BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para produsen kosmetik. Peluang bisnis tersebut menciptakan keanekaragaman produk
kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu dari produk lokal sampai produk impor, dan produk yang masuk secara legal maupun
illegal, sehingga konsumen dapat memilih produk kosmetik yang terbaik bagi dirinya, dan produk kosmetik tersebut dapat diperoleh dengan mudah di pusat-
pusat perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan. Saat ini banyak produk kosmetik yang beredar menggunakan bahan-bahan
kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan para pengguna kosmetik. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM, bahan-bahan kimia
yang berbahaya tersebut antara lain Merkuri, Hidroquinon lebih dari 2, Asam
retrinoat, Diethylene Glicol, zat warna Rhodamin B dan Merah K3 serta Chlorofluorocarbon www.kapanlagi.com, 2008.
Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM tersebut dapat juga menimbulkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan tersebut adalah
masalah Pemanasan Global atau Gobal Warming. Adanya isu lingkungan tersebut membentuk sikap dan perilaku konsumen untuk memilih produk yang alami,
aman, dan ramah lingkungan. Oleh karena itu perusahaan kosmetik perlu memperluas pasarnya dengan menciptakan produk hijau kosmetik Green Product
Cosmetics Johri dan Sahasakmontri, 1998: 265.
Universitas Sumatera Utara
Martha Tilaar merupakan salah satu perusahaan kosmetik yang menghasilkan produk kosmetik bernuansa ketimuran dan mengandung bahan
alami www.indonesia.go.id, 2008. Produk kosmetik perusahaan Martha Tilaar sudah dikenal sebagai salah satu produk hijau kosmetik Green Product
Cosmetics di dunia. Hal ini terbukti dari hasil uji laboratorium di Paris yang menyatakan bahwa bahan-bahan yang digunakan pada produk Martha Tilaar
bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya www.sinarharapan.com, 2008. Produk Martha Tilaar cenderung mengalami peningkatan dalam
penjualannya. Tercatat omzet penjualannya pada tahun 2003 sebesar 600 milyar rupiah khusus pada merek Sariayu Martha Tilaar www.gatra.com, 2008.
Kemudian berhasil mengalami peningkatan sebesar 700 milyar rupiah pada tahun 2007 yang diperoleh dari penjualan produk kosmetik dan galeri kecantikan yang
tersebar di Indonesia www.rmexpose.com, 2008. Selain itu, Produk Martha Tilaar juga masuk dalam kategori Top Brand 2008 khusus pada perawatan pribadi
yaitu bedak wajah.
Tabel 1.1 Top Brand 2008
Kategori Perawatan Pribadi Bedak Wajah
Merek Top Brand Index
Viva 15.1 Pixy 11.8
Sariayu 9.2 Caring 5.2
La Tulipe 5.0
Marcks 4.7 Revlon 3.7
Pigeon 3.0 Mustika Ratu
2.4 Sumber: Majalah Marketing 2008
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 menyajikan 10 merek bedak wajah di Indonesia yang masuk kedalam kategori merek-merek teratas pada tahun 2008. Sariayu dan Caring yang
merupakan produk Martha Tilaar masing-masing berada pada peringkat ketiga dan keempat. Hal ini jelas bahwa produk kosmetik Martha Tilaar mampu menarik
perhatian konsumen dan membentuk sikap dan perilaku konsumen untuk menggunakan produk hijau kosmetik tersebut.
Perusahaan Martha Tilaar mendirikan Puri Ayu Martha Tilaar sebagai tempat penjualan dan pusat pelayanan bagi produk-produk Martha Tilaar Group
pada tahun 1995. Produk-produk Martha Tilaar tersebut antara lain produk Belia, Berto Tea, Biokos, Caring, Cempaka Cosmetics, Dewi Sri Spa Martha Tilaar,
Jamu Garden, Mirabella Cosmetics, PAC Professional Artist Cosmetics, Sariayu Martha Tilaar, dan Rudi Hadisuwarno Cosmetics. Kemudian, Puri Ayu Martha
Tilaar hadir di kota Medan yaitu di Sun Plaza pada tahun 2004. Konsumen dalam memilih produk terutama produk kosmetik Martha
Tilaar, mereka dapat melihat atribut dari produk tersebut. Atribut produk yang digunakan antara lain merek, kualitas, desain, label, dan kemasan. Konsumen
cenderung tertarik pada produk yang memiliki merek yang terpercaya, kualitas yang bagus, desain yang menarik, label yang dapat menerangkan komposisi
secara lengkap dari produk, dan kemasan yang unik. Atribut produk tersebut dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen sebelum membeli.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap Konsumen Pada Green Product Cosmetics Studi kasus Pada Puri Ayu
Martha Tilaar Sun Plaza Medan.
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan Masalah