dengan konstruksi piramida terbalik, susunannya sebagai berikut: lead atau teras berita yang isinya merupakan topik utama, body atau isi berita, dan yang terakhir
body lagi yang berisi tentang berita yang kurang penting. Masduki 2006:20 menyatakan bahwa struktur penulisan piramida terbalik
dianggap cocok dan khas untuk penulisan berita. Piramida terbalik ialah suatu bentuk penulisan yang diprioritaskan pemuatan informasi yang penting dan yang terakhir
berita yang kurang penting. Ada beberapa tujuan dari penulisan piramida terbalik, terutama ialah agar
memudahkan pembaca mengetahui isi atau pokok berita dalam situasi yang terburu- buru atau cepat. Dengan membaca bagian depan orang dapat mengetahui apa yang
terjadi, apa yang diberitakan. Tujuan yang kedua yaitu memudahkan proses penyuntingan berita dan membiasakan wartawan untuk senantiasa mendahulukan
informasi yang dinilai penting dan memuat informasi yang kurang penting di belakang serta menyisihkan informasi yang tidak diperlukan.
2.2.3 Aspek-aspek yang Dinilai dalam Menulis Teks Berita
Penilaian adalah suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan atau tingkat keberhasilan Nurgiyantoro 1988:5. Keberhasilan yang akan dinilai dalam
menulis teks berita dapat dinilai dari berbagai aspek diantaranya 1 kelengkapan isi berita apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana, 2 keruntututan
pemaparan isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami, 3 penggunaan kalimat 33
singkat dan jelas, 4 kosakata yang digunakan bahasa yang tepat, 5 kemenarikan judul, dan 6 ketepatan penggunaan ejaan dalam berita.
Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerjanya.
Penilaian dihasilkan dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu menilai perilaku siswa terhadap
pembelajaran menulis teks berita yang meliputi keaktifan siswa dan keseriusan siswa dalam menulis teks berita. Penilaian hasil diperoleh dari hasil penilaian menulis teks
berita berpedoman pada aspek penilaian menulis teks berita.
2.2.4 Teknik Tayasi
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Teknik tayasi dari tayangan hingga investigasi adalah pembelajaran menulis teks berita yang diawali dengan penayangan rekaman peristiwa, kemudian siswa
diberi teks berita yang isinya pemberitaan peristiwa yang ditayangkan sebagai contoh teks
berita http:webcache.googleusercontent.comsearch?q=cache:q8j-
YDuu8S8J:pojokhermanto.blogspot.com200901model-pembelajaran inovatif.html+teknik+tayasicd=1hl=idct=clnkgl=id. Diunduh pada tanggal 10
Januari 2010. 34
Contoh teks berita:
Pengungsi Lahar Dingin
“Kondisi sekitar tiga ribu warga desa di bantaran Kali Putih dan Kali Belan, Magelang, Jawa Tengah, yang mengungsi akibat banjir lahar dingin Gunung Merapi
sangat memprihatinkan, selasa 111. Selain menempati barak yang tidak memadai, kondisi mereka juga memprihatinkan karena tersendatnya bantuan pangan dan
fasilitas lain. Saat lahar dingin melanda lokasi permukimannya, warga hanya membawa
barang seadanya. Sebagian besar harta benda mereka musnah diterjang lahar dingin dari Merapi. Karena mereka sangat bergantung pada bantuan pihak lain.
Mereka berharap, pemerintah setempat segera menurunkan bantuan. Saat ini, warga menempati sejumlah tempat pengungsian, di antaranya di Desa Tanjung
Muntilan, Lapangan Jumoyo, Kecamatan Salam dan Balai Desa Sri Wedari, Magelang” Liputan6.com, 11 Januari 2011.
Langkah-langkah pembelajaran teknik tayasi sebagai berikut 1 persiapan, yaitu mempersiapkan media yang akan digunakan sebagai pembelajaran, 2 setelah
media siap, langkah selanjutnya yaitu penayangan rekaman peristiwa, 3 mencermati penayangan rekaman peristiwa, 4 siswa diberi teks berita yang berisi tentang
pemberitaan tayangan rekaman peristiwa, 5 siswa mengadakan diskusi untuk menemukan dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita, 6
setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks 35
berita, siswa diminta investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan sumber berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan
bahan berita, 7 setelah melakukan investigasi, siswa diminta menulis teks berita dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya
secara individu.
2.2.5 Media Pembelajaran