48
Kegiatan Pembelajaran 2
No Klasifikasi Tingkat
Kompetensi Kata Kerja Operasional yang Digunakan
kemungkinan speculating 11. Membayangkan mengkhayalkan
mengimajinasikan Imagining 12. Merancang designing
13. Menciptakan creating 14. Mendugamembuat dugaan kesimpulan awal
hypothezing Sumber: Panduan Pengembangan Indikator, Dit. Pembinaan, Ditjen Manajemen
Dikdasmen, 2009 Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek
yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan KI dan KD.
Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka IPK yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan..
b. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Siswa dan Sekolah
Pengembangan IPK mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah karena IPK menjadi acuan dalam penilaian. Sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 atau perubahannya Nomor 32 Tahun 2013, karakteristik penilaian kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut.
Kelompok Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Aspek yang Dinilai
Agama dan Akhlak Mulia Pendidikan Agama
Sikap dan pengetahuan Kewarganegaraan dan
Kepribadian Pendidikan
Kewarganegaraan Sikap dan pengetahuan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Penjas Orkes Sikap, pengetahuan,
keterampilan Estetika
Seni Budaya Sikap dan Keterampilan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Matematika, IPA, IPS Bahasa, dan TIK.
Sikap, pengetahuan, keterampilan sesuai
karakter mata pelajaran
49
Matematika SMP KK E
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dari mata pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam
mengembangkan IPK. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri dari aspek mendengar, membaca, berbicara dan menulis sangat berbeda dengan mata
pelajaran matematika yang dominan pada aspek analisis logis. Guru harus melakukan kajian mendalam mengenai karakteristik mata pelajaran sebagai acuan
mengembangkan IPK. Karakteristik mata pelajaran matematika SMP dapat Anda kaji
pada Modul Kurikulum Matematika SMP Bagian I.
Pengembangkan IPK memerlukan informasi karakteristik siswa yang unik dan beragam. Siswa memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar. Oleh karena
itu IPK selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut. Siswa dengan karakteristik unik visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir
dengan penilaian yang sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional. Pengetahuan tentang karakteristik siswa dapat Anda pelajari pada
Modul Karakteristik Siswa SMP.
Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan IPK karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentu yang melebihi
standar minimal dapat mengembangkan IPK lebih tinggi. Termasuk sekolah bertaraf internasional dapat mengembangkan IPK dari KI dan KD dengan mengkaji tuntutan
kompetensi sesuai rujukan standar internasional yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan IPK.
c. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi Siswa, Sekolah, Daerah
Kebutuhan dan potensi siswa, sekolah dan daerah perlu dianalisis untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan IPK. Penyelenggaraan pendidikan
seharusnya dapat melayani kebutuhan siswa, lingkungan, serta mengembangkan potensi siswa secara optimal. Siswa mendapatkan pendidikan sesuai dengan potensi
dan kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya. IPK juga harus dikembangkan guna mendorong peningkatan mutu sekolah di masa
yang akan datang, sehingga diperlukan informasi hasil analisis potensi sekolah yang berguna untuk mengembangkan kurikulum melalui pengembangan IPK.
50
Kegiatan Pembelajaran 2
d. Merumuskan IPK
IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan
materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. Dalam merumuskan IPK perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1 Pada setiap KD sekurang-kurangnya dikembangkan satu atau lebih IPK Panduan Penilaian untuk SMP, Ditjen Dikdasmen, 2015
2 Keseluruhan IPK memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KD. IPK harus mencapai tingkat kompetensi
minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
3 IPK yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi. 4 Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat
kompetensi dan materi pembelajaran. 5 IPK harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga
menggunakan kata kerja operasional yang sesuai. 6 Rumusan IPK dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang
mencakup ranah sikap, pengetahuan, danatau keterampilan.
4. Mengembangkan Indikator Penilaian
Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari IPK. Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk dijadikan pedoman penilaian bagi guru, siswa
maupun evaluator di sekolah. Dengan demikian indikator penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan mudah oleh warga sekolah. Setiap penilaian yang
dilakukan melalui tes dan non-tes harus sesuai dengan indikator penilaian. Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur dibandingkan dengan
IPK. Rumusan indikator penilaian memiliki batasan-batasan tertentu sehingga dapat dikembangkan menjadi instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan,
dan atau penilaian hasil karya atau produk, termasuk penilaian diri.