1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana posisi perempuan dalam meningkatkan status sosial keluarga dalam masyarakat Etnis Pakpak?
2. Apa yang menjadi tanggung jawab perempuan dalam meningkatkan status sosial?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah pelaksaan penelitian arah pelaksanaan penelitian, yang menguraikan apa yang akan dicapai dan biasanya disesuaikan
dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan peneliti tersebut. Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui posisi perempuan dalam meningkatkan status sosial keluarga dalam masyarakat Etnis Pakpak?
2. Untuk mengetahui yang menjadi tanggung jawab perempuan dalam meningkatkan status sosial?
1.4 Manfaat Penelitian
Setelah mengadakan penelitian ini , diharapkan manfaat penelitian ini berupa:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat melatih dan mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian di bidang ilmu sosial
khususnya dalam ilmu sosiologi gender dan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2 Manfaat Praktis
Untuk memberikan masukan-masukan bagi pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang terjadi dan dapat menjadi referensi untuk kajian atau
penelitian selanjutnya. 1.5
Defenisi konsep
Dalam sebuah penelitian ilmiah, konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian. Defenisi konsep adalah abstrak
mengenai fenomena yang dirumuskan atas generalisasi dari sejumlah karakter, kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu.
Adapun batasan konsep dalam penelitian ini adalah:
Nilai Ganda adalah nilai yang menunjuk kepada ukuran yang dikenakan secara
tidak sama kepada semua orang, dan karena itu dianggap tidak adil
Warisan adalah harta peninggalan yang ditinggalkan pewaris kepada ahli waris.
Ketimpangan gender adalah perbedaan peran dan hak perempuan dan laki-laki
di masyarakat yang menempatkan perempuan dalam status lebih rendah dari laki- laki. kondisi ketidakadilan yang lahir dari pembedaan sosial antara laki-laki dan
perempuan. Pada umumnya dari perempuan menjadi korban dari ketimpangan gender.
Patriarkhi adalah sebuah system sosial dimana dalam keluarga sang ayah laki-
laki menguasai semua anggota keluargannya atau system sosial yang lebih mengutamakan laki-laki.
Gender adalah pembedaan peran, perilaku, perangai laki-laki dan perempuan oleh
budayamasyarakat melalui interpretasi terhadap pembedaan biologis laki-laki dan
Universitas Sumatera Utara
perempuan. Jadi gender tidak diperoleh sejak lahir tapi dikenal melalui sosialisasi dari anak-anak hingga dewasa. Gender dapat disesuaikan dan diubah.
Jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia
yang di tentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Misal, laki-laki memiliki penis dan memproduksi sperma. Perempuan memiliki vagina
dan mempunyai alat menyusui.
Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan ikatan
perkawinan, darah, atau adopsi. Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan, ada hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah, dan
kadangkala adopsi; berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan social.
Konflik Keluarga adalah permasalahan yang dihadapi seseorang dalam keluarga,
persoalan itu dapat terjadi dengan orang tua, adik, kakak atau anggota keluarga lainnya. Konflik ini dapat mengakibatkan stress dan depresi mental ataupun luntur
atau hilangnya ikatan keluarga.
Etnis pakpak adalah salah satu etnis bangsa yang terdapat di Pulau Sumatera
Indonesia dan tersebar di beberapa kabupatenkota di Sumatera Utara dan Aceh, yaki di Kabupaten Dairi,Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang
Hasundutan Sumatera Utara, Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Sabulusalam Prov.Aceh.Etnis Pakpak terdiri atas 5 subsuku, dalam istilah setempat sering
disebut dengan istilah Pakpak Silima suak yang terdiri dari : 1.
Pakpak Klasen Kab. Humbang Hasundutan Sumut] 2.
Pakpak SimsimKab.Pakpak Bharat-sumut 3.
Pakpak Boang Kab.Singil dan kota Sabulusalam-Aceh
Universitas Sumatera Utara
4. Pakpak Pegagan Kab.Dairi-sumut
5. Pakpak Keppas Kab.Dairi sumut
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Gender
Istilah gender diketengahkan oleh para ilmuwan sosial untuk menjelaskan mana perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat kodrat sebagai ciptaan
Tuhan dan mana yang merupakan tuntutan budaya yang dikonstruksikan, dipelajari dan disosialisasikan. Pembedaan itu sangat penting, karena selama ini
sering kali mencampur-adukkan cirri-ciri manusia yang bersifat kodrat dan tidak berubah dengan ciri-ciri manusia yang bersifat gender yang sebenarnya bisa
berubah. Pembedaan peran gender ini sangat membantu untuk memikirkan kembali
tentang pembagian peran yang selama ini dianggap telah melekat pada perempuan dan laki- laki. Perbedaan gender dikenal sebagai sesuatu yang tidak tetap, tidak
permanen, memudahkan untuk membangun gambaran tentang realitas relasi perempuan dan laki-laki yang dinamis yang lebih tepat dan cocok dengan
kenyataan yang ada dalam masyarakat. Perbedaan konsep gender secara sosial telah melahirkan perbedaan peran
perempuan dan laki- laki dalam masyarakat. Secara umum adanya gender telah melahirkan perbedaan peran, tanggung jawab, fungsi dan bahkan ruang tempat
dimana manusia beraktifitas. Sedemikian rupanya perbedaan gender itu melekat pada cara pandang masyarakat, sehingga masyarakat sering lupa seakan-akan hal
itu merupakan sesuatu yang permanen dan abadi sebagaimana permanen dan abadinya ciri-ciri biologis yang dimiliki oleh perempuan dan laki-laki. Secara
sederhana perbedaan gender telah melahirkan pembedaan peran.
Universitas Sumatera Utara
Anggapan bahwa sikap perempuan feminim dan laki-laki maskulin bukanlah sesuatu yang mutlak, semutlak kepemilikan manusia atas jenis kelamin
biologisnya. Dengan demikian gender adalah perbedaan peran laki – laki dan perempuan yang dibentuk, dibuat dan dikonstruksi oleh masyarakat dan dapat
berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk memahami konsep gender, harus dibedakan antara kata gender dengan kata sex.
Sex adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis, yang secara fisik melekat pada masing – masing jenis kelamin, laki – laki dan
perempuan. Perbedaan jenis kelamin merupakan kodrat atau ketentuan Tuhan, sehingga sifatnya permanen dan universal.
Di lain pihak, alat analisis sosial yang telah ada seperti analisis kelas, analisis diskursus discourse analysis dan analisis kebudayaan yang selama ini
digunakan untuk memahami realitas sosial tidak dapat menangkap realitas adanya relasi kekuasaan yang didasarkan pada relasi gender dan sangat berpotensi
menumbuhkan penindasan. Jelaslah analisis gender sebenarnya menggenapi sekaligus mengkoreksi alat analisis sosial yang ada yang dapat digunakan untuk
meneropong realitas relasi sosial lelaki dan perempuan serta akibat yang ditimbulkannya.
2.2 Penerapan Sistem Patriarki pada Masyarakat