalah  pihak  yang  memaksimalkan  nilai, mereka yang membentuk harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan itu.
Menurut Tse dan Wilton 2004, kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon  konsumen  terhadap  evaluasi  ketidaksesuaian  atau  dikonfirmasi  yang  dirasakan
antara harapan sebelumnya atau norma kinerja lainnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.
Kepuasan  adalah  tingkat  perasaan  seseorang  setelah  membandingkan kinerjahasil  yang  dirasakan  dengan  harapannya.  Jadi,  tingkat  kepuasan  merupakan
fungsi  dari  perbedaan  antara  kinerja  yang  dirasakan  dengan  harapan.  Kinerja  yang dibawah  harapan  akan  membuat  konsumen  kecewa  dan  kinerja  yang  sesuai  dengan
harapan  akan  membuat  konsumen  puas.  Hal  ini  juga  berlaku  bila  kinerja  melebihi harapan  maka  konsumen  akan  merasa  puas.  Harapan  konsumen  akan  dibentuk  oleh
pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi pemasar dan  saingannya.  Konsumen  yang  puas  akan  setia  lebih  lama,  kurang  sensitif  terhadap
harga dan memberi komentar yang baik terhadap perusahaan. Menurut  Kotler,  dalam  mengukur  tingkat  kepuasan  dapat  digunakan  beberapa
metode yaitu: 1.
Complaint and suggestion systems Metode complaint and suggestion systems menyediakan pusat pelayanan konsumen
yang  memudahkan  konsumen menyampaikan  saran  dan  keluhan  mereka  terhadap layanan atau produk yang dibeli perusahaan.
2. Customer satisfaction surveys
Metode  customer  satisfaction  surveys  menerapkan  prinsip  survei  dengan mengirimkan  kuesioner  kepada  konsumen  atau  menelepon  konsumen  secara  acak
untuk  menanyakan  tingkat  kepuasan  konsumen  tersebut  terhadap  layanan  atau produk yang dihasilkan perusahaan.
3. Ghost shopping
Metode  customer  satisfaction  surveys  menyewa  beberapa  orang  sebagai  pembeli potensial  ghost  shopper  yang  akan  mengamati  kegiatan  perusahaan  dalam
melayani  konsumen  kemudian  melaporkannya  ke  pihak  manajemen  perusahaan mengenai apa yang telah mereka amati, baik hal-hal yang baik maupun yang buruk
dalam pelayanan perusahaan terhadap konsumen. 4.
Last customer analysis Metode  last  customer  analysis  menghubungi  konsumen  yang  telah  berhenti
membeli  produk  atau  layanan  perusahaan  yang  bersangkutan  dan  membeli  dari pesaing.  Penerapan  metode  last  customer  analysis  terhadap  tingkat  kehilangan
konsumen  dapat  diketahui  berapa  persen  dari  konsumen  yang  tidak  merasa  puas atau produk layanan yang diberikan oleh perusahaan.
Manfaat dari pengukuran kepuasan konsumen adalah untuk menemukan bagian yang membutuhkan peningkatan. Hal yang dapat dilihat dari konsumen secara langsung
atau  dari  keluhan  konsumen  adalah  alat  untuk  mengukur  kepuasan  konsumen. Pemahaman atas kepuasan konsumen akan bermanfaat untuk beberapa hal yaitu:
a. Memberikan kontribusi dalam mempersiapkan perusahaan menghadapi persaingan.
b. Hubungan antara perusahaan dan para konsumennya menjadi harmonis.
c. Mendorong terciptanya loyalitas konsumen.
d. Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan.
e. Reputasi perusahaan menjadi baik dimata konsumen.
f. Laba yang diperoleh dapat meningkat.
3.3. Metode Service Quality Servqual