Sumber Belajar Penilaian Penerapan metode pembelajaran tipe make a match untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa pada materi sistem reproduksi kelas XI SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta.

Kegiatan Waktu Fase Kegiatan Guru mendapat giliran. Evaluasi Guru memperbaiki konsep yang salah dan meneguhkan pemahaman konsep siswa yang sudah benar. Penutup 15 menit Rangkumanrefleksi 4. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran yang telah diberikan. 5. Guru membagikan soal postest siklus II untuk mengetahui hasil belajar serta lembar kuisioner untuk mengetahui motivasi siswa selama proses pembelajaran. 6. Guru membagikan lembar kuisioner untuk mengetahui motivasi siswa setelah selesai mengikuti proses pembelajaran pada Siklus II. Tindak lanjut Mengajak siswa untuk selalu bersyukur dengan pemberian Tuhan supaya dapat menjaga diri terutama dalam hal reproduksi.

H. Sumber Belajar

1. Pratiwi, Sri Maryati, 2006, Biologi Untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Erlangga 2. Imaningtyas, Ayu, 2009, Mandiri Mengasah Kemandirian Diri Biologi untuk SMAMA Kelas XI, Bogor: Gelora Aksara Pratama 3. LKS dari sekolah buku pegangan siswa

I. Alat dan Bahan

1. LCD 2. Papan tulis 3. Laptop 4. Skema Gambar 5. LKS 6. Satu set metode Make a Match kartu soal dan kartu jawaban

J. Penilaian

1. Ranah kognitif : soal pretest dan postest bentuk soal pilihan ganda berjumlah 20 butir soal dan lembar kerja siswa LKS 2. Ranah afektif : Lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Lampiran 3.3 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Organ Reproduksi Laki-laki Alat reproduksi laki-laki pada bagian dalam adalah testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin. Saluran reproduuksi pada pria meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra. Sedangkan alat reproduksi luar pada laki- laki meliputi skrotum dan penis. Hormon yang terdapat pada sistem reproduksi laki-laki antara lain LH, testosteron, dan FSH. 1. Alat Kelamin Laki-laki Alat kelamin laki-laki berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu spermatozoa sperma. Alat laki-laki dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. a. Alat Kelamin Luar Penis berfungsi sebagai alat kopulasi persetubuhan b. Alat Kelamin Dalam Testis Saluran Reproduksi Epididimis, Vas deferens, Uretra Kelenjar Kelamin Vesika seminalis, Kelenjar Prostat, Kelenjar Bulbouretral Cowper a Testis : Alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan testosteron. b Epididimis : Tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens. c Vas deferens : Saluran tempat jalannya sperma dari epididimis sampai menuju kantung semenvesika seminalis. d Vesika seminalis : Merupakan kantong semenmani. Menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. e Kelenjar prostat : Menghasilkan getah yang mengandung kolesterol garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma f Kelenjar Bulbouretral Cowper : Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen g Duktus ejakulatorius : Menerima sperma dari duktus deferens dan sekresi vesikula seminalis disisinya. Kedua duktus ejakulatorius bermuara ke dalam uretra. h Uretra : Sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. i Kantong Urin : Tempat penyimpanan sisa-sisa pengeluaran yang akan dikeluarkan berupa urin j Skrotum : Kantung yang di dalamnya berisi testis. B. Organ reproduksi perempuan Alat reproduksi perempuan bagian dalam meliputi ovarium, saluran reproduksi, uterus, dan vagina. Sedangkan alat reproduksi luar pada perempuan meliputi labia mayor, labia minor, klitoris, vulva. Hormon yang terdapat pada wanita antara lain FSH, LH, estrogen, dan progesteron. Alat Kelamin Wanita 1. Alat Kelamin Luar a. Labium mayor disebut juga bibir luar vagina yang tebal berlapiskan lemak b. Labium minorabibir kecil : Sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis, tidak dilapisi lemak. c. Klitoris : Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap rangsangan karena banyak mengandung saraf. d. Mons Veneris : Pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang tampak membukit e. Orificum urethare muara saluran kencing : Berada tepat di bawah klitoris f. Himen Selaput Dara : Berlokasi di bawah saluran kencing yang mengelilingi lubang vagina. 