diamati  belum  dapat  menyelaraskan  masalah  agensi  antara  principal dengan agent.
2. Pengaruh Return On Equity terhadap Dividend Payout Ratio
Variabel  return  on  equity  memiliki  koefisien  regresi  bernilai positif  sebesar  0,573.  Hasil  statistik  uji  t  menunjukkan  nilai
signifikansi  sebesar  0,010,  lebih  kecil  dari  toleransi  kesalahan α  =
0,05.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  return  on  equity  berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.
Pengaruh  positif  return  on  equity  terhadap  dividend  payout ratio,  dapat  dilihat  pada  perusahaan  Astra  Internasional  Tbk  ASII
sebagai  contohnya.  Ketika  ROE  tahun  2010  sebesar  29,13,  ASII memiliki  DPR  sebesar  13.  Pada  saat  profitabilitas  perusahaan
mengalami penurunan di tahun selanjutnya, dividend payout ratio juga turun.  Adapun  ROE  yang  dimiliki  PT  Astra  Internasional  Tbk  ASII
pada  2011  adalah  27,79  dengan  dividend  payout  ratio  sebesar 11,5245.
Hasil penelitian  ini  mendukung  hasil  penelitian Suharli 2006 yang  menemukan  bahwa  variabel  profitabilitas  berpengaruh  secara
positif  dan  signifikan  terhadap  DPR.  Dengan  demikian,  penelitian  ini menunjukkan  bahwa  profitabilitas,  yang  diproksikan  dengan  ROE
merupakan faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan  dalam meningkatkan DPR.
3. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio
Variabel  free  cash  flow  memiliki  koefisien  regresi  bernilai positif  sebesar    0,0000000000045.  Hasil  statistik  uji  t  untuk  variabel
free cash flow diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,16 lebih  kecil dari toleransi kesalahan α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa free cash
flow memiliki pengaruh positif terhadap DPR. Pada inti dari free cash flow theory oleh Jensen 1986 terdapat
masalah  keagenan  agency  problem  antara  para  manajer  dengan pemegang-saham  atas  distribusi  free  cash  flow  yang  dilakukan
perusahaan,  dengan  kata  lain,  free  cash  flow  menuntut  adanya  biaya agensi  yang  tinggi  karena  diperlukan  pengawasan  terhadap  free  cash
flow yang dikelola oleh perusahaan. Hal ini tidak akan terjadi jika free cash  flow  tersebut  dibayarkan  kepada  pihak  pemegang  saham  dalam
bentuk  dividen  sehingga  dapat  menurunkan  biaya  agensi.  Hal  inilah yang dibuktikan oleh penelitian ini.
Pengaruh  positif  dan  signifikan  free  cash  flow  terhadap dividend  payout  ratio  dapat  dilihat  dari  data  PT  Indo  Kordsa  Tbk
BRAM  tahun  2010  dan  2011.  Pada  tahun  2010,  free  cash  flow BRAM sebesar -112.338.496.000 dengan tingkat dividend payout ratio
sebesar  41,9275.  Free  cash  flow  PT  Indo  Kordsa  Tbk  BRAM meningkat  tajam  pada  tahun  2011  menjadi  24.622.757.000  ,  dan
dividend payout ratio juga mengalami kenaikan menjadi 79,1812.