Uji Kelayakan Model Pengujian Secara Parsial

Berdasarkan indikator masing-masing motivasi secara intrinsik dan ekstrinsik diketahui bahwa seluruh indikator motivasi intrinsik dan ektrinsik berhubungan dengan kinerja p=0,05. Motivasi intrinsik indikator kemajuan memiliki hubungan yang terbesar dengan kinerja, yaitu r=0,733 dari seluruh indikator motivasi. Sedangkan pada motivasi ekstrinsik indikator imbalan memiliki nilai korfisien korelasi yang terbesar, yaitu r=0,576. Hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik berdasarkan indikator dengan kinerja dokter disajikan pada Tabel 4.22. Tabel 4.22 Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dengan Kinerja Dokter No Variabel r p 1 Motivasi Instrinsik Tanggung jawab 0,588 0,001 Prestasi kerja 0,566 0,001 Pengakuan hasil kerja 0,666 0,001 Kemajuan 0,733 0,001 2 Motivasi Ekstrinsik Imbalan 0,583 0,001 Kondisi kerja 0,576 0,001 Hubungan kerja 0,504 0,001

4.5. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dalam penelitian ini berupa pengujian hipotesis menggunakan uji statistik, meliputi tahap ; a uji kelayakan model, b uji t dan c uji F. Pengujian hipotesis secara rinci sebagai berikut :

4.5.1. Uji Kelayakan Model

Pengujian Goodnes of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi. Kelayakan model tersebut dapat dilihat melalui nilai R-Square yang diperoleh dari hasil uji statistik regresi linear berganda. Hasil uji statistik menunjukkan nilai koefisien determinan R 2 Tabel 4.23 Uji Kelayakan Model adalah sebesar 0,632 dan, hal ini memberikan makna bahwa variabel bebas motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik mampu menjelaskan variasi perubahan yang terjadi pada variabel kinerja sebesar 63,2, sisanya sebesar 36,8 dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Hasil uji kelayakan model disajikan pada Tabel 4.23. Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,795 0,632 0,606 8,59 4.5.2. Pengujian Secara Serentak Simultan Tabel 4.24 Hasil Pengujian Secara Serentak Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3.546,84 2 1.773,42 24,04 0,001 Residual 2.065,35 28 73,76 Total 5.612,19 30 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program komputer berdasarkan uji F diperoleh nilai F- hitung = 24,04 dan F- tabel =3,316 dengan nilai signifikansi p=0,001p=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara serentak variabel motivasi intrinsik dan ekstrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dokter, sehingga hipotesis yang berbunyi “Motivasi berpengaruh terhadap kinerja dokter di RSUD Sultan Sulaiman, Kabupaten Serdang Bedagai”diterima.

4.5.3. Pengujian Secara Parsial

Pengujian secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji keberartian pengaruh variabel motivasi meliputi; motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap kinerja. Hasil uji secara parsial disajikan pada Tabel 4.25. Tabel 4.25 Hasil Uji Regresi Berganda Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dokter Motivasi Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 0,250 7,903 0,032 0,975 Intrinsik 0,710 0,174 0,505 4,069 0,001 Ekstrinsik 1,035 0,285 0,451 3,634 0,001 Sumber : Lampiran 5 Hasil uji regresi berganda Berdasarkan Tabel 4.25 di atas hasil uji regresi dapat ditulis dengan persamaan : = 0,250 + 0,710X 1 + 1,035X Hasil persamaan regresi linier berganda menunjukkan bahwa jika motivasi intrinsik X 2 1 , dan motivasi ekstrinsik X 2

a. Pengaruh Motivasi Intrinsik