Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA
53
Nana S. Sukmadinata 2005: 184 mengembangkan langkah penelitian dan pengembangan yang terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1 Studi pendahuluan; 2
Pengembangan model; dan 3 Uji model. Sedangkan menurut Borg and Gall yang dikutip oleh Nana S. Sukmadinata 2005: 169, ada sepuluh langkah
pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu: 1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi.
2. Melakukan perencanaan. 3. Mengembangkan bentuk produk awal.
4. Melakukan uji coba lapangan awal. 5. Melakukan revisi terhadap produk utama.
6. Melakukan uji lapangan utama. 7. Melakukan revisi terhadap produk operasional.
8. Melakukan uji lapangan operasional. 9. Melakukan revisi terhadap produk akhir.
10. Mendesimilasikan dan mengimplementasikan produk. Langkah-langkah yang telah dikemukakan di atas bukanlah langkah baku
yang harus diikuti, sehingga pengembang hanya memilih beberapa langkah dikarenakan pengembang sudah mempunyai prototype yang akan dibuat.
Langkah yang diambil juga telah disesuaikan dengan keterbatasan waktu penelitian. Berikut langkah-langkah yang telah diambil dan dijabarkan oleh
pengembang: a. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi.
54
Langkah awal dalam pengembangan media ini adalah melakukan penelitian pendahuluan dengan menggunakan teknik pengumpulan data
melalui observasi dan wawancara wali kelas mengenai mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri Sarikarya. Kegiatan ini dilakukan guna
mengukur kebutuhan atau pokok permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Hasil dari penelitian pendahuluan ini dijadikan sebagai dasar
dalam pengembangan media ini. b. Melakukan perencanaan dan analisis produk yang akan dikembangkan.
Setelah dilakukan studi pendahuluan, langkah selanjutnya adalah pengembang memberikan solusi untuk memecahkan permasalahn dalam
pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Sarikarya dengan mengembangkan sebuah media sederhana yaitu media permainan kartu
Kuantum. Pengembangan media ini diharapkan dapat mengurangi kesulitan belajar siswa, dapat meningkatkan keberhasilan efektifitas dan efisiensi dalam
melaksanakan pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Sarikarya dengan suasana belajar yang tidak membosankan bagi siswa. Standar Kompetensi
yan g dikembangkan dalam pengembangan ini yaitu: “Menggunakan
pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah ”,
Kompetensi Dasar: Menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24 jam dan melakukan operasi hitung satuan waktu.”
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap perencanaan media permainan kartu Kuantum melalui beberapa tahapan perencanaan
yaitu:
55
1. Tahap pertama, menentukan subjek penelitian yaitu siswa kelas V SD Negeri Sarikarya.
2. Tahap kedua, menentukan materi yang akan disusun dalam media kartu Kuantum yaitu materi satuan waktu.
3. Tahap ketiga, perancangan desain awal media kartu Kuantum dengan menggunakan aplikasi computer Corel Draw dan mengumpulkan
gambar-gambar browsing internet yang berkaitan dengan materi satuan waktu.
4. Tahap keempat, merencanakan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pengembangan media Kuantum yaitu kertas ivory 310, bahan box
kemasan, dan stiker cover. c. Melakukan pengembangan produk awal.
Hal yang dilakukan dalam tahap pengembangan produk awal ini adalah: 1. Memproduksi media sampai dengan media terbentuk secara nyata,
mengembangkan instrumen evaluasi, dan produksi buku petunjuk yang berisikan penjelasan mengenai petunjuk penggunaan media permainan
kartu Kuantum. 2. Melakukan validasi ahli.
Hasil dari pengembangan produk awal yang berupa media kartu Kuantum tersebut lebih dahulu dilakukan uji validasi yang melibatkan 2
orang ahli yang terdiri dari ahli materi dan ahli media, guna mencari
kelayakan dan penyempurnaan produk sebelum diujicobakan. Ahli materi memberikan penilaian terhadap aspek kesesuaian isimateri, dan
56
aspek pembelajaran, serta dilengkapi komentar dan saran, sedangkan ahli media memberikan penilaian terhadap aspek kualitas fisik, aspek
tampilan, serta aspek pembelajaran, dilengkapi dengan komentar dan saran juga.
3. Melakukan revisi produk tahap I. Revisi produk ini dilakukan berdasarkan data hasil validasi ahli.
Data-data dari hasil validasi ahli dianalisis untuk mencari apakah masih ada ketidaksesuaian atau kesalahan pada produk.Hasil analisis ini akan
dijadikan sebagai bahan utama dalam melakukan revisi produk tahap I guna memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. Produk baru
dari hasil revisi ini kemudian diujicobakan kepada siswa dalam skala kecil yaitu uji lapangan awal.
d. Melakukan Uji Coba Lapangan Awal. Setelah melakukan revisi terhadap produk sesuai saran dan komentar
para ahli, maka langkah selanjutnya adalah uji coba lapangan awal. Uji coba lapangan awal dimaksudkan untuk memperoleh masukan maupun koreksi
tentang produk yang telah dihasilkan. Uji coba ini dilakukan dengan skala kecil. Dalam uji coba ini melibatkan 4 orang siswa yang dipilih secara acak.
Teknis pelaksanaan, pengembang menerangkan tata cara penggunaan dari media kemudian siswa diberi kesempatan menggunakan media. Pengamatan
penggunaan dilakukan oleh pengembang. Hasil penilaian didapatkan dengan cara memberikan angket untuk diisi oleh setiap siswa. Pengembang
mendampingi siswa untuk mengisi butir pernyataan dalam angket tersebut.