Pendidikan dan Pelatihan Interprestasi Data

99 klasifikasi yang telah ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing-masing variabel penelitian dapat diamati dari beberapa indikator sebagai berikut:

5.2.1. Pendidikan dan Pelatihan

Sesuai dengan pengamatan serta pemberian kuisioner yang telah dilakukan pada responden maka diperoleh hasil bahwa pendidikan dan pelatihan pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara BKN Medan berada pada kategori sedang. Sehingga penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan perlu ditingkatkan baik terhadap pelaksanaan dan juga meningkatkan jumlah peserta dalam mengikuti diklat. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara BKN dilaksanakan setiap 3 kali dalam setahun. Adapun bentuk diklat yang dilaksanakan diklat fungsional, diklat structural dan diklat teknis. Penyelenggaraan diklat sering dilaksanakan oleh BKN Pusat di Jakarta. Namun Pegawai Negeri Sipil sebagai peserta diklat kurang memiliki minat untuk mengikuti diklat. Salah satunya dapat diketahui pada pelaksanaan Diklat Bahasa Inggris pada awal bulan September 2009, dimana yang ditargetkan pegawai yang mengikuti diklat sebanyak 3 orang namun yang terlaksana mengikuti diklat hanya 1 orang pegawai, sehingga panitia penyelenggaraan diklat juga harus dapat meningkatkan minat pegawai melaksanakan diklat yang diadakan pada lingkungan organisasi. Pendidikan dan Pelatihan dapat diukur melalui 5 lima indikator yang terdiri dari materi pendidikan dan pelatihan, metode pendidikan dan pelatihan, sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan, pelatihtenaga pengajarinstruktur pendidikan dan pelatihan, peserta pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan Pelatihan merupakan pembinaan bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberikan oleh Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik di lingkungan organisasi. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan wajib diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil sebagai peserta diklat. Universitas Sumatera Utara 100 Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan sesuai dengan kebutuhan pegawai dalam meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan. Untuk mengukur pemberian materi diklat, penulis menggunakan 4 pertanyaan pada quisioner yang disebarkan kepada pegawai pada Kanreg VI BKN Medan, yaitu tentang materi diklat yang diberikan tenaga pengajar Tabel 4.6., tentang materi diklat yang diterima pegawai dapat mempermudah penyelesaian pekerjaan Tabel 4.7., tentang pelatihtenaga pengajar menguasai materi sesuai bidangnya Tabel 4.13. dan tentang materi yang digunakan tenaga pengajar dalam diklat dapat diterima baik oleh pegawai Tabel 4.17.. Berdasarkan jawaban responden tentang materi diklat yang diberikan oleh tenaga pengajar terdapat 17 orang pegawai 40,47 yang menjawab materi yang diberikan sesuai, sehingga pegawai yang mengikuti diklat memperoleh pengetahuan secara teori sesuai bidangnya melalui materi diklat yang diajarkan oleh tenaga pengajar. Sedangkan jawaban responden tentang materi diklat yang diterima pegawai terdapat 21 orang 50,00 membantu dalam penyelesaian pekerjaan, sehingga teori yang diajarkan tenaga pengajar melalui materi yang diberikan dapat langsung dipraktekkan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Dari jawaban responden tentang tenaga pengajar menguasai materi diklat sesuai bidangnya, sebanyak 20 orang 47,61 berpendapat tenaga pengajar menguasai materi diklat, sehingga pegawai memperoleh materi dari tenaga pengajar yang benar-benar memahami materi diklat yang disampaikan. Sesuai jawaban responden tentang materi yang digunakan dapat diterima baik oleh pegawai, sebanyak 18 orang 42,85 berpendapat materi ataupun bahan