Analisis Kebutuhan Potensi dan Masalah

79 berdasarkan penutup tubuhnya. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat siswa yang menyatakan bahwa guru belum pernah menggunakan media pembelajaran untuk materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Di sisi lain, siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran apabila guru menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran karena dapat membantu mempercepat memahami suatu materi.

4.1.1.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan sebelum pengembangan desain media pembelajaran yang bertujuan untuk mengkaji kebutuhan media pembelajaran bagi guru dan siswa. Media pembelajaran yang dibutuhkan juga dikaji sesuai dengan karakteristik siswa dan media pembelajaran Montessori. Berikut ini merupakan paparan mengenai analisis karakteristik siswa dan media pembelajaran Montessori. 1 Analisis Karakteristik Siswa Karakteristik siswa dianalisis sesuai dengan hasil observasi pembelajaran IPA kelas III SD 1 Padokan. Observasi dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2016. Hasil dari observasi yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu tidak adanya media pembelajaran di kelas, bahkan guru pun tidak menggunakan media pembelajaran ketika menjelaskan materi kepada siswa. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sampai jam pelajaran berakhir. Guru juga hanya menggunakan pedoman yang berupa buku cetak dan meminta siswa untuk membacanya. Setelah itu, guru menjelaskan dan mendiktekan materi yang kemudian dicatat oleh siswa di buku tulis. Selanjutnya, masih terdapat beberapa siswa yang tidak bisa menjawab dan hanya menundukkan kapala ketika guru memberikan pertanyaan. 80 Kemudian juga terdapat siswa yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal yang diberikan oleh guru karena pada saat jam pembelajaran telah berakhir, pekerjaannya masih belum terselesaikan sepenuhnya. Hasil analisis tersebut menjadi bahan pertimbangan peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan. 2 Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Montessori Peneliti menganalisis media pembelajaran Montessori sesuai dengan ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto- education dan auto-correction . Peneliti juga menambahkan ciri kontekstual dalam pengembangan media pembelajaran tersebut karena dalam pembuatannya menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar dan memanfaatkan potensi lokal. Oleh karena itu, kelima karakteristik digunakan sebagai landasan dalam pembuatan pertanyaan pada kuesioner analisis kebutuhan. 3 Uji Validitas Instrumen Analisis Kebutuhan Peneliti menggunakan instrumen analisis kebutuhan berupa kuesioner. Kuesioner disusun sesuai dengan karakteristik siswa dan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Kuesioner dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk guru dan siswa. Pengembangan pertanyaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru dan siswa dapat dilihat melalui tabel 3.6 halaman 52. Kuesioner analisis kebutuhan tersebut divalidasi terlebih dahulu agar instrumen menjadi valid dan layak untuk digunakan. Uji validitas yang dilakukan menggunakan validasi konstruk. Instrumen tersebut divalidasi oleh tiga validator, validator satu yaitu ahli pembelajaran IPA, validator dua yaitu ahli pembelajaran Montessori, dan validator tiga yaitu guru. Kemudian, peneliti menggunakan hasil 81 validasi tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki kuesioner. Kuesioner analisis kebutuhan juga diuji keterbacaannya yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap kalimat dalam kuesioner. Berikut ini adalah hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru yang dapat dilihat melalui tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli Validator No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38 3,8 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38 3,8 Rerata 38 3,8 Berdasarkan hasil dari validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli pada tabel 4.12 tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel 3.18 halaman 64, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 2,50 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen sudah valid dan layak untuk digunakan. Lembar hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli dapat dilihat