dengan baik, perpustakaan sekolah harus dikelola dengan baik sehingga perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk
menunjang proses pendidikan yang berlangsung di sekolah.
D. Perpustakaan Sekolah dan Kurikulum 2013
Perpustakaan sekolah yang dikelola secara baik dan efektif akan menjadi salah satu elemen penting yang dapat mendukung perencanaan
kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum di sekolah dengan adanya
perpustakaan sekolah adalah sikap kepala sekolah serta metode mengajar guru. Dikatakan demikian, karena sikap kepala sekolahlah yang menentukan apakah
sekolah akan menerapkan kurikulum yang memanfaatkan banyak sumber belajar yang tersedia di perpustakaan atau tidak. Metode mengajar guru yang
bervariasi dapat memperngaruhi penggunaan perpustakaan, karena guru tidak hanya menerapkan kegiatan belajar di kelas saja tetapi juga menggunakan
kegiatan belajar di luar kelas dengan menggunakan sumber belajar yang telah tersedia di perpustakaan.
35
Keberadaan perpustakaan sekolah sangatlah penting dengan diberlakukannya kurikulum 2013, karena kurikulum ini menuntut adanya
peningkatan peran perpustakaan sekolah dalam menunjang kegiatan belajar mengajar dan minat baca para siswa dan guru. Kurikulum 2013 memungkinkan
para guru untuk menilai hasil belajar siswa dalam proses pencapaian sasaran
35
Sulistia, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah Jakarta: Universitas Terbuka, 2002, h. 17.
belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang telah dipelajari. Selain itu, kurikulum 2013 merupakan suatu pembelajaran
yang dapat memfasilitasi siswa agar memiliki kompetensi baik dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta pembelajaran lainnya yang
diarahkan untuk mendorong siswa mencari tahu dari berbagai sumber-sumber informasi selain yang diberikan oleh guru, dengan melakukan observasi bukan
diberi tahu oleh guru. Peran perpustakaan sekolah sangat penting dengan adanya kurikulum
2013. Peran tersebut tidak akan meningkat, jika tidak ada komponen- komponen pendukung di dalamnya. Komponen-komponen yang dapat
meningatkan peran perpustakaan sekolah diantaranya adalah pustakawan sekolah, koleksi perpustakaan sekolah serta layanan yang ada di perpustakaan
sekolah. Berikut adalah paparan dari ketiga komponen tersebut:
1. Pustakawan Sekolah
Menurut IFLA menyatakan bahwa, “Pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi serta profesional, bertanggung
jawab atas perencanaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yang mencukupi, bekerja sama dengan semua anggota
komunitas sekolah dan berhubungan dengan perpustakaan umum dan lain- lainnya.”
36
36
IFLA, Pedoman Perpustakaan Sekolah Jakarta: PNRI, 2006, h. 14. Diakses di http:www.ifla.orgVIIs11pubsschool-guidelines.htm
Pada tanggal 22 April 2016 pukul 07.30.
Sedangkan peran utama pustakawan sekolah adalah memberikan sumbangan pada misi dan tujuan sekolah. Dalam kerjasama dengan semua
anggota komunitas sekolah, maka pustakawan sekolah ikut dalam pengembangan rencana dan implementasi kurikulum sekolah.
37
Sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 yang pertama bahwa, mengembangkan keseimbangan antara sikap spritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreatifitas dan kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Dalam hal ini, dibutuhkan pustakawan yang mampu
mengembangkan keseimbangan tersebut. Pustakawan tidak hanya bekerja sendiri dalam mengembangan keseimbangan ini, melainkan ada hubungan
kerjasama dengan guru dan siswa demi tercapainya keseimbangan tersebut. Karena ini merupakan salah satu peran utama pustakawan yang harus
dimiliki untuk keikutsertasan dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah. Karakteristik kedua kurikulum 2013 adalah menjadikan sekolah
sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana di mana siswa menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat. Salah satu yang dapat memberikan pengalaman belajar di sekolah adalah guru dan pustakawan sekolah. “Pustakawan sekolah
hendaknya menciptakan susasana yang sesuai untuk pembelajaran yang menarik, menghibur, ramah serta terbuka bagi siapa saja tanpa rasa takut
37
IFLA. Pedoman Perpustakaan Sekolah .
h. 14.
dan curiga.”
38
Dalam hal ini, pustakawan memiliki peran dalam memberikan pengalaman belajar.
Pada karakteristik ketiga kurikulum 2013 adalah mengembangkan sikap, pengetahauan dan keterampilan serta menerapkan dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat. Hal ini juga sepadan dengan peran pustakawan bahwa pustakawan harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan penyediaan informasi dan pemecahan masalah informasi serta keahlian dalam menggunakan berbagai sumber,
baik tercetak maupun elektronik.
39
Untuk itu keduanya dalam kaitannya dengan perpustakaan dan kurikulum 2013 membutuhkan suatu
keterampilan dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkannya. Untuk mendukung
adanya
peran pustakawan sekolah, tentunya ada kompetensi yang harus dimiliki oleh pustakawan sekolah. Karena peran
tidak akan berjalan dengan baik apabila kompetensi yang dimiliki tidak sesuai dengan standar tenaga perpustakaan sekolah. Diantara kompetensi
yang harus dimiliki oleh pustakawan sekolah adalah kompetensi manajerial, kompetensi kependidikan, kompetensi pengelolaan informasi, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi pengembangan profesi. Untuk lebih jelas uraian mengenai kompentensi tenaga perpustakaan
sekolah dapar di lihat pada lampiran 8.
38
IFLA, Pedoman Perpustakaan Sekolah, h. 15.
39
IFLA, Pedoman Perpustakaan Sekolah, h. 15.