2. Alat Kelamin Dalam a. Ovarium Indung Telur : Merupakan gonade perempuan yang berfungsi menghasilkan ovum dan mensekresikan hormon kelamin perempuan yaitu estrogen dan progesteron . b. Tuba falopi : Untuk menangkap ovum yang dilepas dari ovarium. Tempat pembuahan spermatozoid dengan ovum. c. Uterus Rahim : Merupakan ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. b. Vagina :Sebagai alat kopulasi wanita. Sebagai saluran terakhir reproduksi wanita. Sebagai saluran kelahiran. C. Mekanisme Pembentukan Gamet Ada dua macam mekanisme pembentukan gamet pada manusia antara lain spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis. Sedangkan oogenesis merupakan prose pembentukan sel telur atau ovum di dalam ovarium. 1. Spermatogenesis Pembentukan spermagamet jantan disebut spermatogenesis di dalam testis di tubulus seminiferus. Spermatogenesis terjadi setelah seorang laki-laki mengalami puber dewasa secara biologis. Pada dinding tubulus seminiferus telah tersedia calon sperma spermatogonium. Hasil akhir pada spermatogenesis yaitu empat sel sperma yang haploid. Struktur Sperma : Struktur sperma yang matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian tengah mengandung mitokondria spiral berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma. 2. Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan ovumsel telur. Oogenesis terjadi di ovarium. Di ovarium telah tersedia calon-calon sel telur oosit primer yang terbentuk sejak bayi lahir. Pada saat pubertas, melakukan pembelahan meiosis menghasilkan oosit sekunder dan badan polar. Hasil akhir dari oogenesis yaitu 3 badan polar dan 1 ovum yang fungsional. 3. Siklus Menstruasi Siklus menstruasi pada perempuan terdiri dari tiga fase yaitu fase aliran menstruasi, fase proliferasi, dan fase sekresi. Bila ovum tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan penuh dengan pembuluh darah akan rusak dan luruhruntuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam proses menstruasi haid. Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase yaitu : a. Fase proliferasi fase pra ovulasi dan fase ovulasi b. Fase sekresi fase pasca ovulasi c. Fase menstruasi Hormon yang berpengaruh terhadap siklus menstruasi adalah : a. FSH Follicle Stimulating Hormone b. LH Luteinizing Hormone c. Estrogen d. Progesteron Pada siklus menstruasi, folikel atau sel yang sudah matang akan menghasilkan sel telur ovum. 1. Fase Proliferasi fase pra ovulasi dan ovulasi Pada fase ini, hormon yang pertama berperan yaitu hormon FSH. FSH akan menstimulasi folikel agar sel telur matang. Selama proses pematangan, folikel akan mensekresikan hormon estrogen. Hormon estrogen : Memacu pertumbuhan endometrium sehingga dinding rahim semakin tebal. Kelenjar serviks menghasilkan cairan atau lendir.Adanya estrogen menghambat sekresi hormon FSH dan memacu hormon LH naik sehingga folikel de graaf pecah dan ovum terlepas dari folikel de graaf yang disebut ovulasi. Hal tersebut terjadi pada hari ke 14. 2. Fase Sekresi Fase pasca ovulasi Sel telur yang sudah matang dan keluar, sedangkan sel folikel de graaf yang melepaskan sel telur akan menjadi korpus rubrum yang akan mengeluarkan banyak darah. Perubahan korpus rubrum menjadi korpus luteum dipengaruhi oleh hormon LH. Kemudian korpus luteum mensekresikan progesteron dan estrogen. Hormon progesteron dan estrogen untuk pertumbuhan endometrium. Jika tidak terjadi kehamilan, korpus luteum akan menjadi korpus albicans yang tidak menghasilkan estrogen dan progesteron. Karena korpus luteum berdegenerasi. 3. Fase Menstruasi Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus. Hormon estrogen dan progesteron berhenti dan hilang. Dinding endometrium mengalami degenerasi. Endometrium akan mengeluarkan darah, mukuslendir, sel-sel epitel yang melapisi dari rongga uterus ke vagina yang merupakan darah haid. Dengan menurunnya dan hilangnya progesteron dan estrogen, FSH aktif diproduksi lagi dan siklus dimulai lagi. D. Fertilisasi dan Kehamilan Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma dan ovum. Proses ini berlangsung di dalam tubuh manusia sehingga disebut fertilisasi internal. Proses fertilisasi dan kehamilan melalui tiga tahapan yaitu perkembangan embrio di rahim, pembentukan membran embrio, dan pembentukan plasenta. 1. Perkembangan Embrio di Rahim a. Embrio : Zigot → 2 sel → 4 sel → terus membelah → morula → blastula → gastrula → organogenesis Morula 3-4 hari : Bentukan kumpulan sel yang menyerupai bola dan tersusun rapat. Proses pembentukan morula disebut morulasi. Blastula : Bentuk lanjutan dari morula. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat rongga sel yang disebut dengan Blastocoel. Proses terbentuknya blastula adalah blastulasi. Gastrula : Bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula. Saat embrio tumbuh, endoderma berkembang menjadi batas epitelium gastro instestinum, alat pernapasan, dan sejumlah organ. Mesoderma membentuk peritonium, otot, tulang, dan jaringan ikat lain. Ektoderma membentuk kulit dan sistem saraf. 2. Pembentukan Membran Embrio a. Kantong Kuning Telur : merupakan membran yang dibatasi endoderma. Kantong ini berfungsi menyediakan nutrisi utama bagi embrio. b. Amnion : merupakan pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh, amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion. Cairan amnion berfungsi melindungi embrio dari tekanan, benturan, gesekan dan membantu regulasi suhu tubuh embrio. Korion : merupakan derivat dari ektoderma dan mesoderma tropoblas. Korion menjadi bagian utama plasenta. Membran embrio ini menyelubungi amnion dan kantong kuning telur. Setelah semua membran dari plasenta terbentuk maka embrio disebut juga janinfetus. Alantois : Alantois berupa membran vaskular kecil yang merupakan tempat mula- mula pembentukan darah. Fungsi alantois adalah untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi. 3. Pembentukan Plasenta Plasenta mulai terbentuk pada bulan ketiga dari kehamilan. Plasenta berbentuk pipih dan berkembang dari korion dan sebagian endometrium. Fungsi dari plasenta adalah sebagai berikut : a. Memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke darah janin. b. Memungkinkan karbon dioksida dan sisa metabolisme janin berdifusi ke darah ibu. c. Menyuplai makanan seperti koarbohidrat, protein, kalsium, dan besi ke tubuh janin. d. Menghasilkan beberapa hormon yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan. Tali Pusar Tali pusar tersusun atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilikus dan vena umbilikus serta diperkuat oleh jaringan ikat pipih dan alantois. Apabila bayi telah lahir maka tali pusar akan tetap menempel di perut bayi hingga beberapa hari. Setelah tali pusar tanggal, akan meninggalkan bekas di perut yang sering disebut pusar. E. ASI Air Susu Ibu Air susu ibu ASI dihasilkan oleh kelenjar susu pada payudara seorang perempuan yang biasanya dihasilakn setelah kehamilan atau setelah melahirkan. ASI yang pertama kali keluar serta mengandung zat kekebalan disebut kolostrum. Kolostrum berwarna lebih kuning dan lebih kental daripada ASI. Kolostrum berkhasiat membersihkan saluran pencernaan bayi dari mukoneum kotoran yang terdapat dalam saluran pencernaan janin. ASI memiliki banyak manfaat untuk bayi. ASI Eksklusif diberikan pada bayi selama tiga bulan pertama kelahiran tanpa pemberian makanan atau minuman tambahan. Setelah tiga bulan ASI diberikan sampai bayi berumur kurang lebih 2 tahun. Hal ini akan memacu pertumbuhan bayi, serta daya tahan tubuhnya semakin baik. Khasiat ASI a. ASI sebagai makanan untuk bayi. b. ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi. c. ASI tidak mengandung bibit penyakit, justru mengandung zat penolak untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Resiko alergi pada bayi sangat kecil. d. Pemberian ASI dapat mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan bayinya. e. Bayi yang menyusu pada ibunya memiliki pertumbuhan gigi geraham lebih baik. f. ASI memiliki kandungan gizi lengkap yaitu makronutrien protein, lemak, karbohidrat dan mikronutrien vitamin dan mineral . Keuntungan lain dari pemberian ASI adalah praktis, karena dapat diberikan kapan saja, dimana saja dalam keadaan segar dengan suhu yang sesuai dengan suhu bayi, higenis, dan ekonomis. F. Alat-Alat Kontrasepsi Upaya untuk mencegah pembuahan antara spermatozoid dengan ovum. Macam-macam alat kontrasepsi beserta mekanisme kerja 1. IUD Intera Uterine Device Mekanismenya : gulungan plastik dimasukkan ke dalam uterusrahim. Akibat dalam penggunaan IUD adalah mencegah terjadinya implantasi. Implantasi = perlekatan dengan dinding uterus. 2. Vasektomi : Pemotongan vasa deferensia dan kemudian tiap ujung potongan diikat. Atau pemutusan saluran sperma. 3. Tubektomi : Pemotongan oviduk dan kemudian tiap ujng potongan diikat. Atau memutuskan tuba falopi. 4. Pil KB : Pil yang mengandung hormon ini diminum tiap hari. Akibatnya tidak mengeluarkan FSH dan LH. 5. Suntik : Mencegah ovulasi dan mencegah terjadinya pelepasan ovum. 6. Spons vagina : Spons yang diberi spermisida pembunuh sperma dimasukkan ke vagina. Akibatnya membunuh sperma yang masuk. 7. Karet KB : Dipakai untuk menyelubungi penis. Akibatnya mencegah sperma masuk ke vagina. 8. Diafragma : Cawan plastik dimasukkan pada vagina untuk menutup serviks. Akibatnya menghalangi sperma masuk ke vagina G. KelainanPenyakit Sistem Reproduksi Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan akibat penyakit atau kelainan. Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh kuman penyakit, faktor genetik, atau hormon. Beberapa gangguan pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut. 1. Kanker Payudara : Kanker payudara dapat dialami wanita setelah menopause dan jarang terdapat pada wanita di bawah usia 30 tahun. Pengobatan bisa dengan operasi, sinar radioaktif, dan obat-obatan. 2. Kanker Serviks : Kanker serviks kanker leher rahim banyak dialami wanita berusia 40-55 tahun. Kanker serviks diduga berhubungan erat dengan infeksi virus human papilloma virus. Pengobatan dengan operasi, sinar radioaktif, dan obat-obatan. 3. AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome : Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV Human Immundeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga penderita AIDS menjadi rentan terhadap penyakit infeksi. Gejala AIDS sulit diamati karena mirip dengan gejala penyakit lain. AIDS ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan dari darah ibu yang dikandungnya. Belum ada obat untuk AIDS. 4. Impotensi : Ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain gangguan reproduksi hormon testosteron, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alkohol, obat-obatan, rokok, dan gangguan sistem saraf. 5. Gonorea : Penyakit infeksi akut menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rektum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejalanya rasa sakit saat buang air kecil dan keluarnya nanah berwarna kuning kehijauan dari uretra. 6. Sifilis Raja Singa : Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian luar. Sifilis menimbulkan kerusakan organ tubuh selain organ kelamin seperti otak, jantung, pembuluh darah, hati, dll. Sifilis dapat menyebabkan kebutaan dan kematian pada bayi. Lampiran 3.4 LEMBAR KERJA SISWA 1 Nama kelompok : Judul : Sistem Reproduksi Manusia

A. Tujuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS 1X C SMP NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010

0 1 17

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI SD.

0 3 31

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

2 21 232

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL ... 1 SM

0 0 8

Pengaruh metode eksperimen berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta - USD Repository

0 2 86