yang disajikan dalam dapat diterima baik oleh pegawai, hal ini menunjukkan keinginan baik dari pegawai dalam mengikuti diklat menambah pengetahuan para pegawai. Selain dari pemberian materi diklat, pada pelaksanaanya diklat menggunakan metode yang juga salah satu cara yang digunakan tenaga pengajar dalam penyampaian materi yang Universitas Sumatera Utara 101 tepat kepada peserta diklat. Untuk mengukur pemberian metode diklat pada Kanreg VI BKN Medan, penulis menggunakan 3 pertanyaan pada quisioner yang disebarkan kepada pegawai, yaitu tentang metode yang diterapkan dalam diklat dapat memberi peran aktif bagi pegawai Tabel 4.8., tentang tentang metode yang digunakan mempermudah pegawai dalam menyerap materi yang diberikan Tabel 4.9., tentang metode yang dipergunakan dalam menyampaikan materi diklat Tabel 4.18. Berdasarkan jawaban responden tentang metode yang diterapkan dalam diklat dapat memberi peran aktif bagi pegawai, sebanyak 25 orang 59,52 berpendapat metode dalam diklat berperan bagi pegawai sehingga pegawai semakin aktif dalam menyelesaiakan pekerjaannya sesuai metode yang diajarkan. Sedangkan jawaban responden tentang metode yang digunakan dalam diklat mempermudah pegawai dalam penyampaian materi diklat, sebanyak 21 orang 50,00 berpendapat metode yang dipergunakan tenaga pengajar sesuai dengaan materi yang diberikan. Hal ini bertujuan dalam mempermudah pegawai memahami mater yang disampaikan dengan metode yang digunakan, Dari jawaban responden tentang metode yang dipergunakan dalam penyampaian materi diklat, sebanyak 22 orang 52,38 berpendapat pemberian metode sesuia dengan materi diklat yang disampaikan oleh tenaga pengajar. Dengan pemberian materi yang baik sehingga menghasilkan metode yang sesuai bidang pekerjaan pegawai. Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan pada Kantor Regional VI BKN Medan, yang terdiri dari lokasi pelaksanaan diklat, media yang digunakan dalam pemberian materi atau metode diklat, juga fasilitas yang lengkap sehingga diklat dapat berjalan sesuai rencana. Untuk mengukur kelengkapan sarana dan prasarana diklat, penulis menggunakan 3 pertanyaan pada quisioner yang disebarkan pada pegawai, yaitu tentang tempat pelaksanaan diklat yang kapasitasnya memadai sesuai dengan jumlah peserta Tabel 4.10., tentang fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan Diklat Universitas Sumatera Utara 102 sesuai dengan kebutuhan diklat Tabel 4.11, dan tentang fasilitas diklat mempengaruhi pelaksanaan diklat Tabel 4.12.. Berdasarkan jawaban responden tentang tempat pelaksanaan diklat, sebanyak 18 orang 42,85 berpendapat tempat pelaksanaan diklat memadai dengan jumlah peserta, sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi peserta selama mengikuti diklat karena tempat pelaksanaan diklat sesuai dengan kapasitas. Sedangkan jawaban responden tentang fasilitas yang digunakan sesuai dengan kebutuhan diklat, sebanyak 18 orang 42,85 berpendapat fasilitas yang digunakan cukup tersedia dan lengkap sesuai jumlah peserta dan memadai, sehingga pelaksanaan diklat tidak terkendala oleh penyediaan fasilitas. Dari jawaban responden tentang fasilitas diklat mempengaruhi pelaksanaan diklat, sebanyak 14 orang 33,33 berpendapat sangat mempengaruhi dan 14 orang 33,33 berpendapat cukup mempengaruhi terhadap penyediaan fasilitas diklat berpengaruh terhadap pelaksanaan diklat. Hal ini berpengaruh besar bagi peserta diklat dalam mengikuti pembinaan, sehingga bila suatu diklat kurang didukung kelengkapan fasilitas maka penyampaian materi dan metode diklat kurang dapat diterima oleh peserta diklat. Pelatih yang juga sebagai Tenaga Pengajar maupun Instruktur dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan adalah sebagai pemandu dan pembicara diklat. Pelatih maupun Tenaga