Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Candra 2012 yang mengungkapkan bahwa motivasi intrinsik indikator prestasi kerja berpengaruh
terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Hal senada juga diungkapkan oleh Zulkhairi 2010, kinerja dokter spesialis secara psikologis, yaitu
ndikator prestasi kerja berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II
Medan.
c. Motivasi Intrinsik Indikator Pengakuan Hasil Kerja
Hasil penelitian tentang motivasi intrinsik indikator pengakuan hasil kerja, diketahui bahwa jawaban responden mayoritas tidak setuju dari aspek; rekan kerja
seprofesi di rumah sakit mengakui hasil kerja, tenaga kesehatan lain mengakui hasil kerja, termasuk dalam tim rekan kerja di rumah sakit dan manajemen rumah sakit
mengakui hasil kerja. Berdasarkan skor rata-rata indikator pengakuan hasil kerja sebesar 7,8 merupakan urutan ke tiga tertinggi, namun berbeda dengan mean teoritik
sebesar 16,0. Hasil analisis penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa masih ada sebagian dokter kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap
kurang diakui oleh manajemen rumah sakit, sehingga kurang termotivasi dengan baik dalam menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa sebagian dokter bekerja apa adanya, karena pengakuan hasil kerja dari organisasi tidak mutlak sebagai
indikator dalam pemberian penilaian terhadap hasil kerja, prinsip senioritas dalam organisasi masih berlaku sebagai indikator penilaian atas hasil kerja begitu juga
dengan pengakuan rekan kerja belum sepenuhnya memberi dukungan dalam bekerja, sehingga dokter kurang termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
Hal ini sejalan dengan teori Herzberg dalam Hasibuan 2005, yang menyatakan bahwa petugas yang terdorong secara intrinsik akan menyenangi
pekerjaan yang memungkinkannya menggunakan kreativitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. Pengakuan
terhadap prestasi merupakan alat motivasi yang cukup ampuh, bahkan bisa melebihi kepuasan yang bersumber dari kompensasi.
Menurut Maslow dalam Gibson et al. 2003, hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa mayoritas manusia bekerja disebabkan adanya kebutuhan yang relatif tidak
terpenuhi disebabkan adanya faktor keterbatasan manusia itu sendiri, untuk memenuhi kebutuhannya tersebut manusia bekerja sama dengan orang lain dengan
memasuki suatu organisasi. Hal ini yang menjadi dasar sebagai salah satu sebab timbulnya motivasi dokter untuk bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Candra 2012 yang mengungkapkan bahwa motivasi intrinsik indikator pengakuan hasil kerja
berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Hal senada diungkapkan oleh Meliala 2011 yang menyimpulkan bahwa kinerja
dokter dalam pengisian rekam medis kurang diakui oleh atasannya dan teman sejawat.
d. Motivasi Intrinsik Indikator Kemajuan