Pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

(1)

viii

ABSTRAK

Prabowati, Shinta. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan lahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Tahun Akademik 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: Program Stndi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji tentang pengembangan modnl pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Stndi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta tahnn akademik 2015/2016. Tnjnan dari penelitian ini nntnk mengembangkan modnl pembelajaran membaca pemahaman gnna meningkatkan kemampnan membaca pemahaman mahasiswa semester VI Program Stndi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (R&D). Jenis penelitian ini dignnakan nntnk mengetahni (1) faktor-faktor yang memengarnhi kemampnan membaca pemahaman mahasiswa, (2) tingkat kemampnan membaca pemahaman mahasiswa, dan (3) prosednr pengembangan serta knalitas modnl pembelajaran. Hasil penelitian mennnjnkkan bahwa faktor yang memengarnhi kemampnan membaca pemahaman mahasiswa dinyatakan tinggi, hal ini dibnktikan dengan perolehan persentase sebesar 79,48%.

Tingkat kemampnan membaca pemahaman mahasiswa berada pada kategori cnknp. Hal ini dibnktikan dengan nilai rata-rata tes kemampnan membaca pemahaman mahasiswa sebesar 22,52. Oleh karena itn, modnl dikembangkan atas dasar hasil analisis data yang melipnti: (1) faktor yang memengarnhi kemampnan membaca pemahaman mahasiswa yang berkategori tinggi dengan persentase79,48%, (2) hasil tes kemampnan membaca pemahaman mahasiswa yang masih berkategori cnknp dengan nilai rata-rata 22,52, serta (3) hasil analisis kebntnhan mahasiswa akan materi membaca pemahaman yang mennnjnkkan bahwa keinginan mahasiswa nntnk mempelajari materi membaca pemahaman berkategori tinggi dengan persentase 84,54% dan cnknp variatif, sehingga modnl dikembangkan berdasarkan aspek kemampnan membaca pemahaman mahasiswa yang knrang, dan berbagai materi membaca pemahaman yang dibntnhkan mahasiswa agar dapat meningkatkan kemampnan membaca pemahaman mahasiswa. Adapnn modnl pembelajaran membaca pemahaman yang telah dikembangkan peneliti dinilai dari aspek desain, tampilan, materi, dan penggnnaan bahasa oleh dosen ahli dengan skor rata-rata 3,8 dan oleh para mahasiwa dengan skor rata-rata 3,9 dengan knalitas “Baik” serta layak nntnk dignnakan dalam pembelajaran membaca pemahaman.


(2)

ix

AlSTRACT

Prabowati, Shinta. 2016. The Development of Reading Comprehension Learning Modules for VI Semester Students of Indonesian Language and Literature Education Study Program Ahmad Dahlan University Yogyakarta Academic Year 2015/2016. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Langnage and Literatnre Edncation Stndy Program, Sanata Dharma University.

This stndy reviews the development of learning modnles for reading comprehension of VI semester stndents in Indonesian Langnage and Literatnre Edncation Stndy Program Ahmad Dahlan University, Yogyakarta academic year 2015/2016. The pnrpose of this research is to develop reading comprehension learning modnle in order to improve the reading comprehension of VI semester stndents in Indonesian Langnage and Literatnre Edncation Stndy Program of Ahmad Dahlan University, Yogyakarta.

This stndy is classified as a research and development (R & D) stndy. This type of research is nsed to determine (1) the factors that affect stndents’ reading comprehension, (2) the level of stndents’ reading comprehension, and (3) development procednres and the qnality of learning modnles. The research resnlts showed that the factors that inflnence stndents’ reading comprehension was shown high, it was proved by 79.48% percentage.

Stndents reading comprehension level was classified as enongh. It is proved by the average valne of a test of stndents’ reading comprehension of stndents was 22.52. Therefore, the modnle is developed based on the resnlts of data analysis inclnding: (1) factors that affect stndents’ reading comprehension in high category with 79,48% percentage, (2) the resnlts of a test of stndents’ reading comprehension which is still categorized average with 22.52, and (3) the resnlts of the need analysis of stndents need towards reading comprehension materials which shows stndents’ desire to learn reading comprehension materials are high in 84,54% percentage and qnite varied, so that the modnle was developed based on the lack of stndents’ reading comprehension aspect and a variety of reading comprehension materials that stndents need in order to improve stndents' reading comprehension. The reading comprehension learning modnles that have been developed by the researcher are assessed from the aspect of design, appearance, materials, and the nse of langnage by the expert lectnrer with an average score of 3.8 and by the stndents with an average score of 3.9 with the qnality "Good" and eligible for nsing in teaching reading comprehension.


(3)

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN

MEMBACA PEMAHAMAN PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Shinta Prabowati

121224099

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN

MEMBACA PEMAHAMAN PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Shinta Prabowati

121224099

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

iv

MOTTO

“Berjalanlah ketika yang lain manih hanya duduk berdiam dan coba berlarilah

ketika yang lain manih hanya nantai berjalan, karena hidup harun penuh

perjuangan!”

“Kebahagiaan dan kebanggaan orang tua menjadi ujung tombak dimana peluh,

lelah, dan putun ana tak akan aku rana”.

“Yakinlah tak ada hanil yang mengkhianati unaha”

“Ketika unaha dan kerja keran Anda tak nenuai harapan, percayalah Allah telah

merencanakan nenuatu yang akan lebih indah di hidup Anda”.

Allah tidak membebani neneorang melainkan nenuai dengan kenanggupannya.

Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat


(8)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripni ini penulin pernembahkan untuk:

Allah S.W.T dan Nabi Muhammad S.A.W

Pelindung yang netia membimbing, melimpahkan karunia dan rahmatnya,

mempermudah negala urunan dan menjadi tempat untuk bernandar.

Orang tua tercinta Kapten Inf. Nunung Prawoto dan Fidyaningnih

Terima kanih atan doa, kanih nayang, dan dukungan nehingga menjadi neneorang

yang berguna.

Eka Pakni Prabowo, S.H.

Kakak tercinta yang nelalu mendukung dan memotivani.

M Sofwan Zulfikar, COPIII.

Teman yang nenantiana memberi dukungan, nemangat dan doa nelama

penyununan nkripni.


(9)

(10)

(11)

viii

ABSTRAK

Prabowati, Shinta. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan lahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Tahun Akademik 2015/2016. Skripsi. Yoeyakarta: Proeram Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini menekaji tentane peneembanean modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Proeram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yoeyakarta tahun akademik 2015/2016. Tujuan dari penelitian ini untuk meneembanekan modul pembelajaran membaca pemahaman euna meninekatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI Proeram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yoeyakarta.

Penelitian ini tereolone jenis penelitian peneembanean (R&D). Jenis penelitian ini dieunakan untuk meneetahui (1) faktor-faktor yane memenearuhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa, (2) tinekat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa, dan (3) prosedur peneembanean serta kualitas modul pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yane memenearuhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa dinyatakan tineei, hal ini dibuktikan denean perolehan persentase sebesar 79,48%.

Tinekat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa berada pada kateeori cukup. Hal ini dibuktikan denean nilai rata-rata tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa sebesar 22,52. Oleh karena itu, modul dikembanekan atas dasar hasil analisis data yane meliputi: (1) faktor yane memenearuhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa yane berkateeori tineei denean persentase79,48%, (2) hasil tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa yane masih berkateeori cukup denean nilai rata-rata 22,52, serta (3) hasil analisis kebutuhan mahasiswa akan materi membaca pemahaman yane menunjukkan bahwa keineinan mahasiswa untuk mempelajari materi membaca pemahaman berkateeori tineei denean persentase 84,54% dan cukup variatif, sehineea modul dikembanekan berdasarkan aspek kemampuan membaca pemahaman mahasiswa yane kurane, dan berbaeai materi membaca pemahaman yane dibutuhkan mahasiswa aear dapat meninekatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa. Adapun modul pembelajaran membaca pemahaman yane telah dikembanekan peneliti dinilai dari aspek desain, tampilan, materi, dan peneeunaan bahasa oleh dosen ahli denean skor rata-rata 3,8 dan oleh para mahasiwa denean skor rata-rata 3,9 denean kualitas “Baik” serta layak untuk dieunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman.


(12)

ix

AlSTRACT

Prabowati, Shinta. 2016. The Development of Reading Comprehension Learning Modules for VI Semester Students of Indonesian Language and Literature Education Study Program Ahmad Dahlan University Yogyakarta Academic Year 2015/2016. Thesis. Yoeyakarta: Indonesian Laneuaee and Literature Education Study Proeram, Sanata Dharma University.

This study reviews the development of learnine modules for readine comprehension of VI semester students in Indonesian Laneuaee and Literature Education Study Proeram Ahmad Dahlan University, Yoeyakarta academic year 2015/2016. The purpose of this research is to develop readine comprehension learnine module in order to improve the readine comprehension of VI semester students in Indonesian Laneuaee and Literature Education Study Proeram of Ahmad Dahlan University, Yoeyakarta.

This study is classified as a research and development (R & D) study. This type of research is used to determine (1) the factors that affect students’ readine comprehension, (2) the level of students’ readine comprehension, and (3) development procedures and the quality of learnine modules. The research results showed that the factors that influence students’ readine comprehension was shown hieh, it was proved by 79.48% percentaee.

