6.1.3 Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani
Analisis perbandingan dilakukan untuk membandingkan hasil analisis pendapatan usahatani jamur tiram putih di Perusahaan TIMMUSH. Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan, usahatani jamur tiram putih di Perusahaan TIMMUSH baik pada saat masih menggunakan kompor semawar maupun
setelah menggunakan
kayu bakar
sama-sama menguntungkan
untuk diusahakan.
Pada Tabel 7 terlihat bahwa pendapatan tertinggi terjadi setelah Perusahaan TIMMUSH mengganti alat sterilisasinya dari kompor semawar ke
kayu bakar. Besarnya pendapatan atas biaya tunai dan biaya total antara sebelum dan setelah terjadi perubahan alat sterilisasi ternyata tidak jauh
berbeda. Perbedaan tersebut hanya sebesar Rp 100.000 atau 2,10 persen untuk pendapatan atas biaya tunai dan Rp 333.332 atau 20,72 persen untuk pendapatan
atas biaya total.
Tabel 7. Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih di Perusahaan TIMMUSH Selama Satu Musim Tanam
No. Keterangan
Kompor Semawar
Kayu Bakar Perbedaan
1 Total penerimaan Rp
12.895.200 12.895.200
2 Biaya tunai Rp
8.093.000 7.993.000
-100.000 3
Biaya diperhitungkan Rp 3.158.776
2.925.444 -233.332
4 Total biaya Rp
11.251.776 10.918.444
-333.332 5
Pendapatan atas biaya tunai Rp 4.802.200
4.902.200 100.000
6 Pendapatan atas biaya total Rp
1.643.424 1.976.756
333.332 7
RC atas biaya tunai 1,59
1,61 0,02
8 RC atas biaya total
1,15 1,18
0,03
Hasil nilai RC rasio menunjukkan bahwa usahatani jamur tiram putih di Perusahaan TIMMUSH yang paling efisien adalah ketika pemilik perusahaan
sudah mengganti alat sterilisasinya dari kompor semawar ke kayu bakar. Nilai
RC rasio atas biaya tunai dan biaya total setelah menggunakan kayu bakar meningkat menjadi 1,61 dan 1,18. Artinya, setiap Rp 1.000 biaya yang
dikeluarkan selama proses budidaya akan memberikan penerimaan berturut- turut sebesar Rp 1.610 dan Rp 1.180. Seperti halnya dengan jumlah pendapatan,
nilai RC rasio antara sebelum dan setelah terjadi perubahan penggunaan alat sterilisasi juga tidak jauh berbeda. Perbedaan tersebut hanya sebesar 0,02 atau
1,26 persen untuk RC rasio atas biaya tunai dan 0,03 atau 2,61 persen untuk RC rasio atas biaya total.
6.2 Analisis Titik Impas