d. Dividend Payout Ratio
Jogiyanto Hartono 1998 menyatakan bahwa dividend payout ratio diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba
yang tersedia untuk pemegang saham umum. Jadi, dividend payout ratio merupakan persentase laba yang dibagikan kepada pemegang
saham umum dari laba yang diperoleh perusahaan. Menurut Robert Ang 1997, semakin besar dividen yang dibagikan maka
akan semakin besar dividend payout ratio-nya dan hal tersebut sangat menarik investor.
Dividen yang terlalu besar bukan tidak diinginkan oleh investor, tetapi menjaga agar tidak terjadi kesulitan likuiditas
keuangan pada perusahaan diwaktu mendatang. Apabila dividen yang dibagikan lebih kecil dari harapan investor maka akan
mengakibatkan terjadinya pelepasan saham perusahaan yang akan mengakibatkan penurunan harga saham dari perusahaan tersebut.
2. Variabel Independen
a. Insider Ownership
Jika suatu perusahaan memiliki saham yang dimiliki oleh pihak insider dalam jumlah besar maka manajemen sekaligus pemilik
perusahaan memiliki sebagian besar informasi mengenai segala
sesuatu tentang perusahaan terkait, sehingga hal tersebut akan menurunkan biaya agensi atau agency cost , karena biaya pengawasan
berkurang. Hal ini tentunya akan membawa pengaruh yang besar dalam penetapan kebijakan dividen.
Jensen dan Meckling 1976 mengemukakan bahwa semakin besar kepemilikan oleh manajemen, maka semakin berkurang
kecenderungan manajemen untuk tidak mengoptimalkan penggunaan sumber dana yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
b. Return On Equity
Return on equity ROE menunjukkan laba yang diperoleh suatu perusahaan dengan pengelolaan modal yang dimilikinya. Laba
yang dimaksud adalah laba yang diperuntukkan para pemegang saham earnings for stockholders equity atau laba setelah pajak EAT.
Pemilihan ROE sebagai proksi dari profitabilitas adalah karena dalam ROE dapat dilihat, semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa
semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba investor yang ditanam pada perusahaan. Horne
dan John, 2005.