Students readine comprehension level was classified as enoueh. It is proved by the averaee value of a test of students’ readine comprehension of students was 22.52. Therefore, the module is developed based on the results of data analysis includine: (1) factors that affect students’ readine comprehension in hieh cateeory with 79,48% percentaee, (2) the results of a test of students’ readine comprehension which is still cateeorized averaee with 22.52, and (3) the results of the need analysis of students need towards readine comprehension materials which shows students’ desire to learn readine comprehension materials are hieh in 84,54% percentaee and quite varied, so that the module was developed based on the lack of students’ readine comprehension aspect and a variety of readine comprehension materials that students need in order to improve students' readine comprehension. The readine comprehension learnine modules that have been developed by the researcher are assessed from the aspect of desien, appearance, materials, and the use of laneuaee by the expert lecturer with an averaee score of 3.8 and by the students with an averaee score of 3.9 with the quality "Good" and elieible for usine in teachine readine comprehension.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yane Maha Esa yane telah memberikan rahmat-Nya dan berkat-Nya, sehineea skripsi yane berjudul Pengembangan Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman pada Mahasiswa

Semester VI Program Studi Pendidikan lahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Ahmad Dahlan, Yogyakarta Tahun Ajaran 2016 dapat peneliti selesaikan denean

baik. Skripsi ini disusun sebaeai salah satu syarat untuk memperoleh eelar Sarjana Proeram Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keeuruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yoeyakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan, dukunean, bimbinean, doa, nasihat, dan kerjasama dari banyak pihak maka skripsi ini tidak akan berhasil diselesaikan. Oleh karena itu, penulis inein meneucapkan terima kasih yane sebesar-besarnya kepada:

1. Allah S.W.T & Nabi Muhammad S.A.W atas anueerah dan berkah-Nya.

2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keeuruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yoeyakarta.

3. P. Kuswandono, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma, Yoeyakarta.

4. Dr. Yuliana Setiyaninesih, M.Pd., selaku Ketua Proeram Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Yoeyakarta.

5. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Proeram Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Yoeyakarta. 6. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., sebaeai dosen pembimbine yane denean bijaksana,

sabar, dan penuh ketelitian membimbine, menearahkan, memotivasi, dan memberikan berbaeai masukan yane saneat berharea baei penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku dosen ahli dalam validasi produk peneembanean yane telah denean sabar dan penuh ketelitian memvalidasi produk yane dikembanekan penulis.


(14)

xi

8. Seluruh dosen Prodi PBSI yane memiliki karakteristik masine-masine telah membekali penulis denean berbaeai ilmu peneetahuan yane penulis butuhkan. 9. Robertus Marsidiq, selaku karyawan sekretariat Prodi PBSI yane denean sabar

memberikan pelayanan administratif kepada penulis dalam menyelesaikan berbaeai urusan administrasi akademis.

10. Dra. Triwati Rahayu, M.Hum., selaku Ketua Proeram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yoeyakarta yane telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

11. Roni Sulistyono, M.Pd., selaku Sekretaris Proeram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yoeyakarta yane telah membantu, membimbine, meluanekan waktu, dan memberikan waktunya kepada peneliti untuk meneambil data.

12. Seluruh mahasiswa semester VI kelas G dan H Proeram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yoeyakarta yane telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

13. Kedua orane tuaku Kapten Inf. Nunune Prawoto dan Ibu Fidyaninesih, Kakakku Eka Paksi Prabowo, S.H., dan M. Zulfikar Sofwan, COPIII., yane tak pernah lelah mendoakan, mendukune, memotivasi, dan memberi semaneat selama penyusunan skripsi.

14. Sahabat seperjuanean Rosendi Galih Susani, Aeatha Reeina Pratiwi, Debby Maharani, Maria Yunita Aneeelina, Yosevin Winda dan semua teman terbaik PBSI 2012 yane selalu penulis sayanei dan selalu bersama dalam membantu, memberikan tawa dan duka, jatuh dan banekit, serta yane selalu berjuane besama denean penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

15. Sahabat baik penulis Anthonia Jessy Perwirasari, S.Pd., yane denean sabar membantu dan menjadi translator abstrak dalam skripsi ini.

16. Teman-teman kos Pondok Laneensari 19 yane selalu memberikan keceriaan. 17. Terima kasih kepada semua pihak yane telah membantu dan memberi

dukunean terhadap pembuatan skripsi ini, yane tak dapat disebutkan satu per satu.


(15)

(16)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ..ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

MOTTO ...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...vii

ABSTRAK ...viii

AlSTRACT ...ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ...xiii

DAFTAR TABEL ...xvi

DAFTAR BAGAN ...xviii

DAFTAR DIAGRAM ...xix

DAFTAR GAMBAR ...xx

DAFTAR LAMPIRAN ...xxi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakane Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...7


(17)

xiv

1.4 Manfaat Penelitian ...8

1.5 Batasan Istilah ...9

1.6 Sistematika Penulisan ...10

BAB II LANDASAN TEORI ...12

2.1 Penelitian yane Relevan ...12

2.2 Kajian Teori ...16

2.2.1 Membaca Pemahaman ...16

2.2.1.1 Peneertian Membaca Pemahaman ...17

2.2.1.2 Tujuan Membaca Pemahaman ...18

2.2.1.3 Jenis Membaca Pemahaman ...20

2.2.1.4 Faktor yane Memenearuhi Kemampuan Membaca Pemahaman ...23

2.2.1.5 Strateei Pembelajaran...28

2.2.1.6 Jenis- jenis Strateei Pembelajaran Membaca Pemahaman...29

2.2.2 Kebiasaan Membaca ...35

2.2.3 Budaya Membaca ...35

2.3 Keraneka Berpikir ...36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...39

3.1 Jenis Penelitian ...39

3.2 Subjek Penelitian ...40

3.3 Teknik Peneumpulan Data ...40


(18)

xv

3.5 Teknik Analisis Data Penelitian ...47

3.6 Prosedur Peneembanean Modul ...55

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...61

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...61

4.2 Analisis Data Penelitian ...62

4.2.1 Analisis Data Observasi...63

4.2.2 Analisis Faktor Kemampuan Membaca Pemahaman ...66

4.2.3 Analisis Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman ...103

4.2.4 Analisis Data Kebutuhan Mahasiswa akan Materi Membaca Pemahaman ...119

4.2.5 Analisis Data Wawancara Mahasiswa ...140

4.2.6 Analisis Data Validasi Produk dan Revisi Produk...144

4.3 Pembahasan ...154

4.3.1 Faktor yane Memenearuhi Kemampuan Membaca Pemahaman ...154

4.3.2 Tinekat Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa ...157

4.3.3 Peneembanean Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman ...159

4.4 Prosedur Peneembanean Modul Pembelajaran ...164

BAB V PENUTUP ...171

5.1 Kesimpulan ...171

5.2 Saran-saran ...173

DAFTAR PUSTAKA ...175


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Membaca Pemahaman Tabel 3.2 Pedoman Observasi

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara terhadap Mahasiswa

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Aneket Faktor yane Memenearuhi Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Aneket Kebutuhan Mahasiswa terhadap Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Aneket Penilaian Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman untuk Dosen

Tabel 3.7 Kisi-kisi Penilaian Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman untuk Mahasiswa

Tabel 3.8 Penyataan Positif dan Pernyataan neeatif

Tabel 3.9 Contoh Perhitunean Aneket Faktor yane Memenearuhi Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa

Tabel 3.10 Kateeori Faktor Membaca Pemahaman

Tabel 3.11 Penentuan Kriteria denean Persentase untuk Skala Empat Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Produk Peneembanean

Tabel 3.13 Konversi Nilai Skala Lima Tabel 4.1 Kriteria Faktor Membaca Tabel 4.2 Indikator Motivasi

Tabel 4.3 Indikator Sikap dan Minat Tabel 4.4 Indikator Kebiasaan Membaca Tabel 4.5 Indikator Kondisi Emosi Tabel 4.6 Indikator Cara Membaca

Tabel 4.7 Indikator Penealaman yane Dimiliki Sebelumnya Tabel 4.8 Indikator Ketertarikan terhadap Bacaan dan Manfaat Tabel 4.9 Indikator Inteleeensi


(20)

xvii

Tabel 4.11 Indikator Latar Belakane Sosial Ekonomi Keluarea Tabel 4.12 Indikator Suasana Linekunean dan Waktu

Tabel 4.13 Indikator Teks

Tabel 4.14 Indikator Masih Kuatnya Penearuh Budaya Lisan Tabel 4.15 Indikator Masih Kuatnya Penearuh Televisi Tabel 4.16 Kateeori ITK

Tabel 4.17 ITK Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Tabel 4.18 Aspek Kemampuan Medefisikan Arti Kata/ Istilah Tabel 4.19 Aspek Menanekap Makna Tersurat

Tabel 4.20 Aspek Menanekap Makna Tersirat Tabel 4.21 Aspek Meneanalisis Isi Bacaan Tabel 4.22 Aspek Menarik Kesimpulan

Tabel 4.23 Aspek Memprediksi Maksud Penulis Tabel 4.24 Aspek Meneevaluasi Bacaan

Tabel 4.25 Indikator Materi Definisi Membaca Pemahaman Tabel 4.26 Indikator Materi Tujuan Membaca Pemahaman Tabel 4.27 Indikator Materi Proses Membaca Pemahaman Tabel 4.28 Indikator Materi Prinsip Membaca Pemahaman Tabel 4.29 Indikator Materi Teknik Membaca Pemahaman Tabel 4.30 Indikator Materi Jenis Membaca Pemahaman

Tabel 4.31 Indikator Materi Faktor Kemampuan Membaca Pemahaman Tabel 4.32 Indikator Materi Strateei Membaca Pemahaman

Tabel 4.33 Indikator Materi Minat Membaca Pemahaman Tabel 4.34 Indikator Aspek Membaca Pemahaman

Tabel 4.35 Indikator Materi Kebiasaan Membaca Pemahaman Tabel 4.36 Indikator Materi Budaya Membaca

Tabel 4.37 Konversi Nilai Skala Lima untuk Validasi Modul Tabel 4.38 Kriteria Skor Skala Lima untuk Validasi Modul Tabel 4.39 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapanean


(21)

xviii

DAFTAR BAGAN

Baean 2.1 Keraneka Berpikir

Baean 3.1 Prosedur Peneembanean Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman baei Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


