Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran

commit to user Untuk itu kinerja guru harus selalu ditingkatkan. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja itu biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi, mengadakan supervisi, memberikan insentif, memberikan kesempatan yang baik untuk berkembang dalam berkarir, meningkatkan kemampuan, yang didukung dengan ualitas kepemimpinan yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan apabila yang brsangkutan mengetahui kondisi yang diharapkan dan aturan main yang jelas dalam menetapkan harapan-harapan yang akan diperoleh melalui hasil kerjanya. Dari uraian diatas dapat dirumuskan bahwa tugas guru dalam pembelajaran meliputi : mendidik dan mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi aktifitas pembelajaran peserta didik.

c. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Tugas Kepala Sekolah terhadap guru salah satunya adalah melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian inimutlak dilaksanakan untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh guru. Apakah kinerja yang dicapai setiap guru baik, sedang, kurang. Penilaian ini penting bagi setiap guru dan berguna bagi sekolah dalam menetapkan kegiatannya. Dengan penilaian berarti guru mendapat perhatian dari atasannya sehingga dapat mendorong mereka untuk bersemangat bekerja, tentu saja asal penilaian ini dilakukan secara objektif dan jujur serta ada commit to user tindak lanjutnya. Tindak lanjut penilaian ini guru memungkinkan untuk memperoleh imbalan balas jasa dari sekolah seperti memperoleh kenaikan jabatan seperti menjadi wakil, ketua jurusan, modal untuk mendapatkan kenaikan pangkat dengan system kredit. Penilaian kinerja menurut Heri Simamora 1999:445 adalah alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para guru, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan guru. Sejalan dengan pendapat tersebut, Hasibuan 2001:87 menyatakan penilaian prestasi adalah kegiatan kepala sekolah untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja guru serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Dalam penilaian kerja tidak semata-mata menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin, hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai. Unsur prestasi guru yang dinilai oleh setiap organiasi tidaklah selalu sama, tetapi pada dasarnya unsure-unsur yang dinilai itu mencakup seperti hal-hal di atas. Demikian juga untuk menilai kinerja guru, unsure-unsur yang telah dipaparkan di atas dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk melakukan penilaian namun tentu saja berkaitan dengan profesinya sebagai guru dengan utamanya sebagai pengajar. Dalam jurnal pendidikan, Educational Leadership edisi 1993 menurunkan laporan utama tentang soal ini Dedi Supriadi, 1999:83. commit to user Menurut jurnal itu untuk menjadi professional, seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal : Pertama, guru mempunyai komitmen kepada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswa; Kedua, guru menguasai secara mendalam bahanmata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa. Bagi guru hal ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan; Ketiga, Guru bertanggung jawab memantau hasil beljr siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar; Keempat , guru mampu berfikir sistematis tentang yang akan dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu bagi guru guna mengadakan refleksi dan koreksi terhadap aktivitas yang dilakukannya. Untuk bias belajar dari pengalaman, guru harus tahu bagian yang benar dan salah, serta baik dan buruk dampaknya pada proses belajar siswa; Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya. Menurut Undang-undang nomor 14 thun 2004 tentang Guru dan Dosen disbeutkan bahwa kopetensi merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kmpetensi social, dan kompetensi professional yang commit to user diperoleh melalui pendidikan profesi, pelatihan dan pengalaman professional. Kompetensi pedagogic adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Sehubungan dengan uraian tersebut, maka secara rinci kinerja guru dalam pembelajaran yang diukur dalam penelitian ini merupakan penilaian yang dilakukan oleh kepala sekoalah selaku supervisor kepada guru yang menyngkut tugasnya sebagai pengajar. Dalam lembar penilaian guru LPKG yang dikeluarkan oleh Diknas 2006 : 180-197 dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru meliputi : 1 penilaian guru dalam merencanakan pembelajaran, 2 penialain guru dalam melaksanakan pembelajaran, 3 penilaian guru dalam hubungan pribadi. Kinerja guru dalam pembelajaran yang diukur dalam penelitian ini berdasarkan total skor yang diperoleh dari hasil penilaian kepala sekolah terhadap guru dengan indicator-indikator sebagai berikut : 1 penilaian guru dalam merencanakan pembelajran, terdiri dari : a merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, b merencanakan pengorganisasian bahan pembelajaran, c merencanakan pengelolaan kelas, d merencanakan penggunaan peralatan dan metode pembelajaran, e merencanakan penilaian prestasi belajar, 2 penilaian guru dalam melaksanakan pembelajaran, terdiri dari : a memulai pembelajaran, b mengelola kegiatan pembelajaran, c mengorganisasi waktu, siswa dan fasilitas pembelajaran, d melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, e mangakhiri pembelajaran, 3 Penilaian commit to user melaksanakan hubungan antar pribadi, terdiri dari : a membantu mengembangkan sikap positif pada diri murid, b menampilkan kegairahan dan kesungguhan dalam pembelajaran, c mengelola interaksi perilaku di dalam kelas.

2. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN BREBES

0 9 133

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK BER-ISO DI KOTA SALATIGA.

0 1 15

PENDAHULUAN PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK BER-ISO DI KOTA SALATIGA.

0 1 12

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN PARTISIPASI DUNIA INDUSTRI TERHADAP MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI JAWA BARAT.

0 5 95

MANAJEMEN MUTU PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN:Studi Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Kemampuan Profesional Guru, Media Pembelajaran dan Budaya Sekolah Terhadap Mutu Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Se Kabupaten Indramayu.

0 0 74

MANAJEMEN SEKOLAH BERMUTU :Studi tentang Kontribusi Kepemimpinan, Implementasi Manajemen Mutu Terpadu terhadap Mutu Sekolah Menengah Kejuruan Di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.

0 0 38

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP SIKAP KINERJA GURU KEJURUAN.

0 1 57

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( Studi Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di SMK Negeri 2 Magetan).

0 1 16

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KOTA SURAKARTA.

0 0 22

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DI TEMANGGUNG.

0 2 191