Sumberdaya yang terdapat di Perusahaan TIMMUSH terdiri dari dua jenis, yaitu sumberdaya manusia dan sumberdaya fisik yang meliputi lahan
bangunan dan alat-alat produksi.
5.4.1 Sumberdaya Manusia
Perusahaan dalam industri kecil lebih berfungsi sebagai industri padat karya
yang memanfaatkan
tenaga kerja
terutama tenaga
kerja yang
berpendidikan rendah. Sumberdaya manusia yang berada di dalam Perusahaan TIMMUSH umumnya tidak diperlukan tenaga kerja yang berlatar belakang
pendidikan tinggi dan berketerampilan khusus. Kebanyakan dari mereka mempunyai tingkat pendidikan yang cukup rendah, yaitu lulusan SD dan SMP.
Sumberdaya yang dimiliki oleh Perusahaan TIMMUSH saat ini berjumlah 16 orang. Tenaga kerja tersebut berasal dari daerah sekitar perusahaan, yaitu
Desa Cibuntu dan Gunung Bunder. Perekrutan karyawan dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan pada saat itu dan tanpa ada ikatan, dalam arti
karyawan yang telah direkrut dapat masuk dan keluar sesuai dengan keinginannya. Pembagian kerja dan jumlah tenaga kerja pada Perusahaan
TIMMUSH dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jenis Pekerjaan dan Jumlah Tenaga Kerja pada Perusahaan TIMMUSH
No. Jenis Pekerjaan
Tenaga Kerja orang
1 Pengayakan dan pencampuran
2 2
Pengisian media ke dalam plastik 4
3 Sterilisasi
2 4
Pembibitan 4
5 Pemeliharaan
2 6
Panen dan pasca panen 2
Jumlah 16
Sumber : Perusahaan TIMMUSH, 2008
Jam kerja bagi karyawan Perusahaan TIMMUSH dimulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00 dengan waktu istirahat dari pukul 12.00 hingga pukul 13.00.
Tenaga kerja bekerja selama delapan jam per hari dengan hari kerja selama tujuh hari dalam satu minggu.
Pembayaran gaji bagi karyawan tetap dilakukan setiap akhir bulan, yaitu sebesar Rp 360.000 per orang. Sistem penggajian yang diberlakukan di
Perusahaan TIMMUSH adalah sistem gaji harian yang pembayarannya dilakukan setiap akhir bulan. Gaji yang diberikan kepada masing-masing tenaga
kerja yaitu sebesar Rp 12.000 per hari HKP.
5.4.2 Sumberdaya Fisik
Sumberdaya fisik yang dimiliki oleh Perusahaan TIMMUSH terdiri dari tiga jenis yaitu lahan, bangunan, dan alat-alat produksi.
1. Lahan Luas lahan keseluruhan yang dimiliki oleh Perusahaan TIMMUSH adalah
satu hektar, tetapi yang digunakan untuk budidaya jamur tiram putih hanya seluas 4000 meter persegi.
2. Bangunan Perusahaan TIMMUSH memiliki beberapa bangunan dalam kegiatan
usahanya, yaitu terdiri dari ruang persiapan, ruang inokulasi, ruang inkubasi, ruang produksi, dan ruang pembibitan Lampiran 1. Bangunan-bangunan yang
digunakan untuk memproduksi jamur tiram putih merupakan bangunan yang khusus dibangun untuk memproduksi jamur tiram putih ada beberapa
perusahaan yang menggunakan bangunan bekas kandang ternak untuk memproduksi jamur tiram putihnya.
a. Ruang Persiapan Ruang persiapan yaitu ruangan yang digunakan untuk persiapan
pembuatan media tanam. Kegiatan yang dilakukan pada ruang persiapan antara lain kegiatan pengayakan, pencampuran, pengomposan, dan pewadahan
pengisian media ke dalam plastik. Kegiatan pengayakan, pencampuran, dan pewadahan pada Perusahaan TIMMUSH dilakukan secara manual.
b. Ruang Inokulasi Ruang inokulasi adalah ruangan yang digunakan untuk kegiatan
memasukkan bibit pada media tanam. Ruang inokulasi harus mudah dibersihkan untuk menghindari terjadinya kontaminasi oleh mikroba lain.
c. Ruang Inkubasi dan Produksi Pada Perusahaan TIMMUSH ruang inkubasi dan ruang produksi
disatukan. Ruang inkubasi adalah ruang yang digunakan untuk menumbuhkan miselium jamur tiram putih pada media tanam yang sudah diinokulasi,
sedangkan ruang produksi digunakan untuk menumbuhkan jamur tiram putih. Kondisi ruang inkubasi diatur pada suhu 23-28C kisaran temperatur normal
untuk pertumbuhan miselium jamur tiram putih. Ruang inkubasi dan produksi dilengkapi dengan rak-rak untuk menempatkan baglog yang telah diinokulasi.
Saat ini Perusahaan TIMMUSH memiliki dua buah kumbung dengan masing- masing kapasitas sebesar 170.000 dan 185.000 baglog. Dalam setiap kumbung,
terdapat rak-rak berukuran 690 cm × 120 cm × 225 cm, yang digunakan untuk meletakkan baglog jamur tiram putih. Setiap rak terdapat enam tingkat dengan
kapasitas masing-masing tingkat sebesar 748 baglog. Tabel 5 menunjukkan rincian ruang produksi yang dimiliki Perusahaan TIMMUSH.
Tabel 5. Rincian Ruang Produksi Jamur Tiram Putih di Perusahaan TIMMUSH
No. Uraian
Luas m
2
Jumlah Rak unit
Kapasitas Produksi baglog
1 2
Ruang Produksi 1 atas Ruang Produksi 2 bawah
46,8 × 16,8 35,8 × 16,8
42 38
185.000 170.000
Sumber : Perusahan TIMMUSH, 2008
d. Ruang Pembibitan Ruang pembibitan adalah ruang yang khusus digunakan untuk proses
produksi bibit. Ruang produksi bibit ini harus benar-benar steril karena peluang terjadinya kontaminasi sangat besar pada proses pembuatan bibit jamur tiram
putih. 3. Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada Perusahaan TIMMUSH tidak jauh berbeda dengan yang digunakan oleh petani jamur lainnya di daerah
tersebut. Peralatan yang digunakan pada Perusahaan TIMMUSH masih tergolong sederhana. Lampiran 2 menunjukkan alat-alat yang digunakan oleh
Perusahaan TIMMUSH dalam menjalankan usahatani jamur tiram putih.
5.5 Keragaan Usahatani Jamur Tiram Putih di Perusahaan TIMMUSH