melalui lampiran 2.1 halaman 164. Peneliti tidak melakukan revisi pada kuesioner analisis kebutuhan guru karena para ahli tidak memberikan komentar sama sekali. Selain divalidasi juga dilakukan uji keterbacaannya untuk mengetahui tingkat pemahaman guru terhadap kalimat pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Uji keterbacaan tersebut dilakukan kepada guru SD setara, yaitu guru SD Negeri Jeblog. Berikut ini adalah hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru oleh guru SD setara yang dapat dilihat melalui tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru Ahli No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Guru 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 82 Berdasarkan hasil dari uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru pada tabel 4.13 tersebut, didapatkan rerata skor 4. Jika dibandingkan dengan tabel 3.18 halaman 64, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 2,50 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen sudah layak untuk digunakan tanpa melakukan perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan analisis kebutuhan guru dapat dilihat melalui lampiran 2.3 halaman 184. Selain itu, kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa juga divalidasi oleh beberapa ahli. Berikut ini adalah hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa yang dapat dilihat melalui tabel 4.14. Tabel 4.14 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli Validator No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 37 3,7 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38 3,8 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3,8 Rerata 37,67 3,77 Berdasarkan hasil dari validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli pada tabel 4.14 tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3,77. Jika dibandingkan dengan tabel 3.18 halaman 64, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 2,50 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen sudah valid dan layak untuk digunakan. Lembar hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli dapat dilihat melalui lampiran 2.2 halaman 172. Peneliti tidak melakukan revisi pada kuesioner analisis kebutuhan guru karena para ahli tidak memberikan komentar sama sekali. Selain itu, kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa juga diuji keterbacaannya. Peneliti melakukan uji keterbacaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai kalimat pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Uji keterbacaan tersebut dilakukan terhadap lima siswa kelas III di SD setara, yaitu SD Negeri Jeblog. Berikut ini adalah hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh siswa SD setara yang dapat dilihat melalui tabel 4.15. Tabel 4.15 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa Siswa No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 37 3,7 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 37 3,7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 3,8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 35 3,5 Rerata 37,4 3,74 Berdasarkan hasil dari uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh siswa SD setara pada tabel 4.15 tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3,74 Jika dibandingkan dengan tabel 3.18 halaman 64, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 2,50 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen sudah layak untuk digunakan. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat melalui lampiran 2.4 halaman 188. 4 Data Analisis Kebutuhan Data analisis kebutuhan yang pertama diberikan kepada guru. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada guru pada tanggal 17 September 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 10 pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan lima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Pengembangan ciri media pembelajaran Montessori ke dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat melalui tabel 3.6 halaman 52. Selanjutnya, lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat melalui lampiran 2.5 halaman 192. Hasil dari kuesioner analisis kebutuhan 84 guru dijadikan gambaran mengenai penggunaan media dalam pembelajaran IPA dan menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan produk media pembelajaran. Kemudian jawaban dari responden dihitung menggunakan rumus 3.2 halaman 65. untuk mengetahui persentasenya. