14
1. Pendekatan Pembelajaran
Kurikulum dalam pengertian sempit diartikan sebagai sekumpulan mata pelajaran. Secara luas, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu UU No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19.
6
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
7
Pendekatan pembelajaran masuk dalam dimensi kurikulum yang kedua, yaitu
cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan
ditempuh oleh pendidik dan peserta didik dalam mencapai tujuan instruksional untuk satuan instruksional tertentu.
8
Pendekatan pembelajaran adalah suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai
terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu.
9
Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, yang mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatar-belakangi metode pembelajaran dengan cakupan
6
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia, 2003, hal. 2
7
Lampiran Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 912 Tahun 2013 Tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Jakarta:
Kementerian Agama Republik Indonesia, 2003, hal. 2
8
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran Bandung: Alfabeta, 2005, hal. 68
9
Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2009, hal. 127
15
teoretis tertentu. Ketepatan dalam pemilihan suatu pendekatan akan menjadi pedoman dalam pemilihan strategi, metode dan media
pembelajaran.
10
Pada tataran praktis termasuk dalam proses pembelajaran mata pelajaran Aqidah Akhlak, terdapat banyak pendekatan
pembelajaran yang dapat digunakan, misalnya: pendekatan sintesis analisis sintesis SAS, cara belajar siswa aktif CBSA, pendekatan
proses, contextual teaching and learning CTL, pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan PAKEM, pendekatan sains atau
saintifik, pendekatan normatif, dan lain-lain. Semua pendekatan adalah bagus dan memiliki karakteristik
masing-masing dilengkapi
dengan sisi
plus-minus yang
dimilikinya. Oleh karena itu, tidak ada satu pendektan yang lebih unggul dari pendektan yang lain. Yang diperlukan dalam hal ini
adalah ketepatan pilihan terhadap sebuah pendektan pembelajaran, dan
bahkan ketepatan
dalam mengkolaborasikan
atau mengintegrasikan dua atau lebih pendakatan dalam sebuah proses
pembelajaran. Memang sudah saatnya dilakukan integrasi dalam pendekatan pembelajaran pelajaran agama Islam termasuk Aqidah
Akhlak. Bahkan sejatinya tidak hanya integrasi pada aspek pendekatan tetapi juga integrasi aspek filosofis, integrasi aspek
metode dan pendekatan riset, integrasi aspek materi, integrasi aspek strategi, dan integrasi aspek evalasi.
11
10
Milan Rianto. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran. Bahan Ajar Diklat Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMA Jenjang Dasar Malang: Depidinas Dirjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP 2006, hal. 4
11
Muslih Hidayat. Pendekatan Integratif-Interkonektif: Tinjauan Paradigmatik Dan Implementatif dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Artikel dalam jurnal TA’DIB, Vol.
XIX, No. 02, Edisi November 2014 Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 283. Baca juga Abdur Rahman Assegaf. Integrasi Sain-Sosial dalam Pembejaran Pendidikan Agama
16
Namun pada kesempatan ini hanya akan dideskripsikan tentang 2 dua pendekatan yang terakhir, yaitu pendekatan saintifk
dan pendekatan normatif, karena kedua pendekatan itulah yang menjadi fokus kajian penelitian.
2. Pendekatan Saintifik