pembelajaran matematika dapat membantu siswa dalam memahami topik persegipanjang dan persegi.
c. Siswa menyukai model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games- Tournament, karena lebih seru dan tidak menegangkan
d. Siswa merasa senang dapat berkompetisi melawan kelompok lain dalam turnamen.
D. Analisis Data 1. Analisis Hasil Turnamen
a. Turnamen 1 Pencapaian hasil dalam turnamen dapat dinyatakan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.19 Hasil Turnamen I
No Kelompok Skor Total
Kelompok Skor Rata-
Rata Kelompok Penghargaan
Kelompok
1 A
240 30
Good Team 2
B 120
15 Good Team
3 C
120 15
Good Team 4
D 150
18, 75 Good Team
5 E
150 18, 75
Good Team 6
F 150
18, 75 Good Team
7 G
120 15
Good Team 8
H 150
18, 75 Good Team
Kelompok yang mendapat skor rata- rata kelompok tertinggi adalah kelompok yang memenangkan turnamen. Pada
turnamen I yang mendapatkan skor rata- rata kelompok tertinggi adalah kelompok A. Dengan demikian, kelompok A berhasil
menjadi pemenang pada turnamen I. b. Turnamen II
Pencapaian hasil dalam turnamen dapat dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel 4.20 Hasil Turnamen II
No Kelompok Skor Total
Kelompok Rata- Rata
Kelompok Penghargaan
Kelompok
1 A
150 18, 75
Good Team 2
B 90
11, 25 Good Team
3 C
150 18, 75
Good Team 4
D 90
11, 25 Good Team
5 E
120 15
Good Team 6
F 180
22, 5 Good Team
7 G
150 18, 75
Good Team 8
H 270
33, 75 Good Team
Kelompok yang mendapat skor rata- rata kelompok tertinggi adalah kelompok yang memenangkan turnamen. Pada turnamen II
yang mendapatkan skor rata- rata kelompok tertinggi adalah kelompok
H. Dengan demikian, kelompok H berhasil menjadi pemenang pada turnamen II.
2. Analisis Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
Analisis data kuisioner motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams- Games Tournament TGT adalah sebagai berikut.
Tabel 4.21 Analisis Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
No NAMA
Jenis Kelamin
Jumlah Skor
Presentase Kualifikasi
1 Siswa 1
L 88
67, 629 Tinggi
2 Siswa 2
L
101 77, 692
Tinggi 3
Siswa 3
P
96 73, 846
Tinggi 4
Siswa 4 P
102 78, 462
Tinggi 5
Siswa 5 L
85 86, 154
Sangat Tinggi 6
Siswa 6 L
94 72, 308
Tinggi 7
Siswa 7 P
112 86, 154
Sangat Tinggi 8
Siswa 8 P
104 80
Tinggi 9
Siswa 9 P
96 73, 846
Tinggi 10 Siswa 10
P 89
68, 462 Tinggi
11 Siswa 11 P
103 79, 231
Tinggi 12 Siswa 12
L
92 70, 769
Tinggi
No NAMA
Jenis Kelamin
Jumlah Skor
Presentase Kualifikasi
13 Siswa 13 L
111 85, 385
Sangat Tinggi 14 Siswa14
L 91
70 Tinggi
15 Siswa 15 L
93 71, 538
Tinggi 16 Siswa 16
L 80
61, 538 Tinggi
17 Siswa 17 L
92 70, 769
Tinggi 18 Siswa 18
P
99 76, 154
Tinggi 19 Siswa 19
P
98 75, 385
Tinggi 20 Siswa 20
P
101 77, 692
Tinggi 21 Siswa 21
P 87
66, 923 Tinggi
22 Siswa 22 P
113 86, 923
Sangat Tinggi 23 Siswa 23
P 104
80 Tinggi
24 Siswa 24 P
100 76, 923
Tinggi 25 Siswa 25
P 99
76, 154 Tinggi
26 Siswa 26 P
124 95, 385
Sangat Tinggi 27 Siswa 27
L 86
66, 154 Tinggi
28 Siswa 28 P
103 79, 231
Tinggi 29 Siswa 29
P
103 79, 231
Tinggi 30 Siswa 30
P 124
95, 385 Sangat Tinggi
31 Siswa 31 P
98 75, 385
Tinggi 32 Siswa 32
L 93
71, 538 Tinggi
Hasil motivasi belajar siswa jika dikelompokkan berdasarkan kriteria pencapaian adalah sebagai berikut
Tabel 4.22 Jumlah Siswa dalam Kualifikasi Motivasi Belajar Siswa Kualifikasi
Jumlah
Sangat Tinggi 6
Tinggi 26
Sedang -
Rendah -
Sangat Rendah -
Dari data di atas, maka diperoleh 6 siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi serta 26 siswa yang memiliki motivasi belajar
yang tinggi. Maka motivasi belajar siswa yang mencapai kriteria minimal tinggi adalah:
� =
ℎ � � � � � �
� � � � ���
ℎ � � � � �� � � �
× 100
= 32
32 × 100
= 100
Hasil motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams- Games Tournament TGT yang
mencapai kualifikasi tinggi adalah 100.
3. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan pada data hasil tes belajar siswa, maka dapat dilakukan analisis seperti berikut:
Tabel 4.23 Analisis Nilai Tes Hasil Belajar Siswa
No NAMA
Jenis Kelamin
Nilai Ket
Kriterian Pencapaian
1 Siswa 1
L 58
Tidak Tuntas Kurang Baik
2 Siswa 2
L 84
Tuntas Sangat Baik
3 Siswa 3
P 87
Tuntas Sangat Baik
4 Siswa 4
P 97
Tuntas Sangat Baik
5 Siswa 5
L 81
Tuntas Sangat Baik
6 Siswa 6
L 90
Tuntas Sangat Baik
7 Siswa 7
P 90
Tuntas Sangat Baik
8 Siswa 8
P 99
Tuntas Sangat Baik
9 Siswa 9
P 100
Tuntas Sangat Baik
10 Siswa 10 P
91 Tuntas
Sangat Baik
11 Siswa 11 P
96 Tuntas
Sangat Baik
12 Siswa 12 L
80 Tuntas
Sangat Baik
13 Siswa 13 L
79 Tuntas
Baik
14 Siswa14 L
87 Tuntas
Sangat Baik
15 Siswa 15
L 93
Tuntas Sangat Baik
16 Siswa 16
L 75
Tuntas Baik
No NAMA
Jenis Kelamin
Nilai Ket
Kriterian Pencapaian
17 Siswa 17 L
86 Tuntas
Sangat Baik
18 Siswa 18 P
87 Tuntas
Sangat Baik
19 Siswa 19 P
93 Tuntas
Sangat Baik
20 Siswa 20 P
97 Tuntas
Sangat Baik
21 Siswa 21 P
83 Tuntas
Sangat Baik
22 Siswa 22
P 91
Tuntas Sangat Baik
23 Siswa 23
P 76
Tuntas Baik
24 Siswa 24
P 99
Tuntas Sangat Baik
25 Siswa 25 P
93 Tuntas
Sangat Baik
26 Siswa 26 P
93 Tuntas
Sangat Baik
27 Siswa 27 L
93 Tuntas
Sangat Baik
28 Siswa 28 P
66 Tidak Tuntas
Cukup Baik
29 Siswa 29 P
93 Tuntas
Sangat Baik
30 Siswa 30 P
91 Tuntas
Sangat Baik
31 Siswa 31 P
93 Tuntas
Sangat Baik
32 Siswa 32
L 30
Tidak Tuntas Sangat
Kurang Baik
Hasil belajar siswa jika dikelompokkan berdasarkan kriteria pencapaian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.24 Jumlah Siswa dalam Kriteria Pencapaian Hasil Belajar Kriteria Prestasi
Jumlah Siswa
Sangat Baik 26
Baik 3
Cukup Baik 1
Kurang Baik 1
Sangat Kurang Baik 1
Maka hasil belajar siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal KKM adalah:
� =
ℎ � � � � � �
� ℎ � � � �
�� �
× 100
= 29
32 × 100
= 90, 625 Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang mencapai atau melebihi KKM adalah 90, 625. Sedangkasn siswa yang tidak
mencapai KKM adalah 9, 375.