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan untuk guru yang dapat dilihat melalui tabel 4.16. Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru No. Item Indikator Pertanyaan Responden Persentase 1. Auto- education Apakah BapakIbu pernah menggunakan media dalam pembelajaran IPA? … Ya Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan penjelasan ………………………………………………... 2 100 … Tidak Alasan: ………………………………………………... - 2. Auto- education Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA? … Ya Alasan: ………………………………………………... 2 100 … Tidak Alasan: ………………………………………………... - 3. Kontekstual Apakah BapakIbu pernah membuat media pembelajaran IPA yang memanfaatkan bahan- bahan dari lingkungan sekitar? … Ya Sebutkan dan jelaskan ………………………………………………... 2 100 … Tidak Alasan: ………………………………………………... - 4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang BapakIbu suka? Boleh memilih lebih dari satu … Kayu 2 100 … Kertas 1 50 … Kain - … Plastik 2 100 … Karet 2 100 …Lainnya, sebutkan……………………………………… - 5. Menarik Apakah pemberian warna membuat media pembelajaran lebih menarik? … Ya 2 100 85 … Tidak - 6. Menarik Warna seperti apa yang BapakIbu suka untuk media pembelajaran? … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... - … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... 2 100 7. Auto- correction Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar? … Ya Alasan: ………………………………………………... 2 100 … Tidak Alasan: ………………………………………………... - 8. Bergradasi Berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk siswa kelas V? … Ringan 1,5 kg 2 100 … Sedang 1,5-3kg - … Berat 3kg Alasan: ………………………………………………... - 9. Bergradasi Menurut BapakIbu, manakah yang lebih baik? … Bentuk media pembelajaran 2 dimensi. Alasan: ………………………………………………... - … Bentuk media pembelajaran 3 dimensi. Alasan: ………………………………………………... 2 100 10. Auto- correction Menurut BapakIbu, manakah yang lebih baik? … Media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ………………………………………………... 2 100 … Media pembelajaran yang tidak dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ………………………………………………... - Selain memilih jawaban yang sudah tersedia, guru juga dapat memberikan deskripsi berupa alasan pada setiap item dalam kuesioner analisis kebutuhan yang bertujuan untuk memperkuat jawaban yang sudah dipilihnya. Berikut ini adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 deskripsi jawaban yang diberikan oleh guru dalam kuesioner analisis kebutuhan yang dapat dilihat melalui tabel 4.17. Tabel 4.17 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan No. Item Jawaban Kode Responden 1 … Ya Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan penjelasan ………………………………………………... Gambar 1 Parasut 1 Kecambah 1 2 … Ya Alasan: ………………………………………………... Siswa lebih tertarik untuk mempelajari materi 1 Siswa lebih mendalam untuk mempelajari materi 1 3 … Ya Sebutkan dan jelaskan ………………………………………………... Tumbuh-tumbuhan 1 Botol minuman bekas 1 Kertas bekas 1 4 … Kayu 2 … Kertas 1 … Kain - … Plastik 2 … Karet 2 …Lainnya, sebutkan……………………………………… - 5 … Ya 2 6 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... Merah 2 Kuning 1 Hijau 1 Oranye 1 7 … Ya Alasan: ………………………………………………... Dapat memperjelas materi yang diajarkan 1 8 … Ringan 1,5 kg Alasan: ………………………………………………... Mudah dibawa 2 9 … Bentuk media pembelajaran 3 dimensi. Alasan: ………………………………………………... Mudah diamati dan lebih jelas 2 10 … Media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ………………………………………………... Siswa berani mencoba- coba 1 Berdasarkan tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa sebanyak dua guru atau 100 guru pernah menggunakan media pembelajaran IPA. Media pembelajaran 87 yang pernah digunakan adalah gambar, parasut, dan tumbuhan yang berupa kecambah lihat tabel 4.17. Selanjutnya, sebanyak 100 guru menyetujui bahwa penggunaan media dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep pembelajaran IPA. Alasannya karena siswa lebih tertarik dan mendalam untuk mempelajari materi lihat tabel 4.17. Pernyataan tersebut dijadikan pertimbangan oleh peneliti dalam pembuatan media pembelajaran yang bertujuan membuat siswa lebih tertarik dan mendalam untuk mempelajari suatu materi. Peneliti menambahkan ciri kontekstual dalam media pembelajaran, maka