dibudayakan secara maksimal sehingga ketersediannya pun mengikuti bagaimana ekosistem atau lingkungan tempat hidupnya. Volume produksi siput yang masih
terbilang rendah bila dibandingkan dengan komoditi lainnya dalam penelitian ini banyak dihasilkan didaerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Utara dengan
volume produksi masing-masing yaitu sebesar 928 ton, 115 ton dan 95 ton pada tahun 2009.
Volume ekspor siput terbesar di Indonesia berasal dari pelabuhan Tanjung Perak di Jawa Timur dengan persentas ekontribusi sebesar 44 persen dari total
volume siput yang diekspor Indonesia. Tetapi dari 15 pelabuhan yang mengekspor siput tersebut yang memiliki nilai ekspor terbesar adalah pelabuhan ekspor
Soekarno Hatta di DKI Jakarta yang berkontribusi sebesar 45 persen dari total nilai ekspor siput Indonesia padahal volume ekspornya hanya berkontribusi
sebesar 33 persen. Pelabuhan ekspor dengan volume ekspor terbesar lainnya adalah Pulau Sambu di Kepulauan Riau, Belawan di Sumatera Utara dna Tanjung
Emas di Jawa Tengah Tabel 21.
Tabel 21. Pelabuhan Ekspor Siput Terbesar di Indonesia 2009
Propinsi Pelabuhan Ekspor
Volume Ekspor kg
Nilai Ekspor US
Jawa Timur Tanjung Perak
1.094.955 2.457.119
DKI Jakarta Soekarno Hatta
811.383 2.759.215
Kep Riau Pulau Sambu
255.818 550.812
Sumatera Utara Belawan
85.557 202.178
Jawa Tengah Tanjung Emas
81.976 100.503
Sumber : KKP, 2010
4.3 Perkembangan Total Ekspor Indonesia di Pasar Dunia
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan seluruh masyarakatnya tidak semua negara dapat mengandalkan kebutuhan dari produk domestik saja, bahkan dapat
dikatakan setiap negara ikut serta dalam perdagangan internasional baik bilateral maupun multilateral. Perdagangna internasional ditandai dengan adanya kegiatan
ekspor dan impor yang dilakukan oleh suatu negara. Ekspor dalam Mankiw 2006 merupakan barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri yang dijual
secara luas di luar negeri. Pembelian langsung barang dan jasa di wilayah domestik oleh penduduk negara lain juga disebut ekspor. Era globalisasi ekonomi
yang terjadi saat ini mendorong Indonesia untuk dapat bertahan dalam
perdagangan interna memiliki potensi da
memiliki tantangan be memiliki daya saing
Perkembangan nilai e pada Gambar 11.
Sumber : UN Comtrade
Gambar 11. Perkem
Berdasarkan G terjadi fluktuasi nilai
mencapai 9,4 persen Berbeda dengan tahun
mengalami peningkat yang paling besar pada
nilai ekspor Indonesia Fluktuasi nila
hal. Pertumbuhan ne berbagai regulasi yan
Indonesia atau juga ka internal, penurunan
domestik sehingga tida Peningkatan ni
ternyata nilai ekspor p
20000000 40000000
60000000 80000000
10000000 12000000
14000000 16000000
2000
N il
a i
E k
spo r
da la
m 10
U S
nasional. Sebagai salah satu negara yang dalam bidang pertanian khususnya perika
n besar untuk dapat menjadikan produk hasi ing di pasar global terutama di negara i
i ekspor Indonesia dari tahun 2001 hingga 2009
de, 2011
kembangan Nilai Total Ekspor Indonesia 2000
n Gambar 11 terlihat bahwa pada tahun 2000 lai total ekspor Indonesia. Pada tahun 2001 te
sen dari US 62.124.006.940 menjadi US tahun 2001, Pada tahun 2002 hingga 2008
katan dengan rata-rata kenaikan 13,7 persen pada tahun 2008 yaitu mencapai 20,1 persen. P
sia mengalami penurunan kembali sebesar 14,9 nilai total ekspor Indonesia ini dapat disebabka
negatif pada tahun 2001 dan 2009 mungkin di yang terjadi di pasar dunia dan negara tujua
karena penurunan harga produk ekspor di pas n ini juga dapat disebabkan oleh kenaikan
tidak dapat bersaing di pasar global. n nilai total ekspor Indonesia sebesar 13,74
kspor perikanan Indonesia khususnya komoditi ika
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
g dinilai banyak kanan, Indonesia
hasil perikanannya importir utama.
2009 dapat dilihat
2000 - 2009
2000 hingga 2009 2001 terjadi penurunan
56.316.866.700. 2008 nilai ekspor
n tetapi kenaikan n. Pada tahun 2009
14,9 persen. bkan oleh beberapa
n disebabkan oleh uan utama ekspor
pasar dunia. Di sisi kan harga produk
13,74 persen tetapi kan, krustasea dan
2007 2008 2009
moluska hanya menga 2002 nilai ekspor pe
dunia mengalami penur mencapai US 1..480
tahun 2002 menjadi meningkat tajam hin
tetapi pada tahun 1.709.538.525 atau se
Sumber : UN Comtrade
Gambar 12. Perkem
Dalam Mutaki menerangkan bahwa
hingga tahun 2008 di dunia. Indonesia, seba
primer, tentu mendapa pada akhir tahun 2008
internasional mengal komoditas pertanian di
ekspor perikanan ika Pertumbuhan
tahun 2000 hingga perkembangan nilai
500000 1000000
1500000 2000000
2500000
2000 N
il a
i E
k spo
r da
la m
10 U
S
ngalami pertumhan sebesar 1,88 persen. Pada perikanan ikan, moluska, krustasea asal Indone
enurunan rata-rata 3 persen, dengan nilai ekspor ..480.506.796 turun pada tahun 2001 US 1.431
adi US 1.392.267.322, tetapi tahun 2003 hingga 14,1 persen dengan nilai ekspor US
hun 2009 mengalami penurunan kembali m u sebesar 13,1 persen.
de, 2011
embangan Nilai Ekspor Perikanan Indonesi
akin, Salam, Driyo, 2008 yang diacu dari a pertumbuhan positif nilai ekspor Indonesia p
disebabkan oleh meningkatnya harga komoditi sebagai salah satu eksportir yang banyak menge
ndapatkan keuntungan dari peningkatan harga ter 2008 harga komoditas, khususnya komoditas pe
galami penurunan. Hal ini mengindikasikan n di pasar internasional juga berdampak pada
kan, moluska, krustasea asal Indonesia. buhan nilai ekspor perikanan Indonesia rata-rata
ngga 2009 adalah 1,88 persen. Hal ini sa ai total ekspor Indonesia yang mencapai
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
a tahun 2001 dan ndonesia di pasar
kspor tahun 2000 1.431.083.834 dan
2003 hingga 2008 1.966.300.863
menjadi US
esia 2000 – 2009
ri Siregar 2010 a pada tahun 2004
oditi primer di pasar gekspor komoditi
tersebut walaupun pertanian di pasar
kan bahwa harga da penurunan nilai
ta dalam periode sangat jauh dari
pai 13,74 persen.
2007 2008 2009
Perkembangan nilai ekspor perikanan ikan, moluska, krustasea Indonesia yang berfluktuasi atau dapat dikatakan cenderung rendah.
4.4 Perkembangan Volume Ekspor Perikanan Indonesia di Beberapa Negara Importir Utama dan Dunia