Pengertian Karir Pengembangan Karir

30

2.3. Pengertian Karir

Menurut Hall 1986, bahwa karir adalah urutan pengalaman dan kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan dan yang menciptakan sikap dan perilaku tertentu pada diri seseorang. Menurut Mathis 2002, karir adalah posisi yang terkait dengan pekerjaan yang diduduki seseorang sepanjang hidupnya. Orang– orang mengejar karir untuk memenuhi kebutuhan– kebutuhan individual secara mendalam. Pernyataan diatas menekankan bahwa sebuah karir terdiri dari sikap dan perilaku dan bahwa karir merupakan urutan berkelanjutan dari aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan. Arti dari istilah karir tercermin dalam gagasan bergerak ke atas pada lini kerja pilihan seseorang. Karir dapat dinilai dari posisi yang dipegang oleh individu dalam suatu jabatan di suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu ataupun tingkat kemapanan di kehidupan seseorang pada tingkat umur tertentu yang ditandai dengan penampilan dan gaya hidup orang tersebut.

2.4. Pengembangan Karir

Menurut Nawawi 2001 pengembangan karir diartikan sebagai kegiatan manajemen sumber daya manusia pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan pekerjaan oleh para pekerja agar semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan organisasi perusahaan. Pelaksanaan pekerjaan yang semakin baik dan meningkat Universitas Sumatera Utara 31 berpengaruh langsung pada peluang bagi seorang pekerja untuk memperoleh posisi jabatan yang diharapkan. Menurut Rivai 2004 mengatakan pengembangan karir adalah merupakan proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Upaya karyawan untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karir yang tersedia di perusahaan saat ini dan dimasa mendatang. Indikator yang meliputi pengembangan karir diantaranya antara lain : 1. Peningkatan Kemampuan Kemampuan menurut Soeprihanto 2001 menyatakan segala sesuatu yang menunjukkan kapasitas fisik maupun mental dari seorang karyawan. Kemampuan seseorang karyawan sangat menentukan prestasi kerja . Menurut Mathis 2002 pengembangan merupakan usaha– usaha untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam menangani berbagai jenis penugasan. Hal ini menguntungkan bagi para karyawan dan para manajer bahwa dengan pengalaman dan kemampuan yang layak akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk berkompetisi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang kompetitif yang berkaitan dengan pengembangan karir individual juga untuk mendapatkan focus dan peningkatan. Universitas Sumatera Utara 32 Menurut Alwi 2001, ada empat pendekatan yang digunakan dalam peningkatan kemampuan , yaitu : a. Pendidikan Formal Pendidikan formal adalah salah satu cara meningkatkan pengetahuan dan keahlian seseorang yang merupakan bagian dari proses pembelajaran. Pelatihan berkaitan erat dengan cara membantu seseoang dalam meningkatkan pengetahuan, keahlian dan sikap– sikap yang diperlukan untuk menjalankan tugas– tugas dalam jabatannya. Sedangkan pendidikan menyangkut konsep yang lebih luas terutama dilihat dari segi materi, waktu, metode dan sasaran. b. Penilaian Pekerjaan Assessment Merupakan sistim pengembangan karyawan melalui pusat penilaian pekerjaan yang melibatkan sejumlah penilai pekerjaan yang mengidentifikasikan kepribadian, keahlian administrative atau interpersonal skill yang diperlukan suatu jabatan manajerial. Penilaian pekerjaan ini melibatkan sejumlah informasi dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang perilaku, gaya komunikasi dan keahliannya. Hal ini dapat dilakukan berdasarkan tes psikologi untuk mengukur keahlian karyawan dan kepribadiannya atau berdasarkan performance appraisal juga digunakan sebagai dasar pengembangan. Universitas Sumatera Utara 33 c. Pengalaman Jabatan Pengalaman jabatan merupakan nilai yang sangat berharga yang dimiliki seorang karyawan untuk kepentingan karirnya dimasa yang akan datang,umumnya digunakan jika terjadi ketidakcocokan antara keahlian dan pengalaman lalu yang dimiliki dengan keahlian yang diperlukan saat ini untuk Memangku jabatan tertentu. Ada beberapa metode dalam mengembangkan karyawan berdasarkan pengalaman jabatan yaitu job enlargement, rotation, transfer dan kadang– kadang melakukan assignment dengan perusahaan lain. d. Hubungan interpersonal Peningkatan keahlian dari pengetahuan karyawan dapat juga dilakukan Melalui interaksi dengan anggota organisasi yang lebih berpengalaman misalnya melalui proses mentoring sistim secara informal atau formal. Informal mentoring sistim melibatkan karyawan senior yang berpengalaman. Untuk mengembangkan karyawan yang belum berpengalaman. Sedangkan pendekatan formal yaitu mentor dapat mengakses kesemua karyawan tanpa memandang ras atau gender. Menurut Cane 1996 dalam Alwi 2001, pada sistim mentoring karyawan yang junior meminta nasihat kepada karyawan yang lebih senior dan lebih berpengalaman baik secara formal dalam jam kerja maupun informal diluar jam kerja. Sikap organisasi terhadap karyawan yang belum berpengalaman dalam tradis kaizen adalah : Universitas Sumatera Utara 34 1 Menghargai individu 2 Mendorong peningkatan kemampuan terus – menerus Proses yang ditempuh karyawan untuk mendapatkan berbagai kemajuan melalui berbagai tahapan. Tahapan ini ditandai oleh seperangkat tugas– tugas yang berbeda , minat dan hubungan antar karyawan. Setiap tahapan mempunyai karakteristik dalam bidang tugas pengembangan dan minat serta setiap tahapan karir akan mempengaruhi kebutuhan karyawan, sikap dan perilaku kerja. 2. Kepuasan kerja, sikap dan perilaku karyawan Menurut Gibson 1994 kepuasan kerja tergantung pada tingkat hasil intrinsik dan hasil ekstrinsik serta bagaimana persepsi pemegang pekerjaan terhadapnya. Semua hasil ini mempunyai nilai yang berlainan bagi orang yang berbeda. Untuk sebagian orang, tanggung jawab dan pekerjaan yang penuh tantangan mempunyai nilai netral atau bahkan negative. Untuk orang lain menganggap hasil kerja semacam itu mempunyai nilai positif yang tinggi. Manusia berbeda dalam hal kepentingan yang mereka lekatkan pada hasil kerja. Perbedaan itu sendiri akan menjelaskan tingkat kepuasan kerja yang berbeda untuk tugas kerja yang pada dasarnya sama. Perbedaan individu yang penting adalah keterlibatan kerja, antara lain : a. Pekerjaan merupakan pusat perhatian hidup b. Mereka secara aktif turut serta dalam pekerjaan a. Mereka memandang pekerjaan sebagai pusat harga diri d. Mereka memandang pekerjaan sesuai dengan konsep pribadi Universitas Sumatera Utara 35 Perbedaan individu lainnya ialah ekuitas hasil yang sesuai dengan apa yang dianggap penghargaan sepantasnya bagi sipemegang pekerjaan. Jika penghargaan dianggap kurang adil dibandingkan dengan mereka yang melakukan tugas yang sama dengan persyaratan yang sama, maka sipemegang pekerjaan aakan merasa tidak puas dan berupaya memulihkan rasa keadilannya, yaitu dengan berusaha memperoleh penghargaan yang lebih besar secara primer ekstrinsik atau dengan memperkecil usaha kerja. Dengan demikian, terlihat bahwa dalam prestasi kerja juga terdapat banyak hasil yang potensial. Beberapa diantaranya mempunyai nilai primer bagi organisasi, contohnya hasil obyektif dan perluasan kerja. Seorang pekerja mengalami kemajuan dalam bekerja, berupa perasaan puas dalam suatu atau setiap jabatan posisi yang dipercayakan oleh organisasi perusahaan karena dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Kepuasan itu terlihat dari terhindarnya pekerja dari stress, penasaran keluhan dan berbagai gejala psikologis lainnya yang dapat merugikan dirinya dan atau organisasi perusahaan. Kepuasan itu akan semakin besar apabila sukses karir sejalan dengan tugas perkembangan berdasarkan usianya Nawawi, 2001. Menurut Nawawi 2001, pentingnya para pekerja manajer, staf dan petugas operasional memiliki kemampuan kerja yang prima agar dapat melaksanakan tugas – tugasnya secara efekti dan efisien. Dengan kemampuan kerja yang prima akan semakin besar kemungkinan organisasi perusahaan mencapai tujuan secara maksimal. Tingkat efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja sangat ditentukan oleh peningkatan kemampuan para pekerja yang mencakup aspek pengetahuan, Universitas Sumatera Utara 36 keterampilan , sikap, kerja sama, pemecahan masalah dan berbagai kemampuan manajerial lainnya. Dengan peningkatan tersebut hasil yang diharapkan adalah terwujudnya produktivitas yang tinggi. Untuk itu setiap pekerja perlu mempelajari dan memiliki nilai – nilai kompetitif yang relative kuat untuk mendukung pencapaian suksesnya karir. Nilai – nilai itu diantaranya ada yang bersifat teoritis, ekonomis, estetis, social, politis, dan relegius, yang perlu dijadikan pedoman bagi sikap karyawan terhadap pekerjaan sehari– hari. Realisasi hubungan sikap karyawan terhadap organisasi perusahaan dalam manajemen sumber daya manusia diperlukan kondisi sebagai berikut : a. Kesadaran dan pemahaman para pekerja bahwa setiap pekerjaan jabatan selalu memberikan kesempatan untuk maju dan berkembang. b. Setiap pekerja harus memahami bahwa tanggung jawab pengembangan karirnya berada pada individu masing– masing. c. Setiap pekerja perlu menyadari dan memahami bahwa tidak mudah bagi organisasi perusahaan untuk memadankan dirinya dengan karir berupa jabatan posisi yang tersedia karena biasanya lebih dari seorang pekerja yang memiliki peluang untuk mendapatkannya. Universitas Sumatera Utara 37

2.5. Prestasi Kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengaruh Karakteristik Individu dan Mutu Pelayanan Klinik VCT terhadap Pemanfaatan Klinik VCT oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Risiko HIV/AIDS di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

1 68 120

Pengaruh Higiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Blok D Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

9 72 139

Pengaruh Penerapan Manajemen Mutu Terpadu Terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia Di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

2 32 139

Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Petugas Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Medan

7 41 160

Analisis Pengaruh Pemberian Insentif Dan Tunjangan Risiko Terhadap Kinerja Petugas Pemasyarakatan Bagian Pengamanan Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan

1 48 137

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Serta Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Pada Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Di Medan

0 52 112

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMASYARAKATAN DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS I SURAKARTA.

1 1 10

FUNGSI RUMAH TAHANAN NEGARA DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN FUNGSI RUMAH TAHANAN NEGARA DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN PELAKU TINDAK PIDANA (Sebuah Studi Komparasi Rumah Tahanan Negara Kelas I A Surakarta dengan Lembaga Pemasyarak

0 0 12

Pelaksanaan Pembinaan terhadap Narapidana dan Tahanan di Lembaga Pemasyarakatan dan di Rumah Tahanan Negara.

0 0 11