Hipotesis Pertama Pembahasan Pengujian Hipotesis

kemampuan pegawainya dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pegawai untuk mengikuti diklat sesuai dengan jenjang kariernya. Dalam upaya meningkatkan kemampuan pegawai, baik secara internal perusahaan maupun eksternal, perusahaan juga memberikan kesempatan belajar kepada para pegawai. Menurut sebagian besar responden, bahwa pelaksanaan kesempatan belajar yang ditentukan perusahaan sudah cukup baik 51,8 dan baik 48,2 . Dalam hal pemberian kesempatan belajar kepada pegawai menurut sebagian besar responden sudah baik 70,6 dan sangat baik 9,4 . Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan kesempatan yang sama untuk belajar kepada pegawai perusahaan.

4.2. Pembahasan Pengujian Hipotesis

4.2.1. Hipotesis Pertama

1 Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 hasil analisis regresi dapat dilihat pada Tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.12. Uji Determinasi Hipotesis Pertama Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,876a ,767 ,759 ,12530 a Predictors: Constant, X3, X1, X2 b Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah. Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.12 diketahui nilai koefisien determinasi R 2 hasil regresi sebesar 0,767 artinya bahwa variabel komunikasi, komitmen organisasi dan pemberian insentif dapat mempengaruhi kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk di Medan sebesar 76,7 . Selebihnya sebesar 23,3 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Faktor tersebut diantaranya adalah koordinasi kerja, motivasi kerja, iklim kerja, perangkat dan peralatan kerja, dan lain sebagainya. 2 Uji Serentak Uji F Pengaruh variabel komunikasi, komitmen organisasi dan pemberian insentif terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk di Medan dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut. Tabel 4.13. Hasil Uji F Hipotesis Pertama Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4,195 3 1,398 89,069 ,000a Residual 1,272 81 ,016 Total 5,467 84 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah. Dari Tabel 4.13 diperoleh nilai F hitung sebesar 89,069. Dengan menggunakan confidence interval CI 95  = 0.05 diperoleh nilai F tabel sebesar 2,72. Dengan demikian F hitung 89,069 F tabel 2,72 maka H ditolak dan H 1 diterima, artinya variabel komunikasi X 1 , komitmen organisasi X 2 dan pemberian insentif X 3 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk di Medan Y. Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.13 di atas terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari  = 0,05, hal ini berarti bahwa variabel independen memiliki pengaruh yang high significant. Hal ini berarti bahwa variabel komunikasi, komitmen organisasi dan pemberian insentif menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Medan, atau semakin baik komunikasi, komitmen organisasi dan pemberian insentif maka akan semakin tinggi pula kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Medan. 3 Uji Parsial Uji t Uji pengaruh variabel komitmen organisasi dan pemberian insentif secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14. Hasil Uji t Hipotesis Pertama Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,296 ,223 1,326 ,189 Komunikasi X1 ,251 ,046 ,329 5,450 ,000 Komitmen organiasi X2 ,306 ,059 ,321 5,185 ,000 Pemberian insentif X3 ,357 ,052 ,461 6,843 ,000 Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah. Dari Tabel 4.14 diperoleh nilai t hitung masing-masing variabel. Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat kepercayaan 95 atau  = 0,05. Nilai t tabel pada df 81 dengan  = 0,05 adalah 1,99. Pengaruh parsial dari variabel komunikasi X 1 diperoleh dengan nilai t hitung sebesar 5,45 dengan demikian t hitung 5,45 t tabel 1,99 maka H 1 diterima dan H ditolak, yang berarti bahwa variabel komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Universitas Sumatera Utara Negara Indonesia Persero Tbk di Medan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Husein 2006, bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Komunikasi yang baik dalam perusahaan, baik antar pegawai, antara pegawai dengan atasan, antara atasan dengan pegawai dan antar unit-unit bagian atau sentra-sentra dalam perusahaan akan meningkatkan kinerja pegawai. Karena dengan komunikasi yang baik akan terjalin kerjasama yang baik sehingga akan memudahkan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pengaruh parsial dari variabel komitmen organisasi X 2 diperoleh dengan nilai t hitung sebesar 5,185, dengan demikian t hitung 5,185 t tabel 1,99, maka H ditolak dan H 1 diterima, yang berarti bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Medan. Dengan demikian bahwa perubahan variabel komitmen organisasi akan mempengaruhi perubahan kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Medan. Pengaruh positif menunjukkan bahwa komitmen pegawai yang semakin tinggi juga menunjukkan kinerja pegawai yang semakin tinggi. Adanya komitmen pegawai terhadap perusahaan dan pekerjaannya akan memberikan tanggung jawab kepada pegawai untuk melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik- baiknya, sehingga kinerjanya akan semakin meningkat. Pengaruh parsial dari variabel pemberian insentif X 3 diperoleh dengan nilai t hitung sebesar 6,843 dengan demikian t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, yang berarti bahwa variabel pemberian insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Medan. Pemberian Universitas Sumatera Utara insentif merupakan faktor pendorong bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, karena dengan pemberian insentif sesuai dengan kinerja, pegawai merasa lebih dihargai perusahaan. Hasil penelitian bersesuaian dengan hasil penelitian Sujatmoko 2007, bahwa program insentif yang baik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti dengan adanya program insentif, maka karyawan akan semakin berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesa secara parsial dari ketiga variabel independen yang meliputi komunikasi, komitmen organisasi dan pemberian insentif diketahui bahwa secara parsial variabel pemberian insentif memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk di Medan.

4.2.2. Hipotesis Kedua