(22)

xix

DAFTAR DIAGRAM

Diaeram 4.1 Diaeram Pie Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Diaeram 4.2 Hasil Validasi Pertama


(23)

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1a Pedoman Meneeunakan Modul yane Belum Diubah Gambar 4.1b Perubahan Pedoman MeneeunakanModul

Gambar 4.2a Rumusan Soal Latihan yane Belum Diubah Gambar 4.2b Perubahan Rumusan Soal Latihan

Gambar 4.3a Kalimat dan Peneeunaan Tanda Baca yane Belum Diubah Gambar 4.3b Perubahan Kalimat dan Peneeunaan Tanda Baca


(24)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Aneket Faktor Kemampuan Membaca Pemahaman

Lampiran 4 Perhitunean Aneket Faktor Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa

Lampiran 5 Hasil Perhitunean Aneket Faktor Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa

Lampiran 6 Daftar Hadir Peserta Tes Membaca Pemahaman Lampiran 7 Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Lampiran 8 Kunci Jawab Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Lampiran 9 Indeks Tinekat Kesulitan Butir Soal

Lampiran 10 Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa Lampiran 11 Aneket Analisis kebutuhan Mahasiswa akan Materi Membaca

Pemahaman

Lampiran 12 Perhitunean Aneket Analisis Kebutuhan Mahasiswa akan Materi Membaca Pemahaman

Lampiran 13 KuesionerPenilaian Modul Pembelajaran Oleh Dosen Ahli Lampiran 14 Kuesioner Penilaian Kualitas Modul Pembelajaran untuk

Mahasiswa Lampiran 15 Hasil Observasi


(25)

1 BABBIB PENDAHULUANB

1.1LatarBBelakangBMasalah

Kegiatan berbahasa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya bersama manusia lain untuk berkomunikasi. Media komunikasi yang digunakan dalam berbahasa adalah bahasa. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi sosial di masyarakat tidak akan lepas dari masyarakat itu sendiri sebagai para penuturnya. Dalam menuturkan bahasa, setiap manusia memiliki tujuan tertentu. Misalnya, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan, baik yang sebenarnya maupun yang hanya bersifat imajinasi (Halliday dalam Chaer dan Agustina, 2004: 17).

Bahasa berkaitan dengan keterampilan, semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya (Tarigan, 2008: 1). Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen utama, antara lain keterampilan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Keterampilan menyimak dan membaca merupakan keterampilan yang bersifat reseptif, sedangkan keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan dan mendapatkan perhatian khusus dalam ranah pendidikan. Adapun fokus pada penelitian ini ada pada keterampilan membaca.

Membaca adalah jendela dunia, dengan membaca semua informasi dapat ditangkap dan dicerna dengan cepat dan mudah. Menurut Tampubolon (1987: 4)


(26)

membaca merupakan salah satu kemampuan yang harus dibina dan dikembangkan. Atas dasar itu, sebaiknya kemampuan membaca harus dibina dan ditingkatkan sehingga dapat menjadi sebuah budaya yang dimiliki oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

Membaca memiliki peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan umat manusia, terlebih saat ini di mana perkembangan Ipteks menuntut orang untuk selalu cepat tanggap dalam menghadapi informasi apapun yang diperolehnya. Orang harus semakin pandai dalam mengartikan dan memaknai berbagai informasi, jika ia ingin lebih berkembang dan maju. Kegiatan yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk memaknai informasi tersebut adalah membaca. Bahkan ketika Nabi Muhammad SAW, akan diangkat menjadi seorang Rasul, perintah pertama yang beliau terima adalah membaca. Dalam kitab-Nya Allah SWT berfirman yang artinya, “Bacalah dengan nama Tuhanmu” (T.Q.S Al-Alaq: 1). Hal itu menunjukkan betapa pentingnya kegiatan membaca.

Dalam dunia pendidikan, membaca merupakan kegiatan yang tidak dapat terlepas dan terpisahkan darinya. Roger Farr (dalam Iswara, 1997: 3) mengatakan bahwa membaca adalah jantung pendidikan. Lebih dalam lagi, membaca dapat diibaratkan sebagai urat nadinya pendidikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya kegiatan membaca.

Senada dengan pendapat tersebut, Nurgiyantoro (2001: 247) menyebutkan bahwa, aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam dunia pendidikan. Siswa memperoleh sebagian besar ilmu melalui aktivitas membaca. Kemampuan dan kemauan membaca sangat


(27)

memengaruhikeberhasilan studi seseorang, terlebih mahasiswa. Mahasiswa harus memiliki kemampuan membaca yang baik karena hampir sebagian besar aktivitas belajarnya berupa kegiatan membaca, sehingga ia dapat lebih banyak memperoleh informasi melalui hasil bacaannya. Kemampuan membaca yang dimaksud adalah kemampuan dalam memahami isi suatu bacaan.

Pemahaman membaca merupakan hal yang penting, karena dengannya seseorang akan lebih mudah dalam memperoleh informasi dari berbagai macam sumber tertulis. Bagi mahasiswa, pemahaman terhadap suatu bacaan merupakan kunci sukses dalam meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupan, terkhusus di bangku perkuliahan, namun dalam kenyataan di lapangan kondisi kemampuan membaca pemahaman para mahasiswa masih cenderung rendah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) di Indonesia dengan sampel penelitian 7.355 siswa, menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa Indonesia sangat memprihatinkan. Sekitar 37,6% dari siswa hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya, dan sebanyak 24,8% hanya bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan saja (Hidayah, 2011: 33).

Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan membaca pemahaman mahasiswa dewasa saat ini ditunjukkan dengan referensi tugas perkuliahan yang minim dan cenderung tidak relevan. Selain dari itu, minat mahasiswa ke perpustakaan juga tergolong rendah. Mahasiswa memanfaatkan perpustakaan apabila menjelang ujian atau ketika mendapatkan tugas dari dosen saja (ejournal.uny.ac.id/diakses pada tanggal 8 September 2015).


(28)

Berdasarkan hasil observasi proses perkuliahan pada tanggal 14 April 2016 di ruang 404 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, juga menunjukkan kurangnya kemampuan mahasiswa dalam memahami isi suatu bacaan. Hal ini dapat diketahui dari sikap pasif para mahasiswa ketika mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Mahasiswa cenderung diam apabila diberikan kesempatan bertanya oleh dosen. Selain itu, ketika dosen memberi pertanyaan terkait materi perkuliahan yang sedang dibahas, para mahasiswa cenderung diam dan takut untuk menjawab pertanyaan tersebut. Perilaku tersebut dapat didasari atas 2 alasan, yaitu: (1) bahwa mahasiswa tidak memahami struktur kalimat dan makna kata dalam kalimat pada bahan pembelajaran, sehingga susah memahami isi keseluruhan bacaan serta takut untuk aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan dan, (2) rendahnya minat baca yang dimiliki mahasiswa, sehingga malas memperhatikan materi yang sedang dipelajari dan sibuk dengan handphone mereka sendiri.

Kebiasaan menghafal materi dan bukan memahaminya juga menjadi fenomena yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa dewasa saat ini. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap beberapa mahasiswa semester VI PBSI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, menunjukkan bahwa budaya menghafal seakan menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan ketika akan ujian. Fenomena ini terlihat ketika masa ujian telah datang, baik ujian tengah semester maupun ujian akhir semester. Mahasiswa cenderung membaca buku untuk menghafalkan segala materi yang ada ketimbang memahami setiap materi yang dibaca, sehingga hasilnya ketika ujian telah berakhir, ikut berakhir pula semua


(29)

hafalan akan materi pembelajaran tersebut. Mahasiswa berparadigma bahwa nilai menjadi ujung tombak dimana paham tidak lagi menjadi skala prioritas.

Berbagai permasalahan yang telah dikemukakan di atas dapat dikarenakan berbagai faktor internal dan eksternal pembaca. Namun, yang menjadi faktor utamanya adalah faktor internal yang berkaitan dengan motivasi, minat dan sikap dalam pribadi mahasiswa itu sendiri. Belum tumbuhnya kesadaran akan pentingnya aktivitas membaca menjadi pemicu rendahnya minat baca. Pendidik dalam hal ini seorang dosen merupakan salah satu tokoh penting dari kemampuan membaca pemahaman yang dimilki mahasiswa.

Dalam pembelajaran di kelas, pendidik harus mampu memfasilitasi kegiatan belajar yang dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa. Dengan begitu, pendidik diharapkan mampu menularkan kebiasaan membaca hingga dapat menjadi pendorong berseminya sebuah budaya baca dikalangan mahasiswa melalui kemampuan membaca pemahaman yang dimilkinya. Menurut Hasan (dalam N.S Sutarno, 2003: 20), pendorong bagi bangkitnya minat baca ialah kemampuan membaca, dan pendorong bagi berseminya budaya baca adalah kebiasaan membaca, sedangkan kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya bahan bacaan yang baik, menarik, memadai, baik jenis, jumlah, maupun mutunya.

Berdasarkan pendapat tersebut, seorang pendidik diharapkan dapat bersikap aktif dan kreatif dalam mengembangkan suatu bahan ajar guna diterapkan sebagai strategi alternatif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa. Penggunaan bahan ajar yang menarik dan beragam dalam


(30)

pembelajaran membaca sangat penting bagi mahasiswa untuk memperoleh informasi dalam suatu bacaan. Selain itu, ketepatan pemilihan bahan ajar akan berdampak pada keberhasilan belajar mahasiswa serta tercapainya tujuan pembelajaran.