pembuatannya memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Terdapat 100 guru pernah membuat media pembelajaran IPA menggunakan bahan-bahan di lingkungan sekitar, antara lain parasut, botol minuman bekas, dan biji kecambah yang diamati pertumbuhannya lihat tabel 4.17. Selanjutnya, sebanyak 100 guru menyukai bahan pembuatan media pembelajaran dari kayu, plastik dan karet, sedangkan 50 guru menyukai bahan pembuatan media pembelajaran dari kertas lihat tabel 4.17. Berdasarkan bahan-bahan yang telah dipilih oleh guru, peneliti menggunakannya sebagai pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran karena beberapa bahan yang dipilih oleh guru sama dengan yang dipilih oleh peneliti yaitu media pembelajaran yang terbuat dari bahan kayu dan kertas. Pembuatan media pembelajaran ini juga mempertimbangkan ciri menarik. Sebanyak 100 setuju jika dalam pembuatan media pembelajaran diberi warna agar lebih menarik. Selanjutnya, sebanyak 100 guru memilih warna cerah, antara lain warna merah, kuning, hijau, dan oranye lihat tabel 4.17. Warna yang 88 dipilih oleh guru menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam pemberian warna pada media pembelajaran yang akan dibuat. Ciri lain yang dikembangkan oleh peneliti adalah bergradasi. Sebanyak 100 guru memilih media pembelajaran yang ringan karena lebih mudah dibawa lihat tabel 4.17. Selanjutnya, sebanyak 100 guru memilih media pembelajaran yang berbentuk tiga dimensi karena mudah diamati dan terlihat lebih jelas lihat tabel 4.17. Pendapat dari guru tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan media pembelajaran. Ciri terakhir yang dikembangkan oleh peneliti adalah auto-correction . Ciri auto-correction tersebut dapat dilihat melalui penggunaan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menyadari kesalahannya dan menemukan jawaban yang benar. Sebanyak 100 guru memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menemukan jawaban yang benar karena dapat memperjelas materi yang diajarkan lihat tabel 4.17. Selanjutnya, sebanyak 100 guru memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menyadari kesalahannya sendiri karena siswa berani mencoba-coba menggunakan media pembelajaran sehingga akan mengetahui dimana letak kesalahannya lihat tabel 4.17. Pendapat dari guru mengenai ciri auto-correction tersebut juga akan dipertimbangkan oleh peneliti dalam pembuatan media pembelajaran. Data analisis kebutuhan yang kedua diperoleh dari siswa. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan terhadap siswa pada tanggal 17 September 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa terdiri dari 10 pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan lima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Pengembangan ciri media pembelajaran Montessori ke dalam kuesioner analisis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 kebutuhan siswa dapat dilihat melalui tabel 3.6 halaman 52. Selanjutnya, lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat melalui lampiran 2.6 halaman 195. Hasil dari kuesioner analisis kebutuhan siswa dijadikan gambaran mengenai penggunaan media dalam pembelajaran IPA dan menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan produk media pembelajaran. Kemudian jawaban dari responden dihitung menggunakan rumus 3.2 halaman 65 untuk mengetahui persentasenya. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa yang dapat dilihat melalui tabel 4.18. Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa No. Item Indikator Pertanyaan Responden Persentase 1. Auto- education Apakah BapakIbu gurumu pernah menggunakan media dalam pembelajaran IPA? … Ya 30 100 … Tidak Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan ………………………………………………... - 2. Auto- education Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk memahami materi IPA? … Ya Alasan: ………………………………………………... … Tidak Alasan: ………………………………………………... 26 4 86,67 13,33 3. Kontekstual Apakah kamu pernah menggunakan benda- benda yang ada di sekitarmu untuk belajar IPA? … Ya 12 40 … Tidak Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan ………………………………………………... 18 60 4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang kamu suka? Boleh memilih lebih dari satu … Kayu 22 73,33 … Kertas 30 100 … Kain 3 10 … Plastik 10 33,33 … Karet 19 63,33 …Lainnya,sebutkan besi 8 26,67 90 5. Auto- correction Menurut kamu, apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk menemukan jawaban yang benar? … Ya Alasan: ………………………………………………... 24 80 … Tidak Alasan: ………………………………………………... 6 20 6. Menarik Menurut kamu, apakah pemberian warna membuat media pembelajaran lebih menarik? … Ya 28 93,33 … Tidak 2 6,67 7. Menarik Warna seperti apa yang kamu suka untuk media pembelajaran? … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... 5 16,67 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ……………………………………………….. 25 83,33 8. Bergradasi Menurut kamu, berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk digunakan? … Ringan 1,5 kg 24 80 … Sedang 1,5-3 kg 4 13,33 … Berat 3kg Alasan: ………………………………………………... 2 6,67 9. Auto- correction Manakah yang lebih baik menurut kamu? … Saya dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………………... 29 96,67 … Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………………... 1 3,33 10. Bergradasi Manakah yang lebih baik menurut kamu? … Media pembelajaran yang berbentuk datar 2 dimensi. Alasan: ………………………………………………... 9 30 … Media pembelajaran yang berbentuk timbul 3 dimensi. Alasan: ………………………………………………... 21 70 Selain memilih jawaban yang sudah tersedia, siswa juga dapat memberikan deskripsi berupa alasan pada setiap item dalam kuesioner analisis kebutuhan yang bertujuan untuk memperkuat jawaban yang sudah dipilihnya. Berikut ini adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 deskripsi jawaban yang diberikan oleh siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan yang dapat dilihat melalui tabel 4.19. Tabel 4.19 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan No. Item Jawaban Kode Responden 1. … Ya Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan Gambar 23 Biji kecambah 18 2. … Ya Alasan:……………………………………….. Dapat belajar secara langsung 18 Lebih paham 5 Lebih jelas 3 … Tidak Alasan:……………………………………….. Tidak jelas 4 3. … Ya Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan ………………………………………………... Tumbuh-tumbuhan 12 Parasut 8 … Tidak 18 4. … Kayu 22 … Kertas 30 … Kain 3 … Plastik 10 … Karet 19 …Lainnya,sebutkan ………………………... Besi 8 5. … Ya Alasan:………………………………………... Media pembelajaran membantu memahami materi 12 Membantu menemukan jawaban dengan mudah 8 Media pembelajaran dapat mengatasi kesulitan 4 … Tidak Alasan:……………………………………….. Terlihat sulit 6 6. … Ya 28 … Tidak 2 7. … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... Hitam 3 Coklat 1 Biru tua 1 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... Putih 22 Merah 30 Biru muda 17 Hijau 21 Kuning 16 Oranye 16 8. … Ringan 1,5 kg Alasan: ………………………………………. Tidak berat 15 Mudah dibawa 9 … Sedang 1,5-3 kg Alasan: ………………………………………. Tidak terlalu berat 4 … Berat 3kg Lebih kokoh 1 92 Alasan: ………………………………………………... Lebih kuat 1 9. … Saya dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………………... Bisa memahami materi 11 Mengetahui salah atau benar 10 Supaya menjadi tahu 8 … Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………………... Karena sulit ditebak 1 10. … Media pembelajaran yang berbentuk datar 2 dimensi. Alasan: ………………………………………………... Karena mudah 6 Lebih jelas 2 Membawanya tidak susah 1 … Media pembelajaran yang berbentuk timbul 3 dimensi. Alasan: ………………………………………………... Karena bisa diraba 4 Terlihat asli 12 Tidak membosankan 5 Berdasarkan tabel 4.19 di atas, diketahui bahwa sebanyak 30 siswa atau 100 siswa pernah menggunakan media pembelajaran IPA. Media pembelajaran yang pernah digunakan adalah gambar dan biji kecambah lihat tabel 4.19. Selanjutnya, sebanyak 86,67 siswa menyetujui bahwa penggunaan media dapat membantu dalam memahami materi pembelajaran IPA. Alasannya karena media pembelajaran dapat membuat siswa belajar secara langsung, menjadikannya lebih paham, dan jelas mengenai materi yang disampaikan, sedangkan 13,33 siswa tidak menyetujui jika penggunaan media dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran IPA, alasannya karena penggunaan media pembelajaran tidak membuat materi menjadi lebih jelas lihat tabel 4.19. Pernyataan tersebut dijadikan pertimbangan oleh peneliti dalam pembuatan media pembelajaran yang bertujuan membuat siswa belajar secara langsung, lebih paham, dan jelas untuk mempelajari suatu materi. Peneliti menambahkan ciri kontekstual dalam media pembelajaran, maka pembuatannya memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Terdapat 40 siswa pernah menggunakan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar untuk mempelajari materi IPA, antara lain tumbuh-tumbuhan dan parasut, sedangkan 60 siswa menyatakan belum pernah menggunakan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar lihat tabel 4.19. Selanjutnya, sebanyak 100 siswa menyukai bahan pembuatan media pembelajaran dari kertas, sebanyak 73,33 siswa menyukai bahan kayu, sebanyak 63,33 siswa menyukai bahan karet, sebanyak 33,33 siswa menyukai bahan plastik, sebanyak 10 siswa menyukai bahan kain, dan sebanyak 26,67 siswa menambahkan bahan yang disukai dari besi lihat tabel 4.18. Berdasarkan bahan-bahan yang telah dipilih oleh siswa, peneliti menggunakannya sebagai pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran karena beberapa bahan yang dipilih oleh siswa sama dengan yang dipilih oleh peneliti yaitu media pembelajaran yang terbuat dari bahan kayu dan kertas. Pembuatan media pembelajaran ini juga mempertimbangkan ciri menarik. Sebanyak 80 siswa setuju jika dalam pembuatan media pembelajaran diberi warna agar lebih menarik. Selanjutnya, sebanyak 93,33 siswa memilih warna cerah, sedangkan 6,67 siswa memilih warna gelap. Warna cerah yang disarankan oleh siswa antara lain putih, merah, biru muda, hijau, kuning, dan oranye, sedangkan warna gelap yang disarankan oleh siswa antara lain hitam, coklat, dan biru tua lihat tabel 4.19. Warna yang dipilih oleh siswa menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam pemberian warna cerah dan gelap pada media pembelajaran yang akan dibuat. Ciri lain yang dikembangkan oleh peneliti adalah bergradasi. Sebanyak 80 siswa memilih media yang ringan karena tidak berat dan mudah dibawa lihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 tabel 4.19. Selanjutnya, sebanyak 13,33 memilih media pembelajaran yang beratnya sedang karena tidak terlalu ringan ataupun terlalu berat dan sebanyak 6,67 siswa memilih media pembelajaran yang berat karena lebih kokoh serta kuat lihat tabel 4.19. Selain itu, sebanyak 70 siswa memilih media pembelajaran yang berbentuk tiga dimensi karena bisa diraba, terlihat asli, dan tidak membosankan sedangkan sebanyak 30 siswa memilih media pembelajaran yang berbentuk dua dimensi karena mudah, lebih jelas, dan membawanya tidak susah lihat tabel 4.19. Pilihan siswa mengenai berat dan bentuk tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan media pembelajaran. Peneliti membuat media pembelajaran sesuai dengan pilihan siswa paling banyak, yaitu media pembelajaran dengan berat ringan dan berbentuk tiga dimensi. Ciri terakhir yang dikembangkan oleh peneliti adalah auto-correction . Ciri auto-correction tersebut dapat dilihat melalui penggunaan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menyadari kesalahannya dan menemukan jawaban yang benar. Sebanyak 80 siswa menyetujui bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu menemukan jawaban yang benar karena media pembelajaran membantu dalam memahami materi, menemukan jawaban dengan mudah, dan dapat mengatasi kesulitan sedangkan sebanyak 20 siswa tidak menyetujui bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu menemukan jawaban yang benar karena penggunaannya terlihat sulit sehingga akan sama saja lihat tabel 4.19. Selanjutnya, sebanyak 96,67 siswa memilih media pembelajaran dapat mengetahui kesalahannya karena bisa membantu dalam memahami materi, mengetahui jawaban yang dipilihnya benar atau salah, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 menjadi tahu jawaban yang benar sedangkan sebanyak 3,33 siswa memilih tidak dapat mengetahui kesalahannya ketika menggunakan media pembelajaran karena merasa sulit untuk ditebak lihat tabel 4.19. Pendapat dari siswa mengenai ciri auto-correction tersebut juga akan dipertimbangkan oleh peneliti dalam pembuatan media pembelajaran karena siswa lebih banyak memilih penggunaan media pembelajaran yang dapat membantu untuk menyadari kesalahannya dan menemukan jawaban yang benar. Jawaban dari guru dan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan memberikan gambaran bagi peneliti mengenai penggunaan media dalam pembelajaran IPA. Pembuatan media pembelajaran memperhatikan ciri-ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto- education, dan auto-correction. Peneliti juga mempertimbangkan ciri kontekstual dalam pembuatan media pembelajaran. Pertimbangan tersebut berdasarkan pilihan dan pernyataan yang telah diberikan oleh guru serta siswa. Peneliti akan memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar, antara lain kayu dan kertas. Bahan-bahan tersebut dipilih oleh peneliti sesuai dengan saran terbanyak dari guru dan siswa. Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data tersebut, peneliti akan menggunakan triangulasi teknik. Peneliti akan menggunakan hasil dari data triangulasi teknik untuk bahan pertimbangan dalam membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Triangulasi teknik pengumpulan data dapat dilihat melalui bagan 4.2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Berdasarkan bagan 4.2 tersebut, terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti, yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner. Data yang diperoleh dari wawancara yaitu sekolah sudah memiliki media pembelajaran IPA, akan tetapi penggunaannya masih sangat terbatas dan kurang dioptimalkan. Materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya dirasa sulit oleh guru dan siswa. Selain itu, guru juga tidak menggunakan media pembelajaran untuk menjelaskan materi tersebut. Siswa juga merasa kesulitan karena belum pernah melihat dan meraba penutup tubuh hewan secara langsung. Wawancara Sekolah sudah memiliki media pembelajaran IPA, akan tetapi masih kurang dioptimalkan. Pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya dirasa sulit oleh guru karena belum pernah menggunakan media untuk materi tersebut. Siswa juga merasa kesulitan karena belum pernah melihat dan meraba penutup tubuh hewan secara langsung. Observasi Ketersediaan media pembelajaran IPA di kelas masih sangat terbatas. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga siswa mengalami kesulitan pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Terdapat siswa yang tidak bisa menjawab dan hanya menundukkan kapala ketika guru memberikan pertanyaan, bahkan tidak bisa tepat waktu dalam mengerjakan soal. Kuesioner Guru dan siswa memilih media pembelajaran yang memiliki kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Pilihan dan saran yang diberikan oleh guru dan siswa menjadi pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran. Materi pembelajaran IPA yang sulit adalah penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Penggunaan media pembelajaran masih sangat terbatas sehingga siswa tidak dapat memahami materi tersebut. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa mengenai media pembelajaran berbasis metode Montessori. Bagan 4.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Teknik pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah observasi. Data yang diperoleh melalui observasi yaitu ketersediaan media pembelajaran IPA di kelas masih terbatas. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga siswa mengalami kesulitan pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Beberapa siswa tidak bisa menjawab dan hanya menundukkan kapala ketika guru memberikan pertanyaan, bahkan tidak tepat waktu dalam mengerjakan soal. Teknik pengumpulan data yang terakhir digunakan adalah kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner analisis kebutuhan yaituguru dan siswa memilih media pembelajaran yang memiliki kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Pilihan dan saran yang diberikan oleh guru dan siswa menjadi pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran. Berdasarkan triangulasi teknik pengumpulan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran IPA yang dirasa sulit oleh guru dan siswa adalah penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Penggunaan media pembelajaran juga masih sangat terbatas yang menyebabkan siswa tidak dapat memahami materi tersebut. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa mengenai media pembelajaran berbasis metode Montessori. Pada tahap ini, peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan mengenai media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Data hasil analisis kebutuhan tersebut digunakan peneliti untuk pertimbangan dalam pembuatan desain dan album media pembelajaran. Dengan demikian, peneliti melanjutkan ke tahap yang kedua yaitu perencanaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

4.1.2 Perencanaan