Makanan Umur Gender Musim

Penelitian Hosain et.al, 2003 infeksi parasit intestinal secara signifikan ditemukan lebih rendah pada anak dengan penggunaan jamban yang bersih dan yang telah mendapatkan pendidikan kesehatan.

2.2.4. Etnis dan Kultur

Beberapa dokumentasi menunjukkan ada hubungan yang nyata antara prevalensi, beban infeksi cacing dan etnis. Sebagai contoh ditemukan angka infeksi yang lebih tinggi di Malaysia dan India dibandingkan di China Hotez et al, 2003.

2.2.5. Jumlah dalam Keluarga

Prevalensi ascaris dan beban infeksi cacing telah dicatat lebih tinggi pada anak-anak yang berasal dari keluarga besar. Kondisi dimana anak lahir dalam keluarga besar juga dapat mempengaruhi kebiasaan untuk menjadi terinfeksi. Di Panama, rumah yang terbuat dari kayu dan bambu berhubungan signifikan dengan lebih tingginya infeksi STHs daripada rumah beton Hotez et al, 2003. Penelitian Uneke et al, 2007 terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah dalam keluarga dengan infeksi STHs. Prevalensi infeksi meningkat dengan peningkatan jumlah orang yang tinggal di dalam rumah, dengan prevalensi infeksi tertinggi dengan jumlah orang yang tinggal di dalam rumah 13 orang atau lebih.

2.2.6. Makanan

Walaupun tidak secara nyata dianggap sebagai penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan, telur ascaris dan larva cacing kait akan menempel pada sayur- sayuran. Berdasarkan hasil survei di Jepang, telur ascaris ditemukan pada 1.178 dari 2.750 jenis sayuran yang dijual di 40 toko di Tokyo. Anak-anak yang tinggal Universitas Sumatera Utara di Maroko buangan kotoran digunakan untuk irigasi pertanian menunjukkan prevalensi lebih tinggi secara signifikan infeksi ascaris dan trichuris jika dibandingkan dengan anak-anak lain Hotez et al, 2003.

2.2.7. Umur

Infeksi cacing kait pada manusia menunjukkan pola epidemiologi bergantung umur dibandingkan dengan infeksi ascaris dan trichuris. Dari beberapa survei yang dilakukan di daerah yang endemik ascariasis dan trichuriasis ditemukan pola penyebaran penyakit, dimana prevalensi meningkat dengan cepat pada usia balita dan cenderung tetap tinggi, dan kemudian intensitas meningkat dengan cepat dan mencapai puncak pada usia sekolah 5-15 tahun sebelum akhirnya akan terus menurun Hotez et al, 2003. Penelitian Nishiura et al, 2002 terhadap 492 anak di Pakistan menunjukkan infeksi ascaris paling tinggi ditemukan pada anak usia 5-8 tahun, berkaitan dengan faktor perilaku dan ditambah dengan kontribusi faktor lingkungan. Menurut penelitian Widjana Sutisna 2000, perbedaan prevalensi infeksi berdasarkan umur sangat signifikan, prevalensi infeksi hookworm cenderung meningkat seiring dengan peningkatan umur, dan paling tinggi pada usia 18 tahun, sementara prevalensi infeksi ascaris dan trichuris tertinggi ditemukan pada anak usia sekolah dasar. Brooker pada penelitiannya di Indonesia tahun 2002, menyebutkan semua kelompok umur berisiko terinfeksi STHs, walaupun infeksi trichuris dan cacing kait Universitas Sumatera Utara cenderung meningkat dengan meningkatnya umur, sementara infeksi ascaris cenderung menurun dengan meningkatnya umur.

2.2.8. Gender

Pria secara umum lebih rentan terhadap penyakit infeksi dibandingkan wanita. Hal ini juga benar untuk infeksi parasit. Tetapi perbedaannya prevalensi dari infeksi parasit secara keseluruhan lebih tinggi pada wanita dibanding dengan pria tanpa memperhatikan umur. Untuk cacing kait, hubungannya dengan gender seringkali lebih signifikan, tetapi dampaknya sangat bervariasi, tergantung wilayah. Di beberapa tempat seperti di Zimbabwe, Zanzibar, dan Papua pria menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan wanita, sementara di China dan Vietnam wanita prevalensi infeksi lebih tinggi Hotez et al, 2003. Menurut penelitian yang dilakukan Widjana Sutisna 2000, prevalensi infeksi ascaris dan trichuris tidak ada perbedaan signifikan antara pria dan wanita, tetapi infeksi cacing kait lebih tinggi pada pria dibanding dengan wanita.

2.3. Infeksi STHs dan Status Gizi