Metode Penelitian Perubahan Sistem dan Pola Pertanian Rakyat Di Desa Sukatendel Kabupaten Karo (1965 – 2005).

paling berpotensi sebagai petani dengan mental wirausaha. Dengan adanya informasi tambahan dari penelitian beliau, kiranya dapat memberi masukan tersendiri di dalam penulisan skripsi ini.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah guna mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 9 Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dari peninggalan masa lampau. 10 Adapun tahap-tahap yang dipergunakan ialah heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Tahap pertama adalah heuristik, merupakan tahap pencarian sumber-sumber yang berhubungan dengan penelitian ini. Ada dua teknik yang digunakan yakni studi kepustakaan library research dan studi lapangan field research. Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan sumber tertulis yang bersifat primer ataupun skunder yang berupa laporan, arsip dan buku-buku yang berkaitan dengan objek yang dikaji. Sumber ini diperoleh dari Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Medan, perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, dan kantor kepala Desa Sukatendel. Sumber lisan juga ikut dipergunakan, yakni dengan teknik wawancara. Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang dapat memberi keterangan tentang penelitian ini. Adapun sumber informan yakni masyarakat Desa Sukatendel 9 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Logos, 1999, hal.25. 10 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terj, Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI-Press, 1985, hal. 18. Universitas Sumatera Utara khususnya para petani serta kepala Desa Sukatendel. Dalam melakukan wawancara, penulis akan mempersiapkan topik wawancara sebagai pedoman atau petunjuk wawancara. Adapun pedoman wawancara ialah sebagai berikut: - Apa penyebab sehingga petani subsisten beralih menjadi petani komersil? - Bagaimana petani beradaptasi dengan sistem pertanian yang baru tersebut? - Mengapa petani cenderung memilih jenis tanaman keras? - Apakah kendala petani di dalam mengembangkan usaha taninya? - Bagaimanakah pola pertanian mereka setelah diterapkannya sistem yang baru tersebut? - Seperti apakah langkah-langkah petani dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk yang bisa saja muncul? - Bagaimana cara-cara petani di dalam membudidayakan tanaman? - Bagaimana sistem tenaga kerja, permodalan dan pemasaran mereka? - Apakah faktor kebudayaan turut serta mempengaruhi perkembangan usaha tani? - Bagaimakah dampak peralihan sistem pertanian tersebut terhadap kehidupan petani? Langkah kedua ialah melakukan kritik sumber. Kritik akan dilakukan terhadap sumber-sumber yang sudah terkumpul, baik ekstern ataupun intern. Kritik ekstern ialah kritik yang dilakukan terhadap materi sumber, yang bertujuan untuk menentukan kredibilitas suatu data, sedangkan kritik intern merupakan kritik terhadap isi sumber yang bertujuan untuk menilai layak tidaknya suatu data. Universitas Sumatera Utara Tahap berikutnya adalah interpretasi. Ini merupakan tahap dimana dilakukan analisis terhadap fakta-fakta yang sudah diseleksi berdasarkan sumber-sumber yang diperoleh. Tahap yang terakhir adalah tahap historiografi yakni tahap pemaparan atau penulisan sejarah. Dalam tahap ini hasil penelitian beserta rangkaiannya akan diuraikan dalam bahasa tulisan secara kronologis dan sistematis sehingga diperoleh sebuah historiografi masyarakat petani di Desa Sukatendel, Kabupaten Karo. Universitas Sumatera Utara BAB II IDENTIFIKASI DESA

2.1 Latar Belakang Historis