3
Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset dan Teknologi
DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA
2013
Tabel 2: Rekap jumlah proyek dan personel peneliti asing, baik permohonan BARU maupun PERPANJANGAN
Bulan JUMLAH PROJECT
JUMLAH PEMOHON Jumlah
pemohon per project
Baru Perpanjangan
total project
Baru Perpanjangan total
pemohonan
Januari 26
13 39
39 17
56 1,44
Februari 8
5 13
28 9
37 2,85
Maret 28
10 38
60 14
74 1,95
April 33
5 38
70 6
76 2,00
Mei 44
6 50
71 20
91 1,82
Juni 43
8 51
71 11
82 1,61
Juli 33
9 42
49 9
58 1,38
Agustus 24
8 32
49 8
57 1,78
September 27
5 32
73 5
78 2,44
Oktober 20
5 25
46 19
65 2,60
November 36
10 46
48 18
66 1,43
Desember 9
4 13
51 4
55 4,23
TOTAL 331
88 419
655 140
795 1,90
1.2 Penerbitan Surat Izin Penelitian SIP
Peneliti asing yang telah disetujui dan mendapatkan Visa Penelitian, selanjutnya datang ke Indonesia dan melapor ke Ristek. Ristek menerbitkan Surat Izin
Penelitian SIP, baik baru maupun perpanjangan. Fluktuasi jumlah SIP baru dan perpanjangan ditunjukkan oleh Gb. 2. Secara keseluruhan jumlah SIP mencapai
447 baru, dan 97 perpanjangan, atau total sejumlah 544 SIP. Dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2012, jumlah SIP ini kurang lebih sama Gb. 3 dan 4.
4
Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset dan Teknologi
DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA
2013
Gambar 2: Fluktuasi jumlah SIP tahun 2013
Gambar 3: Jumlah agregat SIP tahun 2013, dibandingkan dengan 2010-2012
Gambar 2: Fluktuasi jumlah SIP tahun 2013
Gambar 2: Fluktuasi jumlah SIP tahun 2013
Gambar 3: Jumlah agregat SIP tahun 2013, dibandingkan dengan 2010-2012
Gambar 3: Jumlah agregat SIP tahun 2013, dibandingkan dengan 2010-2012
5
Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset dan Teknologi
DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA
2013
Gambar 4: Jumlah Total pertahun penerbitan SIP tahunsejak tahun 2000-2013.
Gambar 4: Jumlah Total pertahun penerbitan SIP tahunsejak tahun 2000-2013.
1.3 Negara Asal Peneliti Asing
Mayoritas peneliti tersebut berkewarganegaraan atau berasal dari Negara-negara maju yang menguasai iptek dan mengalokasikan dana riset yang besar dalam
APBN mereka.
Dalam tahun 2010 secara berturut-turut AS, Jepang, Perancis, Inggris, dan Jerman menempati peringkat lima besar kemudian diikuti Belanda, Australia, RRC, Italia
dan Kanada menempati peringkat 10 besar. Jepang yang selama sepuluh tahun terakhir selalu menempati posisi teratas, pada tahun 2010 tergeser oleh Amerika
Serikat sedangkan Belanda, Australia, Jerman dan Inggris selalu menempati posisi peringkat lima besar selama sepuluh tahun terakhir. RRC merupakan Negara
pendatang baru Asia yang mampu menembus posisi sepuluh besar.
Namun dalam tahun 2011, posisi teratas kembali diduduki Jepang 27, baru kemudian AS 25. Posisi Perincis merosot menjadi peringkat ke 7, digantikan
oleh Inggris yang naik menjadi peringkat ke tiga. Selanjutnya berturut-turut Jerman, Belanda, Australia dan RRC meningkat sedikit. Italia terlempar dari 10
besar, digantikan oleh Denmark. Sedangkan peringkat 10 tetap Kanada.
Dalam tahun 2012, AS kembali menempati posisi teratas, dan Jerman menyodok di posisi kedua menggeser Jepang yang merosot ke posisi ketiga. Hal ini
6
Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset dan Teknologi
DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA
2013
kemungkinan karena adanya dua project besar antara Indonesia-Jerman yaitu CRC, dan SPICE 3. Di papan tengah, Perancis menggeser Inggris, sementara
Belanda, Australia, RRC dan Kanada tetap masuk di 10 besar. Pendatang baru yang masuk sepuluh besar adalah Swiss.
Pada tahun 2013 Amerika Serikat tetap menepati urutan teratas diikuti oleh Jepang, Jerman, Perancis dan Inggris. RRC menunjukkan peningkatan dengan
menempati posisi ke lima.
Gambar 5 di bawah ini menggambarkan komposisi 14 besar negara asal peneliti asing tersebut.
Gambar 5: Komposisi negara asal peneliti asing tahun 2010 kiri, 2011 kanan, dan 2012 bawah; hanya ditujukkan 10 besar
Gambar 5: Komposisi negara asal peneliti asing tahun 2010 - 2013 hanya ditujukkan 14 besar
1.4 Bidang Ilmu Proposal Penelitian Asing