lebih besar dari 0,05 Ghozali, 2009. Hasil pengujian linieritas hubungan antara kepercayaan pelanggan dengan loyalitas pelanggan
menghasilkan signifikansi sebesar 0,529, hubungan antara komitmen pelanggan dengan loyalitas pelanggan menghasilkan signifikansi
0,054. Sedangkan hubungan antara komunikasi word of mouth dengan loyalitas pelanggan menghasilkan signifikansi sebesar 0,217
hasil analisis terlampir. Hasil pengujian linieritas baik variabel kepercayaan pelanggan
dengan loyalitas pelanggan, komitmen pelanggan dengan loyalitas pelanggan maupun komunikasi word of mouthdengan loyalitas
pelanggan menghasilkan signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat bersifat linier.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adannya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel Independen bebas. Identifikasi gejala multikorelasi dapat dilakukan
dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Apabila nilai VIF lebih kecil dari 10, maka hal ini tidak terjadi multikolinieritas.
Hasil uji multikolinieritas sebagai berikut:
Tabel 18. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kepercayaan Pelanggan
,323 3,100
Komitmen Pelanggan ,209
4,786 Komunikasi Word of Mouth
,295 3,394
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Sumber: Data Primer Diolah 2015
Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa nilai VIF variabel kepercayaan pelanggan sebesar 3,100, variabel komitmen
pelanggan sebesar 4,786 dan variabel komunikasi word of mouth sebesar 3,394. Hasil pengujian menunjukkan nilai VIF lebih kecil
dari 10. Hal ini berarti dalam model regresi tidak adanya korelasi antar variabel bebas. Dengan demikian dalam model regresi ini tidak
terjadi multikolinieritas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual dari pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Apabila varians berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam
penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot dan uji park. Hasil uji heteroskedastisitas
sebagai berikut:
Tabel 19. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
,412 ,135
3,045 ,003
Kepercayaan Pelanggan -,034
,050 -,082
-,683 ,495
Komitmen Pelanggan -,034
,061 -,084
-,567 ,571
Komunikasi Word of Mouth ,036
,045 ,101
,808 ,420
a. Dependent Variable: Res_2 Sumber:Data Primer Diolah 2015
Hasil pengujian dengan scatter plot menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan tidak menunjukkan pola tertentu. Hal
ini berarti dalam model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain itu, hasil uji park menunjukkan nilai
signifikansi variabel kepercayaan sebesar 0,495, variabel komitmen pelanggan sebesar 0,571 dan variabel komunikasi word of mouth
sebesar 0,420. Hasil uji park menunjukkan signifikansi lebih besar 0,05. Hal ini berarti model regresi yang digunakan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel kepercayaan pelanggan, komitmen pelanggan dan komunikasi
word of mouth terhadap loyalitas pelanggan minimarket Indomaret baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan data yang dikumpulkan
dari responden yang berjumlah 220 responden, maka hasil analisis regresi linier berganda dapat disajikan melalui tabel sebagai berikut: