Hipotesis Defenisi Konsep Defenisi Operasional

Dengan adanya profesionalisme, kinerja individu secara langsung akan berpengaruh terhadap pemberian kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa. Apa yang dikatakan oleh Siagian dalam Tangkilisan,2005 : 231 bahwa profesionalisme berkaitan dengan keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh masyarakat. Secara otomatis akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Korten dan Alfonso dalam Tangkilisan,2005 : 231 profesionalisme kerja diukur melalui keahlian yang dimiliki oleh seorang pegawai yang sesuai dengan kebutuhan tugas yang dibebankan oleh organisasi kepada pegawai. Aparat yang bertugas harus menguasai secara tepat semua mekanisme kerja dan metode kerja yang ada, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai melalui peningkatan kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa atau masyarakat yang ada ketika melakukan pengurusan terhadap masalah yang dialami.

1.6 Hipotesis

Hipotesis adalah Jawaban terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data sugiyono, 2005 : 70. Universitas Sumatera Utara 1. Hipotesis Kerja Ha Terdapat pengaruh yang positif antara profesionalisme kerja pegawai terhadap kualitas pelayanan publik. 2. Hipotesis Nol Ho Tidak terdapat pengaruh yang positif antara profesionalisme kerja pegawai terhadap kualitas pelayanan publik.

1.7 Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun 1995: 33 menyatakan bahwa konsep merupakan istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Konsep teoritis diajukan untuk menjawab permasalahan yang diteliti, maka perlu diadakan defenisi konsep. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka dalam hal ini penulis mengemukakan defenisi dari konsep yang dipergunakan, yaitu : 1. Profesionalisme kerja pegawai adalah karakteristik profesional pegawai dalam melaksanakan proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja yang dipercayakan kepada seorang pegawai sesuai dengan bidang, tingkatan masing-masing sehingga menciptakan hasil yang baik secara optimal. 2. Kualitas Pelayanan Publik adalah keseluruhan ciri dan karakteristik pelayanan yang diberikan pegawai kepada publik dalam suatu organisasi dengan mengutamakan rasa puas bagi yang menerima layanan. Universitas Sumatera Utara

1.8 Defenisi Operasional

Berdasarkan pendapat Singarimbun 1995:46 defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Defenisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan operasionalisasi dari suatu penelitian. Defenisi operasional dalam penelitian adalah : 1. Variabel Bebas X Profesionalisme Kerja Pegawai diukur dengan menggunakan indikator-indikator sebagai berikut : 1. Equality yang dimiliki pegawai yang dilihat dari: 1 Perlakuan yang sama atas pelayanan publik yang diberikan 2 Konsistensi dalam memberikan pelayanan 2. Equity yang dimiliki pegawai dilihat dari: Perilaku yang sama kepada semua pegawai tanpa memandang atribut yang menempel pada subjek tersebut. Ini dapat dilihat dari: 1 Tidak adanya pengaruh pangkatjabatan terhadap kebebasan pegawai jika ingin mengeluarkan pendapat 2 Tidak adanya pengaruh perbedaan gender dalam penempatan posisi kerja. 3. Loyality yang dimiliki pegawai dilihat dari: 1 Kesetiaan kepada institusi 2 Kesetiaan kepada pimpinan 3 Kesetiaan kepada sesama rekan kerja Universitas Sumatera Utara 4. Akuntabilitas yang dimiliki pegawai dilihat dari: 1 Akuntabilitas kinerja pelayanan publik : meliputi integritas selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral yang ditetapkan, tingkat ketelitian, kelengkapan sarana dan prasarana, kejelasan peraturan dan kedisiplinan. 2 Akuntabilitas biaya pelayanan publik harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 3 Akuntabilitas produk pelayanan publik 2. Variable Terikat Y Kualitas Pelayanan Publik diukur dengan menggunakan indikator-indikator sebagai berikut : 1 Bukti Langsung : meliputi tersedianya ruang tunggu, seragam, perlengkapan, dan sarana komunikasi. 2 Daya Tanggap : meliputi dapat diakses, tidak lama menunggu, respon terhadap permintaan. 3 Keandalan : meliputi penyelesaian pelayanan dengan cepat dan selesai pada waktu yang dijanjikan. 4 Jaminan : meliputi terpercaya, reputasi yang baik dalam hal pelayanan, pegawai yang kompeten. 5 Empati : meliputi mengenal pelanggan, pendengar yang baik dan sabar. Universitas Sumatera Utara

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif dengan analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar atau adakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan BKPP berada di Jalan T. Ben Mahmud No. 18 Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan. 2.3 Populasi dan Sampel

2.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono, 2005 : 90. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai Kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan BKPP Kab. Aceh Selatan yang jumlahnya 74 Orang dan juga masyarakat sebanyak 11 orang. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Pemakaian Jasa Transportasi Bus Studi Kasus Pada PT. ATS (Aceh Transport)

12 179 96

pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan

29 185 86

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Publik(Studi Pada Kantor Unit Pelayanan Terpadu (Upt) Samsat Medan Selatan)

47 290 138

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues

1 33 95

Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Sipil Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kota Binjai)

56 289 72

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Public (Studi Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Mandailing Natal)

74 302 114

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

4 60 134

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas-Pelatihan Pendidikan Teknik Dinas Pendidikan Sumatera Utara)

6 90 91

Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

2 36 96

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135