Mengingat pentingnya kemampuan membaca pemahaman dan penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran, perlu adanya suatu pengembangan bahan ajar pembelajaran membaca pemahaman. Dimana dalam hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan peneliti terhadap mahasiswa semester VI kelas G dan H PBSI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, diketahui pula bahwa mahasiswa merasa materi tentang membaca pemahaman sangat terbatas dalam buku-buku yang mereka miliki maupun jumpai. Dengan adanya buku teks yang khusus mengulas tentang materi membaca pemahaman, niscaya mahasiswa akan dapat memiliki pengetahuan dan pengalaman belajar lebih dalam berkaitan dengan aspek-aspek membaca pemahaman. Kemudian, dari pengetahuan tersebut mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikannya dalam diri sehingga mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahamannya.

Dengan memperhatikan permasalahan yang terjadi, peneliti tertarik mengadakan penelitian guna mengembangkan bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul ”Pengembangan Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan lahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta Tahun Akademik 2015/2016”.


(31)

1.2RumusanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut.

1. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H PBSI Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta tahun akademik 2015/2016?

2. Bagaimana tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H PBSI Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta tahun akademik 2015/2016?

3. Bagaimana mengembangkan modul pembelajaran membaca pemahaman bagi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia?

1.3TujuanBPenelitianB

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut.

1. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca

pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H PBSI Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

2. Menjelaskan tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H PBSI Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

3. Menghasilkan modul pembelajaran membaca pemahaman bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.


(32)

1.4 ManfaatBPenelitianB

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis terhadap kemampuan membaca pemahaman. Berikut manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan solusi alternatif dalam mengembangkan serta menggunakan modul pembelajaran membaca pemahaman.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.

b. Bagi para pendidik baik dosen, guru dan calon guru bahasa Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan referensi tindakan atau strategi dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Penelitian ini diharapkan juga dapat meningkatkan motivasi dosen untuk menerapkan berbagai teknik, strategi, model, atau media yang efektif untuk menunjang proses pembelajaran, khususnya membaca pemahaman, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, yang akhirnya akan berdampak pada hasil pembelajaran.

c. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan suatu bentuk tindakan kolaboratif yang diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dalam inovasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.

d. Bagi pihak universitas, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di universitas serta


(33)

menciptakan output mahasiswa yang berkualitas. Penelitian ini juga diharapkan dapat mengembangkan budaya penelitian dan penulisan karya-karya ilmiah lainnya sebagai penunjang peningkatan kualitas pendidikan sesuai konteks pendidikan.

e. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi inspirasi dan masukan, agar dapat mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan membaca pemahaman yang lebih baik.

1.5 BatasanBIstilahB

Batasan istilah ini bertujuan untuk menghindari perbedaan tanggapan terhadap istilah dalam penelitian. Berikut batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mengerti ide pokok, detail yang penting, dan seluruh pengertian. Untuk pemahaman itu, diperlukan: (1) menguasai perbendaharaan katanya; dan (2) akrab dengan struktur dasar dalam penulisan (kalimat, paragraf, tata bahasa) Soedarso (2006: 58).

2. Faktor Membaca

Faktor membaca adalah hal-hal yang dapat memengaruhi kemampuan membaca seseorang. Menurut Zuchdi (2007: 23), terdapat dua faktor membaca, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.


(34)

3. Kebiasaan Membaca

Kebiasaan membaca adalah sikap atau tindakan yang diawali dari sesuatu yang biasa dilakukan sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang untuk membaca suatu bacaan tertentu secara teratur (N.S Sutarno, 2003: 20).

4. Budaya Membaca

Budaya membaca adalah suatu aktivitas membaca yang terus-menerus dilakukan dalam hidup seseorang dan sudah menjadi suatu kebutuhan sehari-hari yang sudah tidak dapat ditinggalkan dan dirubah (Sutarno, 2003: 25). 5. Modul

Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka agar dapat belajar mandiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik (Prastowo, 2014: 106).

1.6 SistematikaBPenulisanB

Sistematika penulisan ini merupakan gambaran umum mengenai isi dari keseluruhan pembahasan, yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat dalam penulisan skripsi. Penelitian pengembangan ini terdiri dari lima bab, yaitu (I) pendahuluan, (II) landasan teori, (III) metodologi penelitian, (IV) hasil penelitian dan pembahasan, dan (V) penutup. Bab I terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.


(35)

Bab II terdiri atas penelitian yang relevan, kajian teori, dan kerangka berpikir. Bab III terdiri atas jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan prosedur pengembangan modul pembelajaran. Bab IV terdiri atas deskripsi pelaksanaan penelitian, analisis data penelitian, pembahasan, dan prosedur pengembangan modul pembelajaran. Bab V terdiri atas kesimpulan hasil penelitian dan saran.


(36)

12

BABBIIB

LANDASANBTEORIB

2.1 PenelitianByangBRelevanB

Saat ini telah cukup banyak ditemui penelitian mengenai membaca pemahamanh Sejauh ini yang diteliti biasanya mengenai penerapan suatu strategi, teknik, maupun metode pembelajaran guna meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa, sedangkan penelitian terhadap pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa masih sedikit bahkan cenderung jarang ditemuih Ada beberapa penelitian mengenai kemampuan membaca pemahaman yang cukup relevan dengan penelitian penulish Peneliti mengambil dua penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulish

Penelitian pertama, penelitian yang dilakukan oleh Eka Tanjung Pripambudi (2016), mahasiswa PBSI Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan judul Strategi Pengembangan Budaya Baca Melalui Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Semester V Angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Tahun Ajaran 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menemukan tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa PBSI angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, (2) menemukan faktor-faktor pendukung budaya baca mahasiswa PBSI angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan (3) menggambarkan strategi pengembangan budaya baca bagi mahasiswa PBSI


(37)

angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma, Yogyakartah Populasi penelitian ini mencakup seluruh mahasiswa PBSI semester V kelas A dan B Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang berjumlah 82 mahasiswah Seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitianh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester V Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta angkatan 2013 termasuk dalam kategori rendahh (2) faktor pendukung budaya baca mahasiswa termasuk dalam kategori rendahh Hal ini karena responden memiliki motivasi, sikap, dan minat membaca yang baik, serta kesadaran bahwa rajin dan tekun dalam membaca akan lebih berpengaruh daripada mengandalkan tingkat intelegensi sajah Akan tetapi mahasiswa masih memiliki kekurangan dalam hal kebiasaan membaca, pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, cara membaca, kondisi emosi dan kesehatan, latar belakang sosial ekonomi keluarga, keterbacaan teks, pengaruh budaya lisan dan media elektronik, serta ketertarikan dan kebermanfaatan bacaan bagi respondenh

(3) Digunakannya modifikasi strategi MURDER sebagai alternatif untuk meningkatkan budaya membaca dan kemampuan membaca pemahamanh Berikut ini strategi pengembangan budaya baca tersebut: 1h Mood, para responden harus piawai mengatur suasana hati/ perasaan sebelum melakukan aktivitas membaca, 2 Understand, pada tahap ini responden tidak hanya sekadar mengerti bacaan secara kebahasaan, tetapi juga memahami isi bacaan secara mendalam, 3 Recall, para responden mengulangi membaca bacaan yang telah diketahui makna dari


(38)

bagian-bagian yang sebelumnya belum diketahui, 4h Digest, proses untuk menelaah kembali bacaan yang telah dibaca dan membaca ulang rangkuman yang telah dibuat, 5h Expand, pada tahap ini para responden mencoba untuk mengembangkan informasi yang telah didapat dengan cara menginformasikan kepada orang lain, dan 6h Review, pada tahap ini para responden akan mengulang kembali dengan bentuk rangkuman dan dipresentasikan dengan teman-temannya ataupun dengan pengajar bagik guru maupun dosenh

Penelitian kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sheila Prima Ramadhani (2013), mahasiswi PBSI Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan judul Hubungan antara Minat Baca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI Animasi SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013h Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI Animasi SMK Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang memiliki minat baca tinggi, (2) mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI Animasi SMK Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang memiliki minat baca rendah, dan (3) mendeskripsikan hubungan antara minat baca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI Animasi SMK Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013h Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas XI Animasi SMK Negeri 5 Yogyakarta yang berjumlah 62 siswah Seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitianh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan membaca pemahaman pemahaman siswa kelas XI Animasi SMK Negeri 5 Yogyakarta


(39)

tahun ajaran 2012/2013 yang memiliki minat baca tinggi dinyatakan masuk dalam kategori baik dengan nilai 18, (2) kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI Animasi SMK Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang memiliki minat baca rendah dinyatakan masuk dalam kategori cukup dengan nilai 14, dan (3) ada hubungan antara minat baca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI Animasi SMK Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013h Semakin tinggi minat baca siswa, maka semakin tinggi pula kemampuan membaca pemahaman siswa tersebut, sebaliknya semakin rendah minat baca siswa, makin rendah pula hasil kemampuan membaca pemahamannyah

Penelitian yang dilakukan peneliti memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu yang telah dijabarkan di atash Pada penelitian ini akan dibahas pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiah Relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah sama-sama menggunakan kemampuan membaca pemahaman sebagai kemampuan yang diujikanh Perbedaannya terletak pada jenis dan subjek penelitianh Penelitian pertama menggunakan jenis penelitian deskriptif serta menggunakan mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta sebagai respondenyah Sementara penelitian kedua menggunakan jenis penelitian korelasional dan responden yang digunakan dalam penelitian tersebut yakni siswa kelas XI Animasi SMK Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.


(40)

Adapun, penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D) yang akan menghasilkan sebuah produk berupa modul pembelajaran membaca pemahamanh Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa semester VI kelas G dan H Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakartah

2.2 KajianBTeoriB

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) teori membaca pemahaman yang terdiri dari pengertian membaca pemahaman, tujuan membaca pemahaman, jenis membaca pemahaman, faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman, strategi pembelajaran, jenis-jenis strategi pembelajaran membaca pemahaman, (2) kebiasaan membaca, dan (3) budaya membacah Berbagai kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini, akan dijadikan acuan guna mengembangkan materi membaca pemahaman dalam produk yang akan dihasilkanh Berbagai kajian teori tersebut akan dijabarkan sebagai berikuth

2.2.1 MembacaBPemahamanB

Pemahaman sangat diperlukan dalam membaca teks atau bacaan sehingga seseorang dapat memperoleh informasi yang tepath Memahami sebuah teks tertulis berarti menyarikan informasi yang diperlukan dari bacaan tersebut seefisien mungkin (Grellet, 2003: 3)h Adapun untuk memahami sebuah teks bacaan, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan yaitu dengan aktivitas membaca pemahamanh


(41)

Membaca pemahaman merupakan salah satu jenis membaca yang dianggap memilki kedudukan tinggih

2.2.1.1 BPengertianBMembacaBPemahamanB

Berbagai ahli bahasa ramai-ramai mengemukakan pandangannya tentang membaca pemahamanh Somadayo (2011: 10) berpendapat bahwa membaca pemahaman merupakan suatu proses pemerolehan makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaanh

Untuk memahami suatu bacaan, seseorang tidak cukup hanya membaca sekali, tetapi harus mengambil langkah-langkah yang strategis untuk menguasai bahan tersebut dan mengingatnya lebih lama (Soedarso, 2006: 58)h Lebih lanjut Soedarso menyatakan bahwa usaha yang efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan: 1) mengorganisasikan bahan yang dibaca dalam kaitan yang mudah dipahami; dan 2) mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain, atau dengan menghubungkan pengalaman atau konteks yang dihadapih

Menurut Soedarso (2006: 58), pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail yang penting, dan seluruh pengertianh Untuk pemahaman itu diperlukan: (1) menguasai perbendaharaan katanya; dan (2) akrab dengan struktur dasar dalam penulisan (kalimat, paragraf, tata bahasa)h

Berbeda dengan pendapat di atas, Tarigan (2008: 58) berpendapat bahwa, membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk


(42)

memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi (patterns of fiction).

Harras (2011: 3) menyatakan bahwa membaca pemahaman pada hakikatnya adalah kegiatan membaca yang dimaksudkan untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu teksh Pemahaman suatu teks sangat bergantung pada berbagai halh Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam membaca adalah keterampilan yang dimiliki oleh seseorang pembaca dalam memahami teks yang dibacah Tinggi rendahnya keterampilan yang dimiliki pembaca akan sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman pada teks yang dibacah

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa, membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang bermaksud untuk memahami makna kata yang terakandung, ide pokok, serta keseluruhan isi dari bahan bacaan untuk memperoleh informasi/pengetahuan baruh Adapun tingkat pemahaman terhadap bahan bacaan bergantung pada keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu pembacah Oleh karena itu, tinggi rendahnya keterampilan yang dimiliki pembaca akan sangat memengaruhi tingkat pemahaman pada teks yang sedang dibacah

B

2.2.1.2 TujuanBMembacaBPemahamanB

Somadayo (2011: 11) menyatakan bahwa tujuan utama membaca pemahaman adalah untuk memperoleh pemahamanh Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang berusaha memahami isi bacaan/ teks secara menyeluruhh


(43)

Seseorang dikatakan memahami bacaan secara baik apabila memiliki kemampuan sebagai berikuthB

ah Kemampuan menangkap arti kata dan ungkapan yang digunakan penulis; bh Kemampuan menangkap makna tersurat dan tersirat;

ch Kemampuan membuat simpulanh

Semua aspek-aspek kemampuan membaca tersebut dapat dimiliki oleh seorang pembaca yang telah memiliki tingkat kemampuan membaca tinggih Namun, tingkat pemahamannya tentu saja terbatash Artinya, mereka belum dapat menangkap maksud persis sama dengan yang dimaksud penulish Nuthall (dalam Somadayo, 2011: 11) menyatakan bahwa tujuan membaca merupakan bagian dari proses membaca pemahaman, pembaca memperoleh pesan atau makna dari teks yang dibaca, pesan atau makna tersebut dapat berupa informasi, pengetahuan, dan bahkan ungkapan pesan senang atau sedihh

Anderson (dalam Somadayo, 2011: 12) juga menyatakan bahwa membaca pemahaman memiliki tujuan untuk memahami isi bacaan dalam teksh Tujuan itu sebagai berikut:

ah Membaca untuk memperoleh rincian-rincian dan fakta-fakta; bh Membaca untuk mendapatkan ide pokok;

ch Membaca untuk mendapatkan urutan organisasi teks; dh Membaca untuk mendapatkan kesimpulan;

eh Membaca untuk mendapatkan klasifikasi;


(44)

Tarigan (1986: 117) mengungkapkan bahwa tujuan utama membaca pemahaman adalah untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disediakan oleh pembaca berdasarkan pada teks bacaanh Untuk itu, pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah mengapa hal itu merupakan judul atau topik, masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut, dan hal-hal apa yang dipelajari dan dilakukan oleh sang tokohh

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman mempunyai tujuan untuk memahami suatu bacaan secara menyeluruhh Pemahaman menyeluruh meliputi mendapatkan ide pokok, mampu menangkap makna tersirat maupun tersurat, memperoleh rincian dan fakta dalam bacaan, menentukan judul atau topik, membuat perbandingan atau pertentangan dan membuat kesimpulan berdasarkan isi bacaanh

2.2.1.3 JenisBMembacaBPemahamanB

Membaca pemahaman pada hakikatnya adalah suatu proses membangun pemahaman terhadap wacana tulish Proses ini terjadi dengan menjodohkan atau menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya (skemata) dengan isi informasi dalam wacana sehingga terbentuk pemahaman terhadap wacana yang dibacah Menurut Somadayo (2011: 19) dalam proses membaca seperti ini, pembaca menggunakan beberapa jenis pemahaman, yaitu pemahaman literal, pemahaman interpretatif, pemahaman kritis, dan pemahaman kreatifh Dalam setiap jenis pemahaman tersebut terangkai sebuah tingkatan pemahaman yang berurutanh


(45)

Dalam pemahaman literal (literal reading), pembaca menemukan informasi yang dikemukakan secara langsung dalam teks bacaanh Artinya, pembaca secara langsung dapat menangkap makna bacaan dari informasi yang secara eksplisit ada dalam teks bacaanh Sementara pemahaman interpretatif (interpretatif reading) dapat diartikan sebagai pemahaman di antara baris (reading between the lines) serta memberi makna implisit dari sebuah teks bacaanh Pada tahap ini pembaca berkomunikasi dengan penulis melalui teks dan mencoba menafsirkan maksud dari penulish Dengan kata lain, pembaca mencoba manangkap ide yang tidak tertulis di dalam teksh Pemahaman ini lebih mendalam dibandingkan dengan pemahaman literalh

Pemahaman kritis (critical reading) adalah pemahaman bacaan yang lebih tinggi tingkatannya dibanding dengan pemahaman interpretatifh Proses pemahaman kritis melampaui pemahaman interpretatifh Artinya, dalam pemahaman interpretatif, penalaran yang dilakukan pembaca masih berada pada lingkup memahami apa yang dikemukakan oleh penulis, sedangkan dalam pemahaman kritis, di samping pemahaman apa yang dikatakan oleh penulis, pembaca juga memberikan reaksinya secara personalh Reaksi ini bisa berupa pertimbangan-pertimbangan penilaian terhadap kualitas, ketepatan dan ketelitian, serta masuk akal atau tidaknya apa yang dikatakan oleh penulish Adapun pemahaman kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorangh Artinya, pembaca tidak hanya menangkap makna tersurat (reading the lines), makna tersirat dan makna di balik baris (reading beyond the lines), tetapi


(46)

juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya dalam kehidupan sehari-harih

Nurhadi (1990: 57), mengemukakan bahwa kegiatan membaca pemahaman memiliki tiga tipe kemampuan membaca yang terdiri dari (1) kemampuan membaca literal; kemampuan pembaca mengenal dan menangkap makna dalam teks/bacaan secara tersurat, (2) kemampuan membaca kritis; kemampuan pembaca mengolah teks/bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bacaan, daik makna tersurat maupun makna tersirat, dan (3) kemampuan membaca kreatif; pembaca tidak hanya menangkap makna tersurat dan tersirat tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-harih

Pendapat berbeda dikemukakan oleh Anderson (dalam Tarigan, 1986), yang menyatakan bahwa dalam membaca pemahaman terdapat 5 tingkatan yang terdiri dari (1) mengidentifikasi arti kata/istilah, (2) menangkap makna tersurat dan tersirat, (3) menyimpulkan, (4) memprediksi, dan (5) mengevaluasih Dalam penelitian ini, guna mengetahui tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI PBSI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, peneliti menggunakan teori tingkat kemampuan membaca pemahaman menurut Anderson karena dipandang lebih spesifik dalam mengkaji aspek-aspek dalam membaca pemahamanh


(47)

2.2.1.4FaktorByangBMemengaruhiBKemampuanBMembacaBPemahamanB

Pembaca dapat menguasai bacaan dengan baik apabila mereka menguasai segi-segi kemampuan yang diperlukan dalam membacah Ada dua faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri dan faktor yang berasal dari luar diri pembacah Pearson dan Johnson (dalam Zuchdi, 2007: 23) menyatakan bahwa faktor-faktor yang berada dalam diri pembaca meliputi kemampuan linguistik (kebahasan), minat (seberapa besar kepedulian pembaca terhadap bacaan yang dihadapinya), motivasi (seberapa besar kepedulian pembaca terhadap tugas membaca atau perasaan umum mengenai membaca dan sekolah), dan kumpulan kemampuan membaca (seberapa baik pembaca dapat membaca)h

Faktor-faktor di luar pembaca dibedakan menjadi dua kategori unsur-unsur bacaan dan lingkungan membacah Unsur-unsur pada bacaan atau ciri-ciri tekstual meliputi kebahasan teks (kesulitan bahan bacaan), dan organisasi teks (jenis pertolongan yang tersedia berupa bab dan subbab, susunan tulisan, dsb)h Kualitas lingkungan membaca meliputi faktor-faktor: persiapan guru sebelum, pada saat, atau suasana umum penyelesaian tugas (hambatan, dorongan, dsb)h Semua faktor ini tidak saling terpisah, tetapi saling berhubunganh

Berbeda dari pendapat di atas, Syafi’ie (dalam Somadayo, 2011: 27) mengemukakan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap proses pemahaman siswa terhadap suatu bacaan adalah penguasaan struktur wacana/ teks bacaanh Setiap jenis wacana (deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi) mempunyai struktur yang khash Struktur wacana tersebut dibangun berdasarkan apa yang


(48)

dilihat, didengar, atau dirasakanh Pemahaman terhadap bacaan sangat ditentukan oleh aktivitas pembaca untuk memperoleh pemahaman tersebuth Artinya proses pemahaman itu tidak datang dengan sendirinya, melainkan memerlukan aktifitas berpikir yang terjadi melalui kegiatan menghubungkan pengetahuan-pengetahuan yang relevan yang dimiliki sebelumnyah

Lamb dan Arnold (dalam Somadayo, 2011: 27) menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi membaca pemahaman adalah faktor-faktor lingkungan, intelektual, psikologis, dan faktor fisiologish Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi siswa untuk belajar, khususnya belajar membacah Gangguan pada alat bicara, alat pendengar, dan alat penglihatan bisa memperlambat kemajuan belajar membaca siswah Pendidik hendaknya cepat menemukan tanda-tanda yang disebutkan di atash Faktor lingkungan mencakup latar belakang, pengalaman siswa, dan keadaan sosial ekonomih Faktor intelektual mencakup metode mengajar pendidik, prosedur, kemampuan pemdidik dan siswa menguasai kosakatah Faktor psikologis mencakup motivasi, minat, kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri, sedangkan faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik dan pertimbangan neurologish

Ebel (dalam Somadayo, 2011: 28) mengungkapkan bahwa faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya kemampuan pemahaman bacaan yang dapat dicapai oleh siswa dan perkembangan minat bacanya tergantung pada faktor siswa yang bersangkutan, keluarganya, kebudayaannya, dan situasi sekolahh Begitu pula Omagio (dalam Somadayo, 2011: 28) berpendapat bahwa pemahaman bacaan


(49)

bergantung pada gabungan pengetahuan bahasa, gaya kognitif, dan pengalaman membacah

Berdasarkan penjelasan tersebut, tampak jelas bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca seseorang pada hakikatnya tidaklah tunggalh Semua faktor tersebut saling berkaitan satu sama lainh Kemampuan membaca pemahaman seseorang berhasil dengan baik apabila mereka menguasai faktor-faktor yang diperlukan dalam kegiatan membaca pemahamanh Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas masih banyak lagi faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahamanh

Somadayo (2011: 30) menyatakan bahwa umumnya, kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimilikih Adapun faktor-faktor yang memengaruhi membaca pemahaman sebagai berikut:

ah Tingkat Intelegensia

Membaca itu sendiri pada hakekatnya proses berpikir dan memecahkan masalah, dua orang yang berbeda IQ-nya sudah pasti akan berbeda hasil dan kemampuan membacanyah

bh Kemampuan Berbahasa

Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah didengarnya maka akan sulit memahami teks bacaan tersebut, penyebabnya tidak lain karena keterbatasan kosakata yang dimilikinyah


(50)

ch Sikap dan Minat

Sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang dan tidak senangh Sikap senang umumnya bersifat laten atau lama, sedangkan minat merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, minat lebih bersifat sesaath

dh Keadaan Bacaan

Keadaan bacaan dapat dilihat dari tingkat kesulitan yang dikupas, aspek perwajahan, atau desain halaman-halaman buku, besar kecilnya huruf dan sejenisnya juga bisa mempengaruhi proses membacah

eh Kebiasaan Membaca

Kebiasaan membaca yang dimaksud adalah apakah seseorang tersebut mempunyai tradisi membaca atau tidak, yang dimaksud tradisi ini ditentukan oleh banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh seseorang sebagai sebuah kebutuhanh

fh Pengetahuan tentang Cara Membaca

Pengetahuan seseorang tentang membaca misalnya menemukan ide pokok secara cepat, menangkap kata-kata kunci secara cepat, dan sebagainyah

gh Latar Belakang Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Seseorang akan kesulitan dalam menangkap isi bacaan jika bacaan yang dibacanya memiliki latar kebudayaannyah

hh Emosi


(51)

ih Pengetahuan dan Pengalaman yang Dimiliki Sebelumnyah

Proses membaca sehari-hari pada hakekatnya penumpukan modal pengetahuan untuk membaca berikutnyah

Somadayo (2011: 31) menyatakan bahwa selain faktor yang berpengaruh terhadap proses membaca pemahaman yang telah diuraikan, dalam membaca pemahaman dan membaca pada umumnya terdapat juga hambatan-hambatan seperti berikut:

ah Kurang Bisa Berkonsentrasi Membaca

Hal-hal yang termasuk dalam kurang bisa berkonsentrasi membaca antaralain pada dasarnya memang kurang bisa berkonsentrasi, kesehatan sedang terganggu, suasana hati tidak tenang, dan keadaan lingkungan yang kurang mendukungh

bh Daya Tahan Membaca Cepat Berkurang

Daya tahan tubuh cepat berkurang antaralain disebabkan oleh posisi badan yang salah dan lampu atau penerangan yang tidak mendukungh

Pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas, dapat dibuat sebuah rangkuman, bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman dapat dibagi menjadi faktor internal dan eksternal pembacah Faktor internal meliputi: (1) Sikap dan Minat, (2) Motivasi, (3) Tingkat Intelegensi Pembaca, (4) Kebiasaan Membaca, (5) Pengetahuan tentang Cara Membaca, (6) Keadaan Emosi Pembaca, (7) Pengetahuan dan Pengalaman yang Dimiliki Sebelumnya, (8) Penguasaan Bahasa Baik dalam Struktur Wacana/Teks Bacaan,


(52)

(9) Kondisi Badan/Kesehatan Pembaca, dan (10) Ketertarikan Pembaca terhadap Bacaanh Berbeda dari faktor internal, faktor eksternal yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman dapat meliputi: (1) kesulitan bacaan, (2) latar belakang sosial dan ekonomi keluarga, (3) suasana lingkungan dan waktu, (4) keadaan bacaan, (5) masih kuatnya pengaruh budaya lisan, dan (6) kuatnya pengaruh media elektornik seperti TV dan gadgeth

Berbagai faktor yang dapat memengaruhi kemampuan membaca pemahaman tersebut patut untuk dijadikan pedoman penulis dalam menyusun intrumen penelitian, dalam hal ini instrumen penelitian angket faktor kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H PBSI Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakartah Setiap pernyataan dalam instrumen angket penelitian apabila memperhatikan dan berpedoman pada pendapat tersebut maka akan dihasilkan sutau intrumen yang baik guna menghasilkan data yang lengkap, tajam, dan akurath

2.2.1.5StrategiBPembelajaranB

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (David, dalam Sanjaya, 2008: 2)h Dengan demikian strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentuh Darmansyah (2010: 7) mengartikan strategi pembelajaran sebagai cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar


(53)

yang dapat dilakukan untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaranh

Hal senada dikemukakan oleh Mujiono (dalam Sunendar, 2008: 8), yang mengartikan bahwa strategi pembelajaran merupakan pola-pola umum kegiatan pengajaran dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk tujuan yang ingin dicapaih Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah rangkaian aktivitas belajar mengajar yang dilakukan melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahap evaluasi, serta program tindak lanjut untuk mencapai tujuan pengajaranh

2.2.1.6 Jenis-BjenisBStrategiBPembelajaranBMembacaBPemahamanBB

Strategi pembelajaran membaca pemahaman pada dasarnya adalah siasat yang digunakan ketika seseorang melakukan kegiatan membaca untuk memahami isi teks dan memperoleh makna dari teks yang dibacanyah Adapun macam-macam strategi pembelajaran membaca pemahaman yang bisa digunakan yaitu SQ3R, MURDER, KWL, CALLA, PQ4R, dan PORPEh Berbagai jenis strategi pembelajaran membaca pemahaman tersebut dijabarkan sebagai berikut:

2.2.1.6.1 StrategiBSQ3RB

Strategi SQ3R menuntut mahasiswa memulai kegiatan membaca dengan langkah yang harus ditempuh yaitu (1) Survey adalah mengidentifikasi unsur-unsur teks yang dibacah Contoh unsur-unsur-unsur-unsur teks seperti judul buku, nama


(54)

pengarang, daftar isi, jumlah bab, topik setiap bab, indeks, dan daftar pustaka, (2) Queation, adalah menyusun daftar pertanyaan yang dipikirkan oleh pembaca

sebelum membaca buku, (3) Read, adalah membaca bahanh Dalam membaca

bahan, pembaca harus berusaha memahami arti kata sukar, idiom, dan ungkapan, selain itu dapat memahami makna tersirat, memahami makna tersurat, menyimpulkan isi bacaan, mengevaluasi bacaan, menangkap maksud penulis, dan membuat prediksi setelah bahan bacaan selesai dibacah (4) Resite, adalah melakukan tanyajawab mengenai isi bacaan, dan (5) Review, adalah mengulas keseluruhan isi bacaan dengan menggunakan rumusan bahasasendirih

