Pengertian Kepuasan Pengukuran Kepuasan Pelanggan

commit to user 10

b. Kualitas Jasa Pelayanan

Terdapat lima dimensi kualitas jasa menurut Philip Kotler 1994 yang dikutip oleh J. Supranto 2006 yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Keandalan reliability, yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. 2 Keresponsifanketanggapan responsiveness, yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan. 3 Kepastian assurance, yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. 4 Empati emphaty, yaitu syarat untuk peduli, memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan. 5 Berwujud tangible, yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan media komunikasi.

5. Tinjauan Tentang Kepuasan

a. Pengertian Kepuasan

Menurut Oliver 1980 yang dikutip oleh J. Supranto 2006: 233 mengungkapkan bahwa “Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja hasil yang dirasakannya dengan harapannya”. Sedangkan menurut Zulian Yamit 2005: 78 berpendapat bahwa “Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya”. Dalam konsep kepuasan pelanggan, terdapat dua elemen yang mempengaruhi yaitu harapan dan kinerja. Kinerja adalah persepsi konsumen terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk. Harapan adalah pikiran konsumen tentang apa yang akan diterimanya apabila ia mengkonsumsi produk. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang yang merupakan hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya. commit to user 11

b. Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Philip Kotler 1994 yang dikutip oleh Fandy Tjiptono et al 2008 mengemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur kepuasan yaitu: 1 Sistem Keluhan dan Saran Organisasi yang berpusat pada pelanggan Customer-Centered memberikan kesempatan yang luas bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan, misalnya dengan menyediakan kotak saran, menyediakan kartu komentar dan lain sebagainya. Informasi ini dapat memberikan ide-ide dan masukan kepada perusahaan dan memungkinkan untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah. 2 Survei Kepuasan Pelanggan Metode ini dapat dilakukan melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi. Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda signal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Pengukuran pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: a Directly Reportered Satisfaction Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti: “Ungkapan seberapa puas saudara terhadap pelayanan PT A pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat tidak pua s”. b Derived Dissatisfaction Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan. c Problem Analysis Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok. Pertama, masalah-masalah yang mereka hadapi commit to user 12 berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Kedua, saran-saran untuk melakukan perbaikan. d Importance-Performance Analysis Responden diminta untuk merangking berbagai atribut dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap atribut dan juga merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam tiap atribut itu. 3 Ghost Shooping Metode ini dilakukan dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shopper untuk berperan sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan pesaing, lalu menyampaikan temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan pesaing. Selain itu ghost shopper juga dapat mengamati cara penanganan keluhan. 4 Lost Customer Analysis Perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli dan beralih pemasok. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai penyebab terjadinya hal tersebut. Informasi ini bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

6. Tinjauan Tentang Perilaku Komunikasi Word of Mouth WOM

Dokumen yang terkait

Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Kursus Bahasa Inggris

11 157 56

Evaluasi Karakteristik Operasional Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) (Studi Kasus : PO.DATRA dan CV.PAS Trayek Medan-Sidikalang)

4 34 149

Analisis pengaruh kepuasan konsumen dan tie strength terhadap terciptanya word of mouth pada film laskar pelangi (studi kasus pada mahasiswa-mahasiswa Universitas Islam egeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 9 106

Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan Konsumen Memilih Suranta Gym & Fitnes Sebagai Tempat Melatih Kebugaran Tubuh

5 25 121

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Tarif,Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Pada PO.Rosalia Indah di Surakarta.

0 2 9

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN INSENTIF TERHADAP PERILAKU WORD-OF-MOUTH KONSUMEN JASA BENGKEL PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN INSENTIF TERHADAP PERILAKU WORD-OF-MOUTH KONSUMEN JASA BENGKEL AHASS ASTRA MOTOR DI KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

PENGARUH WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTORAN BMC.

4 60 49

Analisis Pengaruh Kualitas Produk , Harga , dan Lingkungan Fisik Perusahaan Kue Lapis Legit XYZ Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Membangun Word of Mouth Positif

0 0 14

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (STUDI PADA PT. ROSALIA INDAH TRANSPORT) - UNS Institutional Repository

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen - PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN, KUALITAS PELAYANAN DAN INSENTIF TERHADAP PERILAKU WOM (WORD-OF-MOUTH) KONSUMEN JASA ANGKUTAN PENUMPANG BIS DI PURWOKERTO (Studi Pada Bis Patas Efisiensi Purwokerto-Yogyakarta) - r

0 2 10