Definisi Kualitas Layanan Dimensi Kualitas Layanan

c. Investment securities Lembaga Penanaman Modal  Public Utility and Transportation services  Entertainment  Hotel services Yang perlu diperhatikan dalam marketing jasa seperti ini adalah :  Lokasi yang baik  Menyediakan fasilitas suasana yang menarik  Nama baik yang bersangkutan Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka konsumen akan puas. Mereka akan menginformasikan pula kepada rekan-rekannya dan tercapailah advertensi secara gratis, dari nulut ke mulut. Dalam Marketing personal services diusahakan supaya timbul semacam Petronage motive terhadap para konsumennya. Petronage motive artinya keinginan untuk menjadi langganan tetap.

2.2.5. Kualitas Layanan

2.2.5.1. Definisi Kualitas Layanan

Kualitas layanan adalah tingkatan dimana sekumpulan dimensi dari layanan tersebut secara keseluruhan memuaskan pengguna atau pelanggannya. Pada dasarnya hanya pelanggan yang menilai kualitas layanan suatu badan usaha berkualitas atau tidak. Senada dengan yang diungkapkan oleh Kotler 1997:476 bahwa “Salah satu cara untuk membedakan dengan badan usaha jasa lainnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. adalah dengan memberikan kualitas layanan yang lebih tinggi dari pesaingnya secara terus-menerus”. Kinner, Bernhardt, dan Krentler 1995:671 mengemukakan bahwa “Layanan merupakan suatu aktivitas yang tidak berwujud dan yang memberikan suatu tingkat kepuasan bagi pemakai jasa tersebut, tetapi tidak termasuk kepemilikan, dan tidak dapat disimpan atau dipindahkan”. Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan maka layanan dapat dikatakan berkualitas, Kualitas layanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima. Parasuraman ; 1998 Konsep kualitas sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi. Terdapat tiga orientasi kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain, yaitu: persepsi, produk atau jasa, dan proses. Untuk yang berwujud barang, ketiga orientasi ini hampir selalu dapat dibedakan dengan jelas. Tetapi untuk jasa, produk dan proses mungkin tidak dapat dibedakan jelas, bahkan produknya adalah proses itu sendiri.

2.2.5.2. Dimensi Kualitas Layanan

Terdapat 5 dimensi SERVQUAL kualitas Jasa, Parasuraman, dkk 1988 dalam Cronin Taylor 1992 seperti yang dikembangkan oleh Sumarto 2007 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Tangibles berwujud, yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan sarana prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi : Peralatan yang digunakan serta penampilan pegawainya. 2. Reliability Keandalan, yaitu kinerja yang diharapkan harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan. 3. Responsiveness ketanggapan, yaitu kebijakan untuk membantu untuk memberikan pelayanan yang cepat responsive, tepat pada pelanggan. Dengan penyampaian informasi yang jelas. 4. Assurance jaminan kepastian, yaitu pengetahuan, kesopanansantunan kemampuan pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan pada perusahaan. Hal ini meliputi : security keamanan, communication komunikasi, credibility kredibilitas 5. Empathy Empati, yaitu memberikan perhatian yang khusus bersifat individual. Diberikan pada para pelanggan dengan berupaya memahami kenginan konsumen. Ditinjau lebih lanjut, pencapaian kepuasan pelanggan melalui Kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan beberapa pendekatan sbb : Kotler ; 1997. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak manajemen pelanggan. 2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan visi didalam perbaikan proses pelayanan. 3. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan. 4. Mengembangkan menerapkan accountable, proactive partnership marketing sesuai dengan situasi pemasaran. 2.2.6. Kepuasan 2.2.6.1. Definisi Kepuasan