Pengajar juga berfungsi sebagai media komunikasi bagi peserta untuk mengetahui dan bertanya seputar materi dan metode yang disampaikan dalam diklat. Tenaga Pengajar berasal dari instansi yang berbeda dengan peserta diklat sehingga peserta diklat dapat menambah pengetahuan dan wawasan selama berinterasi dengan seorang ahli dalam bidang pekerjaan pegawai. Untuk mengukur penyediaan PelatihTenaga PengajarInstruktur dalam Pelatihan dan Pendidikan, penulis menyediakan 2 pertanyaan dalam quisioner yang disebarkan pada pegawai, yaitu tentang pelatihinstruktur menguasai diklat sesuai dengan bidangnya Tabel Universitas Sumatera Utara 103 4.13., dan tentang materi yang digunakan tenaga pengajar dalam diklat dapat diterima baik oleh pegawai Tabel 4.17.. Berdasarkan jawaban responden tentang pelatihinstruktur menguasai diklat sesuia dengan bidangnya, sebanyak 20 orang 47,61 berpendapat pelatihinstruktur menguasai bidangnya. Materi dan metode yang diberikan kepada peserta diklat dikuasai dengan baik oleh tenaga pengajar memberikan dampak positive dengan mempermudah pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Sedangkan jawaban responden tentang pengajar dalam diklat dapat diterima baik oleh pegawai, sebanyak 18 orang 42,85 sehingga pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan sesuai bidangnya dan diterima oleh peserta diklat dengan baik. Peserta Pendidikan dan Pelatihan merupakan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan pelayanan publik yang lebih optimal membutuhkan pembinaan yang diperoleh dari pelaksanaan diklat. Untuk mengukur minat Pegawai Negeri Sipil sebagai peserta dalam mengikuti Pendidikan dan Pelatihan, penulis menyediakan 5 pertanyaan dalam quisioner yang disebarkan kepada pegawai. Berdasarkan pertanyaan, tentang pelaksanaan diklat tekhnis kepegawaian yang diadakan pada Kanreg VI BKN Medan Tabel 4.5., tentang peserta yang diikutkan dalam diklat, benar- benar pegawai yang membutuhkan Diklat Tabel 4.14., tentang usia maksimum peserta dalam mengikuti diklat Tabel 4.15., tentang jenjang pendidikan peserta dalam mengikuti diklat Tabel 4.16., tentang pendidikan dan pelatihan penting untuk dilaksanakan Tabel 4.19.. Berdasarkan jawaban responden tentang pelaksanaan diklat tekhnis kepegawaian sebanyak 14 orang 33,33 yang berpendapat pegawai lebih dari 3 kali mengikuti diklat, dapat dilihat keinginan pegawai Kanreg VI BKN Medan cukup baik terutama dalam mendapatkan pembinaan pegawai. Universitas Sumatera Utara 104 Sedangkan jawaban responden tentang peserta yang diikutkan dalam diklat benar-benar pegawai yang membutuhkan, sebanyak 25 orang 59,52 berpendapat dalam pelaksanaan diklat pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan melibatkan Pegawai Negeri Sipil dari segala bidang pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga pembinaan diberikan secara merata. Dari jawaban responden tentang usia maksimum pegawai dalam mengikuti suatu diklat, sebanyak 18 orang 42,85 berpendapat maksimal usia mengikuti diklat 45 tahun, walaupun dalam memperoleh Pendidikan dan Pelatihan tidak dibatasi oleh usia, namun pegawai berpendapat di atas umur 45 tahun, ada penurunan minat mengikuti pelaksanaan suatu diklat. Dari jawaban responden tentang jenjang pendidikan peserta dalam mengikuti diklat, sebanyak 20 orang 47,61 berpendapat pendidikan Strata – 1, jenjang pendidikan yang baik dalam mengikuti suatu diklat, yang dimana Strata – 1 jenjang pendidikan yang cukup memadai untuk mengerti dalam pengelolaan kepegawaian. Sesuai jawaban responden tentang pendidikan dan pelatihan penting untuk dilaksanakan, sebanyak 22 orang 52,39 berpendapat pelaksanaan diklat penting bagi Pegawai Negeri Sipil terutama dalam meningkatkan pelayanan publik.

5.2.2. Kinerja Pegawai Negeri Sipil