banyak negara termasuk Indonesia, teori ini gagal menciptakan kemakmuran untuk semua. Sebagaimana konsep temuan Kuznets 1945: kurva U-terbalik yang
mengatakan bahwa bagi negara yang pendapatannya rendah, tumbuhnya perekonomian harus mengorbankan pemerataan trade off antara pertumbuhan
dan pemerataan
2.2 Indikator Pembangunan Wilayah
Indikator adalah ukuran kualitatif danatau kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat
tingkat kinerja, baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi. Rustiadi 2009 membagi tiga kelompok
cara dalam menetapkan indikator pembangunan, yaitu: 1 indikator berbasis tujuan pembangunan, 2 indikator berbasis kapasitas sumberdaya , dan 3
indikator berbasis proses pembangunan Gambar 2.
Gambar 2. Sistematika penyusunan konsep-konsep indikator kinerja pembangunan wilayah.
Indikator berbasis tujuan pembangunan merupakan sekumpulan cara mengukur tingkat kinerja pembangunan dengan mengembangkan berbagai ukuran
operasional berdasarkan tujuan-tujuan pembangunan. Dari berbagai pendekatan dapat disimpulkan tiga tujuan pembangunan, yakni: 1 produktivitas, efisiensi
dan pertumbuhan growth, 2 pemerataan keadilan dan keberimbangan equity, dan 3 keberlanjutan sustainability Rustiadi et al., 2009.
Deskripsi indikator-indikator pembangunan wilayah ke dalam kelompok- kelompok indikator berdasarkan klasifikasi tujuan pembangunan, kapasitas
sumberdaya pembangunan dan proses pembangunan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Indikator-indikator pembangunan wilayah berdasarkan basis pendekatan
pengelompokannya.
Basis Pendekatan
Kelompok Indikator-indikator Operasional
Tujuan Pembangunan
1. Produktivitas, Efisiensi dan
Pertumbuhan Growth
a. Pendapatan wilayah 1 PDRB
2 PDRB per Kapita 3 Pertumbuhan PDRB
b. Kelayakan FinansialEkonomi 1 NPV
2 BC Ratio 3 IRR
4 BEP c. Spesialisasi, Keunggulan Komparatif Kompetitif
1 LQ 2 Shift and Share
d.Produksi-produksi Utama tingkat produksi, produktivitas, dll
1 Migas 2 Produksi PadiBeras
3 Karet 4 Kelapa Sawit
2. Pemerataan, Keberimbanga
n dan Keadilan Equity
a. Distribusi Pendapatan 1 Gini Ratio
2 Struktural vertikal b. KetenagakerjaanPengangguran
1 Pengangguran Terbuka 2 Pengangguran Terselubung
3 Setengah Pengangguran c. Kemiskinan
1 Good-service Ratio 2 Konsumsi Makanan
3 Garis Kemiskinan Pendapatan setara beras, dll
Tabel 2. lanjutan
Basis Pendekatan
Kelompok Indikator-indikator Operasional
d. Regional Balance 1 Spatial Balance primacy index, entropy, index
Williamson 2 Sentral Balance
3 Capital Balance 4 Sector balance
3. Keberlanjutan Sustainability
a. Dimensi Lingkungan b. Dimensi Ekonomi
c. Dimensi Sosial
Sumberdaya 1. Sumberdaya
Manusia a. Knowledge Education
b. Skill Keterampilan c. Competency
d. Etos KerjaSosial e. PendapatanProduktivitas
f. Kesehatan g. Indeks Pembangunan Manusia IPM atau Human
Development Index HDI
2. Sumberdaya Alam
a. Tekanan Degradasi b. Dampak
c. Degradasi 3. Sumberdaya
Buatan Sarana dan Prasarana
a. Skalogram Fasilitas Pelayanan b. Aksesibilitas terhadap fasilitas
4. Sumberdaya Sosial Social
Capital a. RegulasiAturan-aturan AdatBudaya norm
b. Organisasi Sosial network c. Rasa percaya trust
Proses Pembangunan
1. Input a. Input Dasar SDA, SDM, Infrastruktur, SDS
2. Proses Implementasi
b. Input Antara 3. Output
c. Total Volume Produksi 4. Outcome
5. Benefit 6. Impact
Sumber: Rustiadi, et al. 2009
2.3 Wilayah Perbatasan