dikembangkan dalam opsi sangat setuju sampai sangat tidak setuju untuk masing-masing variabel tunjangan sertifikasi, pendidikan dan
pelatihan serta kinerja dosen. Instrumen ini disusun berdasarkan indikator-indikator yang dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan.
b. Validitas butir: Menguji secara statistik butir-butir setiap instrumen apakah memiliki nilai valid atau tidak. Dalam hal ini uji coba untuk
pengujian validitas dilakukan kepada 20 orang responden penelitian yang tidak dimasukkan lagi sebagai responden penelitian. Adapun
pemilihannya dengan membuat data bagi yang telah diuji coba agar tidak lagi menjadi responden dalam penelitian. Pengujian ini
dilakukan dengan bantuan SPSS. 2. Realibilitas instrumen dilakukan untuk melihat apakah instrumen
penelitian memiliki derajat kekonsitensian tetap yang dilihat dari nilai- nilai jawaban responden. Pengujian dilakukan dengan teknik Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memiliki nilai Cronbach Alpha. Ghozali 2002: 133 pengujian reliabilitas instrumen
penelitian dilakukan dengan bantuan SPSS.
4.6.2. Uji asumsi klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka diperlukan pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan
dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan bermanfaat. Menurut Lubis et.al 2007 “dalam membuat uji asumsi klasik harus menggunakan data yang akan
digunakan dalam uji regresi”. Adapun uji Asumsi klasik yang digunakan meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokesdastisitas sedangkan uji
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
autokorelasi tidak digunakan karena data penelitian merupakan data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak dengan model data yang memakai rentang waktu.
4.6.2.1. Uji normalitas. Tujuan Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah model regresi
variabel dependen dan independennya memiliki distribusi norma atau tidak. UJi normalitas adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov, di mana data tersebut
mendekati atau berdistribusi normal dapat dilihat dari: 1. Jika nilai sig atau signifikan atau probalitas 0,05, maka distribusi data
adalah tidak normal. 2. Jika nilai sig atau signifikan atau probalitas 0,05, maka distribusi data
adalah normal. Selain melihat nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov, untuk melihat apakah
suatu data mempunyai distribusi normal dapat dilihat dari nilai Zakewness dan melihat grafik.
4.6.2.2. Uji multikolineritas. Erlina dan Mulyani 2007 menyebutkan “Multikolineritas adalah situasi
adanya korelasi variabel antara yang satu dengan yang lainnya”. Selanjutnya Nugroho 2005 menyebutkan “uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui
ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model”. Kemiripan antarvariabel independen dalam
suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu model independen dengan variabel independen yang lain. Pada penelitian ini
untuk mendeteksi terhadap multikolineritas dengan melihat Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Menurut Nugroho 2005 “Deteksi
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
multikolineritas pada suatu model dapat dilihat bila nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka
model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1Telerance, dan bila VIF = 10 maka Tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah
Tolerance ”.
4.6.2.3. Uji heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual pengamatan ke pengamatan lain tetap
disebut homokedastisitas. Menurut Umar 2000 model regresi yang baik adalah model yang heterokedastisitas. Cara memprediksinya adalah:
a. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah atau sekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas dan di bawah saja.
c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar dan kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola Lubis, 2007.
4.6.3. Teknik analisis data