2.2.1.6.2 StrategiBPQ4RB

Strategi PQ4R memiliki langkah-langkah yang mirip dengan SQ3R, namun lebih ditekankan pada kegiatan membaca membuat elaborasi isi bacaanh Kegiatan PQ4R meliputi: (1) Preview (membaca selintas dengan cepat), (2) Queation (bertanya), (3) Read, (4) Refleksi, (5) Resite (melakukan tanya jawab), dan (6) Review (mengulang kembali isi bacaan secara menyeluruh menggunakan rumusan bahasa sendiri)h

2.2.1.6.3 StrategiBKWLB

Strategi KWL merupakan strategi lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca pemahamanh Adapun strategi KWL merupakan singkatan dari What I Know (apa yang saya ketahui), What I Want to Learn (apa yang ingin saya pelajari), dan What I Learned (apa yang telah saya pelajari)h Strategi ini


(55)

menekankan pada pentingnya latar belakang pengetahuan pembacah Langkah pembelajaran menggunakan strategi KWL adalah sebagai berikuth

Langkah What I Know mencakup empat langkah yaitu: (1) membimbing mahasiswa menyampaikan ide-ide tentang topik bacaan yang akan dibaca, (2) mencatat tentang topik yang akan dibaca, (3) mengatur diskusi tentang ide-ide yang diajukan mahasiswa, dan (4) memberikan stimulus atau penyelesaian contoh

mengenai kategori ideh Adapun langkah What Do I Want to Learn mencakup dua

langkah, yaitu: (1) membimbing mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik bacaan, dan (2) membimbing mahasiswa untuk membuat skala prioritas tentang pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar mereka inginkan jawabannyah Selanjutnya untuk langkah What I Learn, yaitu dosen membimbing mahasiswa menuliskan kembali apa yang telah dibaca dengan bahasanya sendirih

2.2.1.6.4 StrategiBPORPEB

Strategi PORPE (Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate)

merupakan suatu strategi membaca untuk studi yang dikembangkan oleh Simpson (dalam Zuchdi, 2007: 153), yang didesain untuk menolong mahasiswa dalam: (1) secara aktif merancang, memantau, dan mengevaluasi materi bacaan yang dipelajari; (2) mempelajari proses yang terlibat dalam menyiapkan ujian esai; dan (3) menggunakan proses menulis sebagai sarana untuk memperoleh materi bidang studih


(56)

PORPE terdiri dari lima yaitu: (1) Predict, yaitu mahasiswa memprediksi pertanyaan-pertanyaan esai yang potensial untuk membimbing mereka melakukan kegiatan sesudah menyelesaikan suatu bacaanh Dalam mengerjakan hal ini, para mahasiswa diharapkan memperjelas tujuan mereka dalam membaca, mengidentifikasi aspek-aspek penting dalam teks, dan memfokuskan pada pokok isi bacaanh Karena langkah ini cukup sulit, Simpon (dalam Zuchdi, 2007: 154) membaginya menjadi empat tahaph Pertama, mahasiswa diperkenalkan mengenai bahasa yang digunakan dalam menyusun pertanyaan esai, misalkan jelaskan, bandingkan, pertentangkan, dan kritisih

Kedua, dosen memberikan contoh proses memprediksi pertanyaan esai dari suatu teksh Ketiga, berikan kepada para mahasiswa pertanyaan pertanyaan yang belum selesai mengenai topik bacaan tertentu, minta mereka menyelesaikan pertanyaanh Sebagai contoh, katakata membandingkan dan mempertentangkan harus digunakan dalam menyusun pertanyaan esai mengenai sebab-sebab terjadinya konflik antar sukuh Tahap terakhir, mereka diminta menyusun

pertanyaan-pertanyaan secara mandirih (2) Organize, yaitu mahasiswa

mengorganisasi informasi utama yang akan merupakan jawaban pertanyaan-pertanyaan esai yang telah diprediksih Mereka meringkas dan menyintesis materi bacaan sebagai upaya untuk memaknai keseluruhan bacaanh

(3) Rehearse, yaitu mahasiswa diminta menyimpan gagasan-gagasan utama, contohcontoh, dan keseluruhan ringkasan isi bacaan dalam ingatan mereka untuk dimunculkan kembali dalam ujian esaih (4) Practinvkce, pada langkah ini, para mahasiswa menguji hasil belajar mereka dengan menuliskan secara rinci hal-hal


(57)

yang telah diutarakan secara lisan pada langkah sebelumnyah (5) Evaluate, dalam langkah ini mahasiswa mengevaluasi kualitas jawaban-jawaban pertanyaan esai yang telah mereka tulis pada langkah sebelumnya, harapannya agar mereka dapat mengevalusai jawabannyah

2.2.1.6.5 StrategiBMURDERB

Strategi MURDER adalah strategi pembelajaran yang terdiri dari 6 langkah pembelajaran yaitu Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, dan Review yang sangat tepat digunakan dalam memahami suatu wacanah Tujuan utama dari metode ini adalah untuk meningkatkan pemahaman atas bacaan, dan mempertahankan pemahaman yang telah dimiliki dalam jangka waktu yang lamah Adapun langkah-langkah dalam strategi ini yaitu: (1) Mood, yang diperlukan adalah menciptakan suasana hati yang positif terhadap materi yang akan dipelajari, (2) Understand, berusaha untuk dapat memahami berbagai informasi dari teks/bacaan, (3) Recall, ulangi materi yang pernah dibaca dengan cara meringkasnya menggunakan bahasa sendiri, (4) Detect, telaah dan mencari informasi yang belum dipahami melalui berbagai cara, (5) Elaborate, kembangkan materi yang telah Anda telaah untuk mencoba diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan (6) Review, mempelajari kembali materi yang telah dipelajari agar semakin teringat isinyah


(58)

2.2.1.6.6 StrategiBCALLAB

The Cognitive Academic Language Learning Approach (CALLA) adalah strategi pembelajaran yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akademis pembaca dalam mempelajari bahasah CALLA diperkenalkan oleh Chamot, Ah Uh Dan O’Malley (1994), dengan pertimbangan bahwa penelitian terbaru pada kegiatan membaca telah difokuskan pada proses pemahaman bacaanh Berdasarkan studi ini, teridentifikasi tiga faktor utama yang memengaruhi keberhasilan pemahaman membaca yakni pengetahuan sebelumnya, struktur teks, dan strategi pembaca dalam memproses bahan bacaanh

Adapun, langkah-langkah dalam strategi ini yakni: (1) Elaborate, elaborasi dilakukan dengan cara mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dengan teks/bacaan yang akan dipelajarih (2) Reading, pada tahap ini pembaca membaca secara aktif dalam hati dan berlatih menemukan informasi baru yang terdapat dalam teks/ bacaanh (3) Evaluasi, setelah menemukan informasi baru, tahap selanjutnya yakni merefleksikan hasil kegiatan membacanya untuk mengembangkan kesadaran metakognitifh Hal ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru yang diperolehnyah (4) Perluasan, tahap ini pembaca membuat kesimpulan atas isi bacaan, dari kesimpulan tersebut pembaca akan mengilustrasikan aplikasi dari apa yang telah dipelajarih


(59)

2.2.2 KebiasaanBMembacaB

Dilihat dari segi kemasyarakatan, dapat dikatakan bahwa kebiasaan adalah kegiatan atau sikap, baik fisik maupun mental yang telah membudaya dalam suatu masyarakat (Tampubolon, 1987: 227)h Dengan demikian, suatu kebiasaan merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakath Kebiasaan membaca merupakan sikap atau tindakan yang diawali dari sesuatu yang biasa dilakukan sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang untuk membaca suatu bacaan tertentu secara teratur (NhS Sutarno, 2003: 20), namun perlu dipahami bahwa kebiasaan masih dapat berubah dalam diri seseorang karena beberapa faktor yang dapat memengaruhinyah

Melalui penelitian ini, peneliti berharap dengan adanya modul pembelajaran membaca pemahaman dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memiliki keterampilan membaca pemahaman yang baik sehingga dapat menjadi pendorong berseminya budaya baca dalam hidupnya melalui kebisaan membacah

2.2.3 BudayaBMembacaB

Budaya adalah pikiran atau akal budi yang tercermin di dalam pola pikir, sikap, ucapan, dan tindakan seseorang di dalam hidupnyah Budaya diawali dari sesuatu yang sering atau biasa dilakukan sehingga akhirnya menjadi suatu budayah Budaya baca seseorang adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutanh Seseorang yang mempunyai budaya baca adalah seseorang yang telah terbiasa dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca


(60)

(NhS Sutarno, 2003: 19)h Dari paparan tersebut dapat dikatakan bahwa budaya baca adalah suatu aktivitas membaca yang terus-menerus dilakukan dalam hidup seseorang dan sudah menjadi suatu kebutuhan sehari-hari yang sudah tidak dapat dirubahh

2.3 KerangkaBBerpikir

Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman arti dan penafsiran yang memadai dalam suatu bacaanh Akan tetapi, tidak semua orang mempunyai kemampuan membaca pemahamanh Dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa, maka perlu dikembangkan sebuah bahan ajar cetak yang berbentuk modul pembelajaran membaca pemahaman yang dapat digunakan para mahasiswa secara mandirih Harapannya dengan adanya modul pembelajaran khusus membaca pemahaman, dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dalam diri setiap mahasiswa, sehingga melalui kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki, nantinya dapat membentuk sebuah budaya baca di kalangan mahasiswah

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI kelas G dan H PBSI Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakartah Peneliti memilih mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia karena mereka adalah cikal bakal guru bahasa Indonesia masa depan yang diharapkan nantinya dapat mendidik dan memfasilitasi siswa guna mengasah kemampuan membaca pemahaman mereka, serta dapat menanamkan budaya baca kepada para siswanya kelakh Karena guru


(61)

merupakan salah satu faktor yang tidak dapat terlepaskan dari kemampuan membaca pemahaman dan budaya baca yang dimiliki para siswah

Dalam penelitian ini, hal pertama yang akan peneliti lakukan adalah analisis kebutuhanh Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan informasi awal dari mahasiwa semester VI kelas G dan H Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta yang meliputi kegiatan observasi kelas serta penyebaran angket faktor kemampuan membaca pemahaman, angket digunakan untuk mengetahui berbagai faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswah Selanjutnya peneliti mengadakan tes kemampuan membaca pemahaman untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa, kemudian menyebarkan angket analisis kebutuhan mahasiswa akan materi membaca pemahaman dan melakukan wawancarah

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa yang mendapatkan nilai tertinggi dalam tes kemampuan membaca pemahaman untuk mengetahui berbagai faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswah Selain itu, dari hasil wawancara ini nantinya akan diketahui pula adakah modul khusus pembelajaran membaca pemahaman serta kriteria buku pembelajaran yang dapat menarik minat baca mahasiswah Setelah mengetahui hasil angket faktor kemampuan membaca pemahaman, hasil tes kemampuan membaca pemahaman, dan hasil analisis kebutuhan mahasiswa akan materi membaca pemahaman, maka selanjutnya peneliti akan mengorelasikan semua hasil tersebut dengan kajian kepustakaanh Hal ini dilakukan sebagai dasar dalam mengembangkan modul pembelajaran membaca pemahaman bagi


(62)

mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiah Secara ringkas kerangka berpikir ini dapat dibuat dalam sebuah bagan sebagai berikut inih

Bagan 2h1h Kerangka Berpikir Faktor

Kemampuan Membaca Pemahaman Penyebaran

Angket

Tes Kemampuan Membaca Pemahaman

Wawancara

Angket Analisis Kebutuhan Tingkat

Kemampuan Membaca Pemahaman

Kebutuhan Mahasiswa akan Materi membaca

Pemahaman Pengembangan Modul

Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman


(63)

39 BABBIIIB

METODOLOMIBPENELITIANB

3.1BJenisBPenelitianB

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan atau yang lebih dikenal dengan R&D (Research & Development). Menurut Sugiyono (2010: 407), penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Borg & Gall (dalam Setyosari, 2013: 222) mengemukakan bahwa, penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Dalam dunia pendidikan, penelitian pengembangan memfokuskan kajiannya pada bidang desain atau rancangan, baik berupa model desain bahan ajar, atau produk berupa media. Sukmadinata (2008: 164) menyatakan, penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Melalui penelitian ini, akan dikembangkan modul pembelajaran membaca pemahaman untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia guna meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa.


(1)

6. Rendahnya kesadaran, minat baca dan belum adanya kebiasaan membaca menjadi salah satu faktor rendahnya budaya baca masyarakat Indonesia. Bagaimana penjelasan Anda mengenai hal itu?

7. Apa peranan budaya baca dalam kemajuan suatu negara,

jelaskan!

8. Bagaimanakah proses terbentuknya budaya baca,

jelaskan beserta ilustrasinya!

9. Apakah yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia

dalam mengatasi rendahnya budaya baca, jelaskan! 10. Sebagai generasi muda bangsa, langkah apa yang akan

Anda lakukan demi mengembangkan budaya baca, jelaskan!

1. Baca dan pahamilah teks yang berjudul “Minat Baca Rendah” di bawah ini!

2. Setelah membaca teks tersebut, berikanlah pendapat Anda dalam memecahkan masalah terkait topik yang dibahas dalam teks?

3. Buatlah sebuah prediksi yang mungkin dapat terjadi berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam teks!

Minat Baca Rendah

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) 2012, tercatat sembilan dari sepuluh penduduk berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi. Sebaliknya, hanya 3


(2)

Budayakan Membaca

126 Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman

konsumsi bagi 45 orang. Idealnya, satu surat kabar dibaca 10 orang.

Tak hanya itu, setiap siswa sekolah menengah di beberapa negara maju wajib menamatkan buku bacaan dengan jumlah tertentu sebelum mereka lulus sekolah. Taufiq Ismail, sastrawan nasional, pernah menyatakan bahwa di Jerman siswa wajib menamatkan 22-32 judul buku (1966-1975), Jepang 15 judul buku (1969-1972), Malaysia 6 judul buku (1976-1980), Singapura 6 judul buku (1982-1983), Thailand 5 judul buku (1986-1991). Di Indonesia sejak tahun 1950-1997 terdapat nol buku atau tidak ada kewajiban bagi siswa untuk menamatkan satu judul buku pun. Kondisi ini masih berlangsung hingga sekarang.

(http://print.kompas.com/baca/2015/10/27/Membaca-Jadi-Jendela-Dunia)


(3)

Daftar Pustaka

Abidin, Yunus. 2014. Pembelajarae Membaca Berbasis

Peedidikae Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Barus, S. dkk. 1988. Motivasi Belajar Mahasis.a Program

S1 Jurusae Peedidikae Bahasa Dae Sastra Iedoeesia FPBS IKIP Medae Tahue Akademi 1987/1988. Laporan Penelitian. Medan : FPBS IKIP Medan.

Barus, S. 2010. Peegaruh Strategi Pembelajarae dae

Kemampuae Berpikir Kreatif Terhadap Kemampuae Membaca Pemahamae Sis.a Kelas XI SMA Negeri 7 Medae. Tesis. Medan : Program Pascasarjana UNIMED.

Brown, H. Douglas. 2001. Teachieg by Prieciples Ae

Ieteractive Approach to Laeguage Pedagogy. New York: Longman.

Chaplin, J.P. 2006. Kamus Leegkap Psikologi. Terjemahan oleh Kartini Kartono. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajarae Meeyeeaegkae

deegae Humor. Jakarta: Bumi Aksara.

Iswara, Prana Dwija dan Ahmad Slamet Harjasujana. 1997.

Kebahasaae dae Membaca dalam Bahasa Iedoeesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Koentjaraningrat. 1990. Kebudayaae Mietalitet dae

Pembaegueae. Jakarta: PT Gramedia.


(4)

Budayakan Membaca

128 Modul Pembelajaran Membaca Pemahaman

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Peeilaiae dalam Peegajarae Bahasa dae Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Peeilaiae Pembelajarae

Bahasa Berbasis Kompeteesi. Yogyakarta: BPFE. Pranowo. 2016. Membaegue Budaya Baca. Artikel koran

Kedaulatan Rakyat (KR) tanggal 27 April 2016.

Purwanto, N.M. 1990. Psikologi Peedidikae. Bandung:

Remaja.

Rakhmat, J. 2005. Psikologi Komueikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Soedarso. 2006. Sistem Membaca Cepat dae Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dae Tekeik Pembelajarae

Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subadiyono. 2014. Pembelajarae Membaca. Palembang:

Noer Fikri.

Sujanto, A. 1989. Psikologi Umum. Jakarta : Aksara Baru.

Sutikno, M.S. 2006. Peedidikae Sekaraeg dae Masa Depae.

Mataram: NTP Press.

Tampubolon, D.P. 1986. Kemampuae Membaca : Tekeik

Membaca Efektif dae Efisiee. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. 1986. Peegajarae Kosakata. Bandung:

Angkasa

Tarigan, H.G. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilae

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi & Peegukuraeeya. Jakarta: Bumi Aksara.

Zastrouw, Al. Artikel : Gerakae Permasyarakatae Mieat

Baca. Diakses dari http://gpmb.perpusnas.go.id pada 20 Apri 2016.


(5)

(6)

BIODATA PENULIS

Shinta Prabowati, lahir di Semarang, 30 Maret 1994. Memulai pendidikan Taman Kanak-kanak tahun 1998 pada jenjang kelas nol kecil di TK Widya Bhakti Siwi Beji Ungaran, selanjutnya jenjang kelas nol besar di TK Tunas Harapan Tirtomulyo dan lulus pada tahun 2000. Penulis masuk Sekolah Dasar tahun 2000 di SD Negeri 01 Tirtomulyo hingga jenjang kelas 3. Kelas 4 hingga kelas 6 penulis selesaikan di SD Negeri 02 Langenharjo Kendaldan lulus pada tahun 2006. Tahun 2006 penulis terdaftar sebagai siswi Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 02 Kendal dan lulus pada tahun 2009. Penulis melanjutkan studi ke SMA Negeri 01 Kendal pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2012. Sejak tahun 2012 hingga 2016 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dan lulus pada tahun 2016. Penyelesaian tugas akhir untuk mendapatkan gelar S1 ditempuh melalui

jalur skripsi dengan judul Pengembangan Modul Pembelajaran Membaca

Pemahaman pada Mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan lahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Tahun Akademik


Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Pelafalan Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.

13 131 87

Studi Komparasi Pemikiran Hasan al-Banna dan Ahmad Dahlan tentang Konsep Pendidikan Islam

6 28 106

Kamampuan mahasiswa tarjamah dalam menerjemahkan nama diri : studi kasus mahasiswa tarjamah semester VI angkatan tahun 2005-2006

0 9 119

Media pembelajaran wakuwaku Kanji Kuizu sebagai media alternatif untuk memepelajari Kanji bagi mahasiswa Tingkat I Tahun Akademik 2013/2014 Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Komputer Indonesia

3 13 75

Analisis kesalahan mahasiswa dalam menulis dan membaca Kanji :(studi kasus terhadap mahasiswa tingkat II Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM Tahun Akademik 2013/2014)

0 11 63

Media pembelajaran wakuwaku Kanji Kuizu sebagai media alternatif untuk memepelajari Kanji bagi mahasiswa Tingkat I Tahun Akademik 2013/2014 Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Komputer Indonesia

0 12 75

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

0 0 17

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

0 0 104

Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

1 1 109

Strategi Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dalam Menginternalisasikan Nilai-nilai Religius Mahasiswa

0 0 24