4. Analisis Hasil Wawancara Siswa
Dari hasil transkrip wawancara antara peneliti dengan beberapa siswa, analisis yang dilakukan oleh peneliti juga dikaitkan dengan hasil
belajar berupa hasil tes hasil belajar siswa yang berkaitan.
a. Wawancara siswa I Siswa I merasa senang mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dalam pelajaran matematika pada
materi persegipanjang dan persegi. Hal ini disebabkan karena dengan model pembelajaran ini, siswa I dapat belajar dalam
kelompok, serta dapat menyelesaikan tugas bersama- sama rekan satu kelompoknya. Selain itu juga, membantu siswa I
dalam memahami materi yang diberikan, serta jika siswa I mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran,
rekan- rekan dalam satu kelompok dapat membantu siswa I mengatasi
kesulitanya. Model
pembelajaran ini
juga memotivasi belajar siswa I, karena dengan diadakannya
turnamen siswa I belajar lebih keras untuk dapat memenangkan turnamen yang diadakan.
Berdasarkan hasil tes hasil belajar , nilai yang didapat oleh siswa I mencapai nilai 93 dan memiliki motivasi belajar tinggi,
mencapai 71, 538. Hasil wawancara yang juga disesuaikan dengan tes hasil
belajar siswa, serta kuisioner motivasi belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dapat diterima oleh siswa I.
Jawaban jawaban tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran D.3
b. Wawancara siswa II Siswa II merasa senang mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dalam pelajaran matematika pada
materi persegipanjang dan persegi. Hal ini disebabkan karena dengan model pembelajaran ini, siswa II dapat saling
berdiskusi dengan
rekan sekelompok,
serta dapat
menyelesaikan tugas bersama- sama rekan satu kelompoknya, sehingga membantu siswa II dalam memahami materi yang
diberikan, serta jika siswa II mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, rekan- rekan dalam satu
kelompok dapat membantu siswa II mengatasi kesulitanya. Model pembelajaran ini juga memotivasi belajar siswa II,
karena dengan diadakannya turnamen siswa II menjadi lebih bersemangat, untuk dapat memenangkan turnamen yang
diadakan. Berdasarkan hasil tes hasil belajar , nilai yang didapat oleh
siswa II mencapai nilai 93 dan memiliki motivasi belajar sangat tinggi, mencapai 95, 385.
Hasil wawancara yang juga disesuaikan dengan tes hasil belajar siswa, serta kuisioner motivasi belajar siswa, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dapat
diterima oleh siswa II. Jawaban jawaban tes hasil belajar dapat dilihat pada
lampiran D.3
c. Wawancara siswa III Siswa III merasa senang mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dalam pelajaran matematika pada
materi persegipanjang dan persegi. Hal ini disebabkan karena dengan model pembelajaran ini, siswa III dapat belajar dalam
kelompok, serta dapat menyelesaikan tugas bersama- sama rekan satu kelompoknya, sehingga sangat membantu siswa III
dalam memahami materi yang diberikan. Jika siswa III mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
rekan- rekan dalam satu kelompok dapat membantu siswa III mengatasi
kesulitanya. Model
pembelajaran ini
juga memotivasi belajar siswa III, karena dengan diadakannya
turnamen siswa III belajar lebih keras untuk dapat menjawab soal- soal turnamen.
Berdasarkan hasil tes hasil belajar , nilai yang didapat oleh siswa III mencapai nilai 79 dan memiliki motivasi belajar
sangat tinggi, mencapai 85, 385.
Hasil wawancara yang juga disesuaikan dengan tes hasil belajar siswa, serta kuisioner motivasi belajar siswa, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dapat
diterima oleh siswa III. Jawaban jawaban tes hasil belajar dapat dilihat pada
lampiran D.3
d. Wawancara siswa IV Siswa IV merasa senang mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dalam pelajaran matematika pada
materi persegipanjang dan persegi. Hal ini disebabkan karena dengan model pembelajaran ini, siswa IV dapat belajar dalam
kelompok, serta dapat menyelesaikan tugas bersama- sama rekan satu kelompoknya. Jika siswa IV mengalami kesulitan
dalam mengikuti proses pembelajaran rekan- rekan dalam satu kelompok dapat membantu mengatasi kesulitanya. Model
pembelajaran ini juga memotivasi belajar siswa IV, karena dengan diadakannya turnamen membuat menjadi lebih
bersemangat. Berdasarkan hasil tes hasil belajar , nilai yang didapat oleh
siswa IV mencapai nilai 76 dan memiliki motivasi belajar tinggi, mencapai 80.
Hasil wawancara yang juga disesuaikan dengan tes hasil belajar siswa, serta kuisioner motivasi belajar siswa, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dapat
diterima oleh siswa IV. Jawaban jawaban tes hasil belajar siswa dan kuisioner
motivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran D.3
e. Wawancara siswa V Siswa V merasa senang mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dalam pelajaran matematika pada
materi persegipanjang dan persegi. Hal ini disebabkan karena dengan model pembelajaran ini, siswa V dapat belajar dalam
kelompok, serta dapat menyelesaikan tugas bersama- sama rekan satu kelompoknya, sehingga sangat membantu siswa V
dalam memahami materi yang diberikan. Jika siswa V mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
rekan- rekan dalam satu kelompok dapat membantu mengatasi kesulitanya.
Berdasarkan hasil tes hasil belajar , nilai yang didapat oleh siswa V hanya mencapai nilai 30, sehingga siswa V tidak
tuntas dalam mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe Teams- Games Tournament TGT karena tidak mencapai
standar KKM. Padahal siswa V memiliki motivasi belajar tinggi, mencapai 71, 538.
Hasil wawancara yang juga disesuaikan dengan tes hasil belajar siswa, serta kuisioner motivasi belajar siswa, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dapat
diikuti oleh siswa V. Namun siswa V harus lebih aktif dan banyak latihan soal, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
pada pembelajaran yang selanjutnya. Jawaban jawaban tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada
lampiran D.3
f. Wawancara siswa VI Siswa VI merasa senang mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dalam pelajaran matematika pada
materi persegipanjang dan persegi. Hal ini disebabkan karena dengan model pembelajaran ini, siswa VI dapat belajar dalam
kelompok, serta dapat menyelesaikan tugas bersama- sama rekan satu kelompoknya, sehingga sangat membantu siswa VI
dalam memahami materi yang diberikan. Jika siswa VI mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
rekan- rekan dalam satu kelompok dapat membantu mengatasi kesulitanya.
Berdasarkan hasil tes hasil belajar , nilai yang didapat oleh siswa VI hanya mencapai nilai 58, sehingga siswa VI tidak
tuntas dalam mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT karena tidak mencapai
standar KKM. Padahal siswa V memiliki motivasi belajar tinggi, mencapai 67, 629.
Hasil wawancara yang juga disesuaikan dengan tes hasil belajar siswa, serta kuisioner motivasi belajar siswa, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams- Games- Tournament TGT yang diterapkan oleh peneliti dapat
diikuti oleh siswa VI. Namun siswa VI harus lebih aktif dan banyak latihan soal, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
pada pembelajaran yang selanjutnya. Jawaban jawaban tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada
lampiran D.3
5. Analisis Keseluruhan
Analisis keseluruhan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Seluruh siswa dapat mencapai kriteria memiliki motivai belajar
yang tinggi, dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Teams Games- Tournament TGT.
b. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada topik persegipanjang dan persegi dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams- Games Tournament TGT yang mencapai KKM adalah 90, 625.
c. Hasil wawancara dengan beberapa siswa yang disesuaikan dengan tes hasil belajar, motivasi belajar siswa dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games- Tournament TGT yang diterapkan disukai oleh siswa
dan dapat diikuti siswa.
E. Pembahasan