b. Pribadi memegang peranan yang paling sentral”.
47
Jadi, menurut psikologi Gestalt belajar tidak hanya reaksi manusia belaka terhadap respon yang ada, akan tetapi juga manusia memiliki tindakan dalam
belajar tersebut sesuai dengan motif yang berada dalam dirinya tersebut.
4 Teori Belajar Sosial
Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura 1969. Dalam pandangan belajar sosial “ manusia itu tidak didorong oleh kekuatan-kekuatan dari dalam, dan juga
tidak “dipukul” oleh stimulus-stimulus lingkungan. Tetapi, fungsi psikologi diterangkan sebagai interaksi yang kontinu dan timbal balik dari determinan-
determinan lingkungan”.
48
Sangatlah mustahil seseorang belajar, jika dia tidak bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Jadi Bandura menafikan dengan adanya kemajuan dizaman
sekarang, karena dizaman sekarang hanya dengan duduk di depan internet orang juga bisa belajar apapun. Bahkan dizaman yang serba iptek ini, orang diharuskan
melek terhadap teknologi untuk dapat menguasai dunia.
E. Motivasi Belajar
Motivasi dn belajar merupakan paduan dari dua kata, yaitu kata motivasi dan kata belajar. Motivasi sendiri berarti dorongan yang timbul pada diri seseorang
untuk melakukan suatu tujuan, dan dorongan tersebut bisa berasal dari dalam dirinya maupun dri luar.
Dan kata “belajar sering diartikan sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.
49
Hakikat dari “motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung”.
50
47
Purwanto, Psikologi ... hal. 100
48
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar, Jakarta : Erlangga, 1996, hal. 27
49
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan ... h.92.
Jadi motivasi belajar yaitu dorongan yang tumbuh dari pembelajar untuk melakukan perubahan pada dirinya, sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.
F. Kerangka Berfikir
Pendidikan adalah sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari pengertian tersebut, sebuah pendidikan tidak hanya berorientasi pada
kecakapan ranah intelektual saja, akan tetapi seluruh ranah yang ada pada diri manusia itu sendiri, baik ranah rasa, karsa dan karya.
Akan tetapi tujuan tersebut tidak akan tercapai, jika pihak-pihak yang terlibat didalamnya tidak membekali diri dengan kemampuan dan kompetensi untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Begitupun dengan seorang guru, seorang guru hendaknya memiliki semua kompetensi yang disyaratkan oleh pemerintah, baik
kompetensi kepribadian, pedagogis, profesional dan sosial. Dalam hal ini, penulis mencoba mencermati tentang kompetensi sosial guru yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa, dan seberapa besar pengaruh kompetensi yang ada dalam mempengaruhi motivasi belajar itu.
Dari masalah dan teori yang telah dikemukakan diatas, akhirnya penulis bisa mengambil sebuah kesimpulan, bahwa Kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru
disekolah sangatlah penting bagi motivasi belajar siswa di sekolah. Walaupun mungkin tidak hanya kompetensi sosial guru saja yang mempemgaruhi, akan
tetapi banyak faktor.
50
Hamah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008, cet. 3 h. 23.
G. Pengujian Hipotesis