Dalam melaksanakan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk aktif dalam memecahkan serta menyelesaikan suatu masalah secara mandiri.
Sehingga pustakawan harus membantu para peserta didik dalam mendukung kemandirian belajarnya. Selain itu, dalam kurikulum 2013 ini guru juga
dituntut untuk aktif dalam mengembangkan pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Sehingga, pustakawan dapat membantu guru dalam
mengembangkan pelajarannya dengan berbagai koleksi perpustakaan yang tersedia yang berkaitan dengan kurikulum 2013. Oleh karena itu, siswa dan
guru membutuhkan pustakawan yang memiliki kompetensi, khususnya dalam kompetensi kependidikan dan kompetensi pengelolaan informasi.
Kompetensi kependidikan adalah kemampuan pustakawan dalam hal mengembangkan keterampilan memanfaatkan informasi dan memberikan
bimbingan literasi informasi dan kompetensi pengelolaan informasi adalah kemampuan pustakawan dalam mengembangkan koleksi perpustakaan,
memberikan jasa dan sumber informasi dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa peran pustakawan dalam membantu menerapkan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1 Pustakawan memberikan sumbangan pada misi dan tujuan sekolah.
2 Pustakawan mengikuti perkembangan kurikulum di sekolah.
3 Pustakawan bekerjasama dengan guru dalam mengembangkan
keseimbangan antara sikap, sosial, rasa ingin tahu serta kreatifitas para siswasiswi.
4 Pustakawan memiliki peran dalam memberikan pengalaman belajar.
5 Pustakawan membantu dalam mendukung kemandirian belajar siswa.
6 Pustakawan membantu guru dalam mengembangkan pelajarannya
dengan berbagai koleksi perpustakaan yang tersedia berkaitan dengan kurikulum.
7 Pustakawan memiliki kompetensi kependidikan dalam:
a Kemampuan dalam mengembangan keterampilan memanfaatkan
informasi, b
Kemampuan dalam memberikan bimbingan literasi informasi. 8
Pustakawan memiliki kompetensi pengelolaan informasi, dalam: a
Kemampuan pustakawan dalam mengembangkan koleksi perpustakaan.
b Kemampuan pustakawan dalam memberikan jasa dan sumber
informasi. c
Kemampuan pustakawan dalam menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Koleksi Perpustakaan Sekolah
Di dalam buku Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah yang di terbitkan oleh Perpustakaan
Nasional menyatakan bahwa, “Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua jenis bahan perpustakaan yang
dikumpulkandiadakan, diolah, disimpan dan dimanfaatkan oleh siswa atau guru untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.”
40
Koleksi perpustakaan sekolah juga harus mencerminkan isi dari kurikulum sekolah yang bersangkutan.
Secara fisik, jenis koleksi perpustakaan sekolah terdiri dari bahan buku dan bahan bukan buku.
41
Pada bahan buku bermacam-macam jenisnya diantaranya:
42
a Buku Pelajaran Pokok
Buku pelajaran pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun
secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok
diterbitkan oleh pemerintah dan isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
b Buku Pelajaran Pelengkap
Buku pelajaran pelengkap adalah buku sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh
siswa dan guru, yang sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
c Buku Bacaan
40
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2014. h. 25.
41
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah, h. 9
42
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah, h. 25.
Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah
dan fiksi. 1
Buku Bacaan Non Fiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi
dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat pula bersifat umum. Buku bacaan SD
dengan perbandinan 60 nonfiksi dan 40 fiksi, sedangkan SMP dan SMA dengan perbandingan 70 nonfiksi dan 30 fiksi.
2 Buku Bacaan Fiksi Ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan
khayalan dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi perkembangan daya pikir ilmiah.
3 Buku Bacaan Fiksi adalah buku yang ditulis berdarkan khayalan
pengarang dalam bentuk cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat.
d Buku Rujukan
Buku rujukan adalah buku yang digunakan sebagai sumber informasi, baik untuk memperoleh pengetahuan dasar suatu objek maupun
memperluas pengetahuan tentang suatu subjek tertentu. Buku yang termasuk dalam buku rujukan adalah kamus, ensiklopedia, buku
tahunan, buku pegangan atau handbook, buku petunjuk, direktori, sumber geografi seperti atlas, sumber biografi, bibliografi, buku indeks,
abstrak.
Sedangkan Untuk jenis bahan bukan buku ini banyak dijumpai di perpustakaan sekolah adalah seperti: 1. Terbitan berkala seperti majalah
dan surat kabar, 2. Brosur 3. Pamflet 4. Guntingan surat kabar 5. Gambar atau lukisan 6. Globe 7. Koleksi Audio Visual seperti DVDCD audio
maupun video, 8 e-book atau buku elektronik.
43
Sesuai dengan kurikulum 2013, bahwa kelas bukanlah satu-satunya tempat belajar dan gurupun juga bukan satu-satunya tempat sumber belajar.
Untuk itu diperlukan sumber-sumber belajar lainnya. Jenis-jenis koleksi perpustakaan sekolah yang telah disebutkan di atas, dapat dijadikan sebagai
sumber-sumber belajar siswa. Sehingga para siswa dan guru di dalam proses belajar mengajar tidak terfokus hanya 1 buku saja yang berasal dari
Pemerintah tetapi dapat memperoleh koleksi buku lainnya baik tercetak maupun elektronik di Perpustakaan sekolah yang telah disediakan.
Adapun jumlah pembaca dari segi pengguna perpustakaan adalah sebagai berikut:
44
a Perpustakaan Sekolah SD, setiap siswanya memerlukan 10 judul bahan
pustaka. b
Perpustakaan Sekolah SMP, setiap siswa nya memerlukan 15 judul bahan pustaka.
c Perpustakaan Sekolah SMA, setiap siswanya memerlukan 20 judul
bahan pustaka.
43
Pawit M yusuf dan yaya suhendar, Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah, h. 21.
44
Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah, h. 26.