34 d Memciptakan hubungan yang harmonis vertikal, horizontal, internal, dan
eksternal guna menjamin terciptanya tim kerja yang solid dan kompetitif. e Menjalankan Sistem Manajemen Mutu.
5. Supervisor a Memimpin dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan dan kelancaran
kegiatan produksi pada seksi produksinya b Melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja yang berada pada seksinya
dibantu oleh operator c Memberikan masukan pada ma nager tentang efisiensi produksi.
6. Operator a Mengawasi langsung tenaga kerja yang bertugas pada unit-unit lingkungan
seksi produksinya b Bertanggung jawab terhadap kebersihan, perawatan, dan kelancaran mesin
c Bersama-sama dengan operator laninnya menjamin kesinambungan dan kemantapan kerja seksi produksi.
5.4. Aspek Produksi
Dalam proses produksinya PT Jakarana Tama memiliki beberapa aspek produksi yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Adapun aspek-
aspek produksi tersebut meliputi bahan baku produksi, proses produksi, dan hasil produksi berupa mi instan.
5.4.1 Bahan Baku Produksi
Bahan baku raw material yang digunakan dalam pembuatan mi instan terdiri dari 3 bagian yaitu bahan baku utama, bahan baku tambahan, dan bahan
35 penunjang. Bahan baku utama yang digunakan adalah tepung terigu. Bahan baku
tambahan terdiri dari premix antara lain garam, zat pewarna, vitamin dan zat aditif lainnya serta air dan minyak goreng. Bahan baku penunjang yang digunakan
adalah bungkusan bumbu dan minyak bumbu serta bahan pengemas seperti etiket dan karton.
1. Bahan Baku Utama. a. Tepung Terigu
Tepung terigu berfungsi membentuk tekstur mi, sumber karbohidrat dan protein. Tepung terigu yang digunakan oleh PT. Jakaranatama berasal dari suplier,
yakni PT. Bogasari Flour Mills dan diimpor dari Guangzhou Cina oleh PT. Benua Agri Sejahtera.
b. Tepung Tapioka. Tepung Tapioka juga merupakan bahan baku pada pembuatan mi instan di
PT. Jakaranatama. Pengguanaan tepung tapioka ini bertujuan untuk menambahkan kekenyalan pada produk mi instan yang dihasilkan. Tepung tapioka yang
digunakan perusahaan berasal dari perusahaan suplier PT. Sungai Budi Lampung. c. Air
Air merupakan kompenen yang berguna sebagai pelarut dalam proses produksi mi instan. Air sebagai pelarut merupakan media reaksi antara gluten
dengan karbohidarat, melarutkan garam, dan membantu membentuk sifat kenya l pada gluten. Perbandingan jumlah air yang ditambahkan terhadap terigu sangat
mempengaruhi kualitas dan sifat adonan.
36 2.
Bahan Baku Tambahan a. Guargum : Guargum merupakan bahan pengental untuk menghasilkan
tekstur mi yang licin saat dikonsumsi. b. Garam : Garam yang digunakan untuk pembuatan mi harus berwarna
putih, tidak basah, bebas kotoran dandan berbentuk kristal. Fungsi garam dalam pembuatan mi instan adalah sebagai pemberi rasa, memperkuat
tekstur mi, membantu reaksi antara gluten dan karbohidrat. c. Zat Pewarna : Zat pewarna yang digunakan PT. Jakaranatama yaitu
tartrazine dan bubuk wortel, yang dapat memberikan warna kekuninga n pada produk mi instan. Penggunaan zat pewarna bertujuan memberikan
penampakan yang menarik pada mi instan. Hal ini ditandai dengan timbulnya warna kuning pada adonan mi instan. Zat pewarna yang
digunakan dalam pembuatan mi instan adalah zat pewarna yang aman digunakan untuk produk pangan
d. Minyak Goreng : Minyak goreng berfubgsi sebagai penghantar panas saat penggorengan, penambah rasa gurih, penambah nilai gizi dan menambah
kalori pada produk mi intan yang dihasilkan. Minyak goreng juga digunakan sebagai media pengontrol panas dalam proses penggorengan
agar dihasilkan mi instan yang matang, gurih, dan renyah. Minyak goreng yang digunakan adalah RBD Refined Bleached Deodorized olein yang
berbentuk cair jenih, berwarna kekuningan, tidak berbau tengik dan tidak berasa yang merupakan hasil prosesing kelapa sawit.
e. Tetra Butyl Hydro Quinon TBHQ : Tetra Butyl Hydro Quinon TBHQ merupakan antioksidan, yaitu bahan yang digunakan untuk mencegah
37 kerusakan minyak selama proses penggorengan. Dengan adanya
antioksidan dalam minyak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi pada mi instan.
f. Sodium Tripholiphospat STPP : Sodium Tripholiphospat STPP merupakan bahan berbentuk putih yang berfungsi untuk memperbaiki
tekstur pada pembuatan mi instan. 3.
Bahan Baku Penunjang a. Seasoning bumbu : Seasoning merupakan bahan baku penunjang yang
akan dikemas bersama mi instan. Seasonng ppada mi instan terdiri dari seasoning powder bumbu, dan seasoning oil minyak bumbu. Seasoning
di PT Jakaranatama diproduksi sendiri oleh bagian seasoning. b. Bahan Baku Pengemas : Bahan pengemas merupakan faktor yang sangat
penting dalam penyimpanan mi instan. Bahan pengemas pada produk mi instan terdiri dari bahan pengemas primer dan pengemas sekunder.
Pengemas primer berupa plastik yang diberi label yang biasa disebut etiket dan pengemas sekunder berupa karton.
5.4.2. Proses Produksi