Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Penelitian lainnya yaitu yang dilakukan oleh Cahya 2010 mengenai daya saing ikan tuna Indonesia di pasar internasional. Penelitian ini menggunakan Herfindahl Index HI, Concertation Ratio CR, Revealed Comparative Advantage RCA, Teori Berlian Porter, dan Analisis SWOT. Hasil yang didapat adalah ikan tuna olahan Indonesia memiliki indeks RCA berfluktuasi antara 0,85- 1,10 sehingga ikan tuna Indonesia dapat dikatakan memiliki keunggulan komparatif. Hasil analisis kompetitif ikan tuna Indonesia melalui Teori Berlian Porter menunjukkan bahwa ikan tuna Indonesia belum memiliki keunggulan kompetitif. Keadaan sumberdaya faktor alam, manusia, iptek, modal, dan infrastrukutur masih mengalami banyak masalah, kondisi permintaan di dalam dan luar negeri cukup baik, keberadaan industri terkait dan pendukung belum cukup baik untuk menunjang keadaan ikan tuna nasional.

2.6 Kerangka Pemikiran

Sebagai negara dengan potensi perikanan yang besar baik perikanan laut maupun perikanan budidaya, Indonesia seharusnya dapat menjadi produsen dan eksportir utama produk perikanan di dunia khususnya kelompok ikan, krustasea dan moluska. Sampai tahun 2008, produksi perikanan Indonesia berada pada posisi ke tiga untuk perikanan tangkap dan ke empat untuk perikanan budidaya. Tetapi akhir-akhir ini, banyak isu berkembang dalam ekspor perikanan dunia, WTO telah mencatat berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh negara-negara produsen seperti kegiatan over fishing yang dapat mengganggu ekosistem laut dunia, peraturan IUU, hambatan perdagangan tarif, non tarif dan subsidi. Selain terbentur oleh berbagai peraturan yang sampai saat ini masih harus dipenuhi oleh setiap anggota WTO, ekspor perikanan Indonesia juga terbentur oleh berbagai penolakan produk ekspor perikanan Indonesia di beberapa negara importir utama seperti Jepang dan negara-negara Uni Eropa yang menganggap produk perikanan Indonesia mengandung banyak zat berbahaya seperti logam berat, bakteri dan histamin. Hingga Juli 2010, Indonesia menghadapi enam kasus penolakan ekspor perikanan ke Uni Eropa. Dengan penolakan itu, Indonesia menempati urutan ke- 12 dari deretan negara-negara yang ekspor ikannya ditolak di Uni Eropa 3 . 3 Sumber: http:bataviase.co.id diakses pada tanggal 15 Februari 2011 Dengan berbagai permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini menyangkut ekspor perikanan Indonesia tentunya dapat mempengaruhi daya saing produk dan pasar ekspor utama perikanan Indonesia. Oleh karena itu, menjadi penting untuk meneliti dan menganalis daya saing produk perikanan Indonesia di beberapa negara importir utama dan dunia khususnya pada beberapa produk yang dianggap potensial pada periode tahun 2001, 2005 dan 2009. Penelitian ini menggambarkan perkembangan nilai ekspor dan strategi beberapa negara pesaing utama dalam bidang perikanan serta menganalisis posisi daya saing beberapa produk perikanan Indonesia di sepuluh negara importir utama. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui daya saing dalam segi keunggulan dan kerugian komparatif adalah dengan metode Revealed Comparative Advantage RCA. Sedangkan metode Export Product Dynamics EPD digunakan untuk mengetahui performa ekspor dengan melihat tingkat dinamika dari posisi daya saing perikanan Indonesia di pasar tertentu. Sepuluh produk perikanan yang akan dianalisis yaitu ikan hias, tuna sirip kuning segar dan beku, lobster segar dan beku, udang segar dan beku, kepiting segar dan beku serta siput. Negara importir utama ekspor produk tersebut yang dianalisis adalah Australia, China, Hongkong, Jepang, Malaysia, Belanda, Singapura, Taiwan, Inggris dan Amerika Serikat serta dunia. Pemilihan produk serta negara telah dijelaskan sebelumnya dalam uraian ruang lingkup penelitian. Dalam penelitian ini, tahapan yang dilakukan diawali dengan mendeskripsikan fluktuasi nilai ekspor perikanan Indonesia lalu dilakukan perhitungan keunggulan dan kerugian komparatif masing-masing produk perikanan ke masing-masing negara dan dunia dengan model perhitungan RCA. Setelah mendapatkan hasil estimasi RCA, dilanjutkan dengan perhitungan menggunakkan metode EPD untuk mendapatkan posisi daya saing masing-masing produk perikanan Indonesia di setiap negara importir dan dunia. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam perumusan kebijakan dalam perdagangan internasional Indonesia khususnya produk perikanan yang diharapkan ditahun- tahun mendatang Indonesia dapat menjadi negara eksportir perikanan terbesar di dunia. Gambaran sistematis dari kerangka pemikiran operasional penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Indonesia sebagai produsen perikanan terbesar ke-3 pada perikanan tangkap dan ke-4 pada perikanan budidaya pada tahun 2008 Potensi perairan Indonesia yang memberikan indikasi peningkatan produksi perikanan di tahun mendatang Indonesia berpotensi menjadi negara eksportir perikanan terbesar di dunia Berbagai permasalahan dalam ekspor perikanan dunia diikuti dengan arus globalisasi serta hambatan perdagangan dapat mempengaruhi daya saing produk perikanan Indonesia di negara importir utama dan dunia satu periode terakhir Bagaimana daya saing produk dan pasar ekspor utama perikanan Indonesia tahun 2001, 2005 dan 2009 Revealed Comparative Advantage RCA mengestimasi keunggulan dan kerugian komparatif produk perikanan Indonesia di negara importir utama dan dunia Export Product Dynamic EPD mengetahui posisi daya saing produk perikanan Indonesia berdasarkan dinamika performa ekspor Implikasi Kebijakan dan Saran Penelitian Perkembangan nilai ekspor perikanan Indonesia di negara importir utama dan dunia serta strategi beberapa pesaing utama dalam bidang perikanan

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang terdiri dari data deret waktu time series tahunan dengan periode waktu tiga tahun, yaitu dari tahun 2001, 2005, dan 2009 dan data cross section sepuluh negara importir utama dan empat pesaing utama. Jenis data yang diperoleh meliputi data nilai ekspor, volume ekspor, dan produksi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari United Nations Commodity and Trade Database Uncomtrade, Fisheries Global Information System, Food and Agriculture Organization FIGIS, FAO, Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Badan Pusat Statistik BPS serta berbagai studi kepustakaan yang bersumber dari buku-buku dan literatur lain di Perpustakaan LSI IPB yang diakses pada tahun 2011.

3.2 Metode Analisis dan Pengolahan Data

Metode analisis dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif kuantitatif. Ada dua metode analisis yang digunakan yaitu Revealed Comparative Advantage RCA untuk menganalisis keunggulan komparatif produk perikanan Indonesia dan Export Product Dynamic EPD untuk mengetahui posisi daya saing dari performa ekspor produk perikanan Indonesia. Pengolahan data pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pengumpulan data, pengelompokan data berdasarkan negara jenis produk, negara importir dan tahun analisis serta tahap pengolahan data dalam model analisis. Seluruh tahap pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel 2007.

3.2.1 Revealed Comparative Advantages

RCA Revealed Comparative Advantage RCA merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk mengukur keunggulan